Perjanjian Perkawinan pada Masyarakat Suku Dayak Ngaju Ditinjau dari Hukum Positif

Marriage Agreements in the Dayak Ngaju Community from the Perspective of Positive Law

Authors

  • Abdul Khair IAIN Palangkaraya
  • Rabiatul Adawiyah IAIN Palangkaraya

DOI:

https://doi.org/10.33084/anterior.v23i3.7965

Keywords:

Dayak Ngaju, Marriage Agreement , Positive Law

Abstract

This research is motivated by the existence of marriage agreements among the Dayak Ngaju community, which are made before the marriage and stipulate that if one of the spouses violates the marriage, such as through infidelity or by attempting to unilaterally dissolve the marriage, they will be subjected to 'jipen/singer' by the customary leader, which involves the payment of a fine agreed upon at the time the marriage agreement was made. The method used in this research is qualitative descriptive, with data collection through interviews, observation, and documentation. The findings of this research show that marriage agreements among the Dayak Ngaju people serve to provide legal protection for women and their children concerning property matters during the marriage. Additionally, the marriage agreement also functions as a guarantee of fidelity between spouses, ensuring that the marriage cannot be easily dissolved without clear reasons and by the law.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Assidik, Ahmad, and A. Qadir Gassing. 2019. “Tinjauan Hukum Islam Dan Hukum Positif Terhadap Prenuptial Agreement Atau Perjanjian Pra Nikah.” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Keluarga Islam 1(1):1–16.

David Tan. 2021. “Metode Penelitian Hukum: Mengupas Dan Mengulas Metodologi Dalam Menyelenggarakan Penelitian Hukum.” NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial 8(5):1332–36.

Dlaifurrahman, Muhamamd. 2022. “Ritual Lawang Sakepeng Pada Tradisi Pernikahan Adat Dayak Ngaju Di Masyarakat Desa Tarantang Kabupaten Kapuas.” 355–66.

Faradilla Asyatama, and Fully Handayani Ridwan. 2021. “Analisis Perjanjian Perkawinan Menurut Undang-Undang Perkawinan Di Indonesia.” Ajudikasi : Jurnal Ilmu Hukum 5(2):109–22. doi: 10.30656/ajudikasi.v5i2.3937.

Faradz, Haedah. 2008. “Tujuan Dan Manfaat Perjanjian Perkawinan.” Jurnal Dinamika Hukum 8(3):249–52. doi: 10.20884/1.jdh.2008.8.3.82.

Fauza, Nilna, and Moh Afandi. 2020. “Perjanjian Perkawinan Dalam Menjamin Hak-Hak Perempuan.” Al-Manhaj: Journal of Indonesian Islamic Family Law 2(1):1. doi: 10.19105/al-manhaj.v2i1.3116.

Hanafi Arief. 2017. “Perjanjian Dalam Perkawinan (Sebuah Telaah Terhadap Hukum Positif Di Indonesia).” Al’adt IX:1–23.

Istrianty, Annisa, and Erwan Priambada. 2015. “Akibat Hukum Perjanjian Perkawinan Yang Dibuat Setelah Perkawinan Berlangsung.” Privat Law III(2):84–92.

Julianti Agung Wati, Nurul Veronika Saputri, Sarny Manurung, Beniqno Chrishagel, Sakman, &. Dotrimensi. 2021. “Sistem Tradisi Perkawinan Adat Dayak Ngaju Di Desa Pamarunan Kecamatan Kahayan Tengah.” Jurnal Kewarganegaraan 5(2):432–40.

Kayun, Sri, and Gelar Peni. 2021. “Sanksi Adat (Singer) Terhadap Kasus Perceraian Pada Masyarakat Adat Dayak Di Desa Sigi Kalimantan Tengah.” Belom Bahadat 11(1 SE-Articles):hlm. 112-113.

Kurniawan, Puji. 2020. “Perjanjian Perkawinan; Asas Keseimbangan Dalam Perkawinan.” 125–37.

Ni’mah, Alna Fadliah Ais Fatchun, and Yunanto Yunanto. 2023. “Analisis Manfaat Dan Pentingnya Perjanjian Perkawinan.” AL-MANHAJ: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam 5(2):1327–34. doi: 10.37680/almanhaj.v5i2.2932.

Nikmatul Janah, Anisa, Tioma R. Hariandja, and Sidi Alkahfi Setiawan. 2023. “Penerapan Hukum Jipen/Singer Dalam Tindak Pidana Asusila Masyarakat Suku Dayak Ngaju (Study Kasus Di Desa Pundu, Cempaga Hulu, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah).” WELFARE STATE Jurnal Hukum 2(2):221–42. doi: 10.56013/welfarestate.v2i2.2415.

Ningrum, Dita Ayu Murdiya, and S. Soebijantoro. 2023. “Makna Simbolik Ritual Tiwah Suku Dayak Ngaju Sebagai Sumber Belajar Sejarah Lokal Di Kalimantan Tengah.” Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya 13(1):90. doi: 10.25273/ajsp.v13i1.14959.

Nisa, Nurulia Shalehatun. 2022. “Tinjauan Fiqh ‘Urf Terhadap Praktik Perjanjian Perkawinan (Studi Empiris Adat Dayak Ngajudi Kota Palangka Raya).” ASASI: Journal of Islamic Family Law 2(2):222–33. doi: 10.36420/asasi.v2i2.195.

R. Bella, Stevany, A.I. Gujali, R.S. Dewi, E. Lion, and M. Mustika. 2021. “Sistem Masyarakat Dan Organisasi Suku Dayak Ngaju (Studi Kasus Di Desa Mandomai Kalimantan Tengah).” Jurnal Kewarganegaraan 5(2):364–75.

Sriyana, Sriyana, and Hiskiya Hiskiya. 2020. “Makna Simbolik Perkawinan Adat Dayak Ngaju Di Kota Palangka Raya.” Anterior Jurnal 20(1):83–95. doi: 10.33084/anterior.v20i1.1546.

Thoyib. 2017. “Eksistensi Perjanjian Perkawinan Adat Dayak Ngaju Dalam Mencegah Perceraian Pasca Putusan Pengadilan Agama Palangka Raya.” Thoyib. (2:1–125.

Wibowo, Mutia Dwi, Yudhi Widyo Armono, Ashinta Sekar Bidari, Fakultas Hukum, Universitas Surakarta, Fakultas Hukum, Universitas Surakarta, Fakultas Hukum, Universitas Surakarta, and Online Shop. 2022. “Kendala Penerapan Penerapan Syarat Sahnya Perjanjian Menurut Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Dalam Transaksi Jual Beli Online Via Tokopedia Di Akademi Obstacles in Implementation of the Terms of Legality of Agreements According To Article 132.” Jurnal Justicia 11(1):1–10.

Yulies, Tiena Masriani. 2017. “Perjanjian Perkawinan Dalam Pandangan Hukum Islam.” Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang 5(3):128–49.

Downloads

Published

2024-09-19

How to Cite

Khair, A., & Adawiyah, R. (2024). Perjanjian Perkawinan pada Masyarakat Suku Dayak Ngaju Ditinjau dari Hukum Positif: Marriage Agreements in the Dayak Ngaju Community from the Perspective of Positive Law. Anterior Jurnal, 23(3), 121–127. https://doi.org/10.33084/anterior.v23i3.7965