TY - JOUR AU - Arianti, Silvia AU - Wurdianto, Kukuh PY - 2021/04/29 Y2 - 2024/03/29 TI - Manyangiang Sebagai Ritual Pengobatan Suku Dayak Ngaju: MANYANGIANG AS A RITUAL TREATMENT OF DAYAK NGAJU TRIBE JF - Anterior Jurnal JA - Anterior J VL - 20 IS - 2 SE - Articles DO - 10.33084/anterior.v20i2.1658 UR - https://journal.umpr.ac.id/index.php/anterior/article/view/1658 SP - 56-63 AB - <p>Salah satu ritual yang ada pada suku Dayak Ngaju yaitu, nyangiang. Ritual sangiang adalah ritual pengobatan berbagai macam penyakit dengan bantuan roh leluhur (<em>Sahur Bandar</em>) dengan tukang sangiang sebagai mediator, ritual dilaksanakan oleh masyarakat suku Dayak Ngaju khususnya yang beragama Hindu Kaharingan. Adapun yang melatarbelakangi pelaksanaan ritual Nyangiang dalam kehidupan umat Hindu Kaharingan adalah keyakinan bahwa Raja Bunu dan keturunannya adalah manusia yang tidak kekal dan akan mendiami kehidupan sementara di Pantai Danum Kalunen. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, peneliti merupakan instrumen utama terlibat dengan objek yang diteliti dengan memberikan penafsiran pada tahapan dan makna ritual manyangiang sebagai ritual pengobatan suku Dayak Ngaju. Cara-cara penafsiran dan pembahasannya dalam bentuk deskripsi. Prosedur pada penelitian ini, yaitu observasi, pemilihan narasumber penelitian, wawancara, rekonstruksi ritual manyangiang, pengolahan data, analisis data, penyusunan laporan akhir. Tahapan awal pada pengobatan ritual manyangiang ini diawali dengan <em>manyandah</em>, yaitu menerawang atau melihat sebab penyakit serta cara penyembuhannya. Sang penyangiang akan memanggil roh dan merasuki dirinya sehingga dapat melaksanakan manyandah. Setelah selesai menyandah, barulah penyangiang tau penyebab serta cara untuk menyembuhkan penyakit yang dialami oleh orang yang minta untuk disangiang. Sebab sakit dan cara penyembuhan sudah diketahui barulah disiapkan alat dan bahan untuk melakukan proses manyangiang dan ditentukan hari untuk pelaksanaan ritual, semua hari boleh kecuali hari selasa. Lama pelaksanaan ritual juga tergantung besar kecil hajat. Biasanya dua sampai tiga hari untuk waktu pelaksanaannya. Proses pelaksanaan sang penyangiang memanggil pemimpin ritual dan membacakan mantra untuk memanggil roh yang membatu mengambil penyakit yang dialami pasien.&nbsp;</p> ER -