Dinamika Resiliensi Remaja Dengan Keluarga Broken Home Di Kelurahan Pendahara Kabupaten Katingan
Dynamics Of Adolescent Resilience With The Broken Home Family In Kelurahan Pendahara Kabupaten Katingan
DOI:
https://doi.org/10.33084/anterior.v21i2.3295Keywords:
Resiliensi, Remaja dengan Keluarga, Broken HomeAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dinamika resiliensi remaja broken home. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, responden utama dalam penelitian ini adalah tiga orang dengan ciri-ciri sebagai berikut: orang tua kandung bercerai dan ibu menikah lagi 2 kali dan pertengkaran orang tua terus menerus yang berdampak negatif pada remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden menunjukkan bahwa dinamika resiliensi cenderung sama yaitu pembentukan kemampuan resiliensi berdasarkan proses belajar individu dari permasalahan yang dihadapi, kemampuan individu mengevaluasi setiap tindakan yang dilakukan dan aspek spiritual yaitu mendapatkan mendekatkan diri kepada Tuhan sehingga menjadikan nilai-nilai agama sebagai pedoman hidup. Sedangkan subjek yang memiliki kemampuan optimis dan efikasi diri yang kurang, hal ini disebabkan proses belajar individu untuk menghadapi masalah yang berkembang, ketakutan individu terhadap pengalamannya dengan keluarga broken home menyebabkan individu kesulitan untuk memiliki kemampuan optimisme dan efikasi yang baik, hal ini menyebabkan Remaja cenderung meragukan kemampuannya, berpikir bahwa masalah yang dihadapinya akan terjadi di kemudian hari.
Downloads
References
Chaplin, C.P. (2005). Kamus Lengkap Psikologi. Alih Bahasa: Kartini
Gunarsa, S D. (2008). Psikologi praktis, remaja, anak dan keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulya.
Grotberg. 1999. Tapping your inner strenght (How to find the resilience to deal with anything). Canada: New harbinger.
Hadi, S. (2004). Metodelogi research. Yogyakarta: Andi Offsset.
Irmati & Simatupang, H, M. (2006). Dinamika Faktor-faktor Psikososial Pada Residivis Remaja Pria
Kusdiyati, S. & Fahmi, I. (2015). Observasi. Bandung PT Remaja Rosdakarya.
Lestari, S. (2016). Psikologi keluarga. Jakarta: Prenadamedia Group.
Mighr, M. (2006). Psikologi remaja. Bandung: Pustaka Setia Bandung.
Mulyana, D. (2002). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Safaria, T. (2007). Optimistic Quentient. Yogyakarta:Pyramid Publisher.
Sarwono, S. (2016). Psikologi remaja. Jakarta: PT RajaGrafindo persada.
Slamet & Markam. (2015).Psikologi Klinis. Jakarta: Universitas Indonesia.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D Bandung
Sukoco, K.W., Rozano, D., & Utami, T.S. (2016). Pengaruh broken hone terhadap perilaku agresif. Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling, 2(1), 28-42.
Stika, (2012). Resiliensi pada remaja yang mengalami Broken Home. Skripsi Depok:Universitas
Widuri, E. (2012). Regulasi Emosi dan Resiliensi pada Mahasiswa Tahun pert-ama. Jurnal Humanitas,Vol. IX No.2 Agustus 2012.
Willis, S. S. (2009). Konseling keluarga (Family counselling). Jakarta: Alfa Beta.
Yin, R. K. (2011). Studi Kasus: Desain dan Metode. Edisi ke-1. Diterjemahkan oleh: M. Djauzi Mudzakir. Jakarta.
Yusuf, S. (2004). Psikologi perkembangan anak & Remaja, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset-Bandung.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
All rights reserved. This publication may be reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording.