Morfologi Eosinofil Pada Apusan Darah Tepi Menggunakan Pewarnaan Giemsa, Wright, dan Kombinasi Wright-Giemsa

Authors

  • Rinny Ardina Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
  • Sherly Rosalinda Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

DOI:

https://doi.org/10.33084/jsm.v3i2.91

Keywords:

Eosinofil, Apusan Darah Tepi

Abstract

Pemeriksaan apusan darah tepi mampu menilai morfologi sel (eritrosit, leukosit, trombosit), menentukan jumlah dan jenis leukosit, mengestimasi jumlah trombosit dan mengidentifikasi adanya parasit. Pewarnaan Romanowsky adalah pewarnaan yang sering digunakan dan di Indonesia untuk mewarnai preparat apusan darah tepi digunakan pewarnaan Giemsa dan terkadang Wright atau kombinasi Wright-Giemsa. Dalam menilai kualitas apusan darah tepi digunakan penilaian terhadap morfologi eosinofil, karena eosinofil memiliki ciri yang khas, jumlahnya cukup banyak dan mudah diamati. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan morfologi eosinofil pada apusan darah tepi dengan menggunakan pewarnaan Giemsa, Wright, dan kombinasi Wright-Giemsa. Dilakukan penelitian deskritif kualitatif dengan rancangan penelitian seran lintang (cross sectional study) pada 30 sampel yang diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Sampel darah diwarnai dengan Giemsa, Wright, dan kombinasi Wright-Giemsa. Gambaran morfologi eosinofil dengan pewarnaan Giemsa menunjukkan inti sel berwarna biru keunguan dan granula tampak cukup jelas terlihat berwarna merah muda, dan apusan lebih tahan lama setelah disimpan. Pada pewarnaan Wright menunjukan inti sel dan granula tampak lebih jelas terlihat kemerahan dengan warna yang lebih menonjol dibandingkan dengan pewarnaan Giemsa namun kekurangan pewarna Wright yaitu tidak tahan lama dalam iklim tropis. Pada apusan dengan pewarnaan kombinasi Wright-Giemsa terdapat kelebihan dari setiap zat warna dimana granula, plasma dan inti lebih jelas terlihat dan pewarnaan lebih tahan lama disimpan. Namun, perlu diperhatikan juga tujuan dari pembuatan preparat apusan darah tepi, karena apabila ingin menentukan ada/tidaknya parasit akan lebih baik menggunakan pewarnaan Giemsa, sedangkan apabila ingin melihat morfologi basofil akan lebih baik menggunakan pewarnaan Wright.Kata Kunci: Eosinofil, Apusan Darah Tepi, Giemsa, Wright, Kombinasi Wright-Giemsa.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Rinny Ardina, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Lecturer of Medical Laboratory Technology

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Sherly Rosalinda, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Student in Medical Laboratory Technology Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

References

Bain, B.J.. 2014. Blood cells: a practical guide. John Wiley & Sons.
Barcia, J.J. 2007. The Giemsa Stain: Its History and Applications. International Journal of Surgical Pathology. 15 (3) : 292-296.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (DEPKES RI). 2008. Pedoman Praktek Laboratorium yang Benar (Good Laboratory Practice). Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Freund, M. H. 2012. Atlas Hematologi : Praktikum Hematologi dengan Mikroskop, Edisi 11. Kedokteran EGC, Jakarta.
Gandasoebrata R. 2007. Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat, Jakarta.
Kiswari, R. 2014. Hematologi dan Transfusi. Elangga, Jakarta.
McKenzie, S.B. 2014. Clinical Laboratory Hematology. Pearson Education Inc, New Jersey.
Novita L., R. Andriyani, dan M. Megasari. 2015. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kebidanan. Deepublish, Sleman.
Palmer, L., C. Briggs, S. McFadden, G. Zini, J. Burthem, G. Rozenberg, M. Proytcheva, and S. J. Machin. 2015. ICSH Recommendations for The Standardization of Nomenclature And Grading of Peripheral Blood Cell Morphological Features. International Journal of Laboratory Hematology. 37 (3) : 287-303.
Priyana, A. 2010. Patologi Klinik Untuk Kurikulum Pendidikan Dokter Berbasis Kompetensi. Jakarta. Universitas Trisakti.
Riswanto. 2013. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Alfamedia dan Kanal Medika, Yogyakarta.
Rodak, B.F., George, A. F, and Kathryn, D. 2007. Hematology: Clinical Principles and Applications. Saunders Elsevier. USA.
Sastroasmoro, S., dan Ismael, S. 2011. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, Edisi Ke-4. Sagung Seto, Jakarta.
Sudiro, M., T. H. S. Madiadipoer, dan B. Purwanto. 2010. Eosinofil Kerokan Mukosa Hidung Sebagai Diagnostik Rinitis Alergi. Majalah Kedokteran Bandung. 42 (1) : 1-6.
Zilvanhisna E. F. 2017. Klasifikasi Trombosit Pada Citra Hapusan Darah Tepi Berdasarkan Gray Level Co-Occurrence Matrix Menggunakan Backpropagation. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.

Downloads

Published

2018-02-01

How to Cite

Ardina, R., & Rosalinda, S. (2018). Morfologi Eosinofil Pada Apusan Darah Tepi Menggunakan Pewarnaan Giemsa, Wright, dan Kombinasi Wright-Giemsa. Jurnal Surya Medika (JSM), 3(2), 5–12. https://doi.org/10.33084/jsm.v3i2.91