Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan
https://journal.umpr.ac.id/index.php/daun
<p style="text-align: justify;">Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan is a Scientific Journal managed by <a title="Faculty of Agriculture and Forestry" href="http://fapertahut.umpalangkaraya.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">Faculty of Agriculture and Forestry</a> <a href="http://umpalangkaraya.ac.id" target="_blank" rel="noopener">Universitas Muhammadiyah Palangkaraya</a> and published twice a year (in June and December) by <a href="http://lp2m.umpalangkaraya.ac.id" target="_blank" rel="noopener">Institute for Researches and Community Services</a> <a href="http://umpalangkaraya.ac.id" target="_blank" rel="noopener">Universitas Muhammadiyah Palangkaraya</a>, contains articles of research and critical-analysis studies in Agrotechnology, Forestry, and another related topics.</p> <p style="text-align: justify;"><a title="SINTA" href="http://sinta2.ristekdikti.go.id/journals/detail?id=3827"><img src="/public/site/images/adminjournal/SINTA4.png" width="81" height="29"></a></p> <p style="text-align: justify;">Daun J Pertanian Kehutanan is accredited at <strong>"SINTA 4"</strong> until December 2024 by Ministry of Research, Technology and Higher Education, Indonesia No: 5162/E4/AK.04/2021.</p>Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkarayaen-USDaun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan2356-0312<p>All rights reserved. This publication may be reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording.</p>Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Dan Pupuk Tsp Terhadap Pertumbuhan Kemiri (Aleurientis Moluccana Wild) Pada Tanah Aluvial
https://journal.umpr.ac.id/index.php/daun/article/view/4210
<p>Pengaruh Pupuk kandang dan pupuk TSP Terhadap Pertumbuhan Kemiri (<em>Aleurintes moluccana</em> Wild) Pada Tanah Aluvial, penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Pebruari 2019 sampai dengan April 2019 di Desa Tangkiling, bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang (kotoran sapi) dan pupuk TSP terhadap pertumbuhan kemiri (<em>Aleurintes moluccana</em> Wild). Perlakuan yang diteliti adalah pupuk kandang dengan dosis 0; 0,3; 0,6; 0,9 kg/tumbuhan dan pupuk TSP 0; 4; 8; 12 gram/tumbuhan. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 (tiga) kali pengulangan. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan di dapatkan hasil bahwa secara interaksi maupun secara tunggal pengaruh dari pupuk kandang dan pupuk TSP memberikan hasil yang nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman. Pupuk kandang dan pupuk TSP tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata terhadap pertambahan diameter batang dan jumlah daun. Kombinasi perlakuan terbaik adalah pupuk kandang dengan dosis 0,6 kg / tanaman dan 8 gram pupuk TSP / tanaman (K T ), rata – rata pertambahan tinggi tanaman yang terbesar, yaitu (17,08 cm). Pengaruh tunggal (pupuk kandang), didapatkan pada dosis 0,6 kg / tanaman (K ) dengan rata – rata pertambahan tinggi tanaman sebesar (14,88 cm). Dengan demikian penanaman kemiri agar didapatkan pertumbuhan yang baik dan maksimal khususnya pada tanah Aluvial perlu diikuti dengan pemupukan dan pemeliharaan, terutama pada tahap – tahap pertumbuhan awalnya, pemeliharaan dalam hal ini juga termasuk pembersihan dari tumbuhan pengganggu / gulma dll.</p>Yos Andi Tangkasiang
Copyright (c) 2023 Yos Andi Tangkasiang
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2023-07-262023-07-2610111010.33084/daun.v10i1.4210Hubungan Luas Lahan, Bibit, Pupuk Organik, dengan Produksi Usahatani Jambu Biji Di Desa Watuagung
https://journal.umpr.ac.id/index.php/daun/article/view/4244
<p>Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh petani jambu biji adalah produksi jambu biji belum optimal. Berdasarkan latar belakang yang menjelaskan hubungan faktor produksi dengan produksi berbagai komoditas pertanian menunjukkan adanya kesamaan input produksi dengan yang dipakai oleh petani jambu biji di desa Watuagung. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan variabel luas lahan, bibit, dan pupuk organik dengan peningkatan volume produksi dan mengetahui tingkat kekuatan dan arah hubungan variabel luas lahan, bibit, dan pupuk organik dengan peningkatan volume produksi. Riset ini dilakukan selama kurang lebih 30 hari. Pemilihan daerah penelitian dipilih secara sengaja (<em>purposive</em>) di Desa Watuagung, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif<em>.</em> Data diperoleh dengan cara melakukan wawancara dengan daftar pertanyaan dalam kuesioner. Analisis data dilakukan dengan uji korelasi pearson corelation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Luas lahan (X1), Bibit (X2), dan Pupuk organik (X3) memiliki hubungan yang positif dengan Produktivitas jambu biji di desa Watuagung.</p>Rizky MaulanaLiska Simamora
Copyright (c) 2023 Rizky Maulana, Liska Simamora
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2023-07-262023-07-26101112310.33084/daun.v10i1.4244Water Quality of the Barito River Stream Murung Raya Regency The Impact of Gold Mining on Agricultural Activities
https://journal.umpr.ac.id/index.php/daun/article/view/4626
<p>Limbah kegiatan penambangan liar yang tidak diolah dahulu akan mengakibatkan pencemaran badan air sehingga berdampak pada kualitas air. Mengatasi permasalahan air menjadi kebutuhan segera dan memerlukan kajian dari berbagai penelitian sebagai solusi menghasilkan kebijakan yang sejalan SDGs (Sustainable Development Goals.) Sungai Barito menunjukkan keadaan kurang menunjang sebagai sumber air baku air minum, parameter fisik air seperti pH dan TSS masih di bawah baku mutu kelas II (salah satu peruntukkan kegiatan pertanian), tetapi belum ada data parameter Merkuri, Arsen, Kadmium, Nikel, Seng, Tembaga, Timbal dan Kromium heksavalen yang menunjukkan dampak merugikan dari pertambangan emas skala kecil. Sehingga perlu dilakukan penelitian kualitas air Sungai Barito Kabupaten Murung Raya. Tujuan Penelitian untuk menganalisa kualitas air sungai dan status pencemaran dampak dari pertambangan emas di aliran sungai Barito Kabupaten Murung Raya. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif, sampel air sungai diambil dari 4 lokasi berdasarkan parameter Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 202 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Kegiatan Penambangan Bijih Emas/Tembaga, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode STORET untuk status kualitas air berdasarkan PP no.22 tahun 2021. Hasil analisis kualitas air aliran sungai Barito Kabupaten Murung Raya dari kadar Timbal, TSS, Seng melebihi baku mutu air kelas II PP No. 22 Tahun 2021 pada 4 titik pantau. Status pencemaran air aliran sungai Barito Kabupaten Murung Raya hasil Metode STORET rata-rata skor -43,5 kondisi tercemar berat. Kesimpulan hasil studi menunjukkan kondisi air sungai aliran sungai Barito Kabupaten Murung Raya mengalami pencemaran dan tidak memenuhi baku mutu air kelas II salah satunya untuk kegiatan pertanian.</p>Andrie Natallius FeryAgus SusantoLilik Sulistyowati
Copyright (c) 2023 Andrie Natallius Fery, Andrie Natallius Fery
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2023-07-262023-07-26101243910.33084/daun.v10i1.4626Pemanfaatan Pupuk Kasgot Dan Pupuk Organik Cair Dalam Meningkatkan Produktivitas Microgreens Bayam Hijau (Amaranthus Viridis) Untuk Pertanian Perkotaan
https://journal.umpr.ac.id/index.php/daun/article/view/4751
<p style="font-weight: 400;">Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat dosis terbaik dari masing-masing pemberian pupuk kasgot, pupuk organik cair serta kombisasi dari keduanya terhadap pertumbuhan <em>microgreens</em> bayam hijau. Metode penelitian yang dilakukan berbasis kuantitatif dengan mengaplikasikan pupuk kasgot (K) dan pupuk organik cair (C) pada <em>microgreens</em> bayam hijau. Percobaan ini dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan empat kali ulangan dimana data hasil pengamatannya nanti akan di analysis lebih lanjut menggunakan uji Duncan pada taraf uji 0,05 dengan menggunakan Program SAS for Windows. Perlakuan K0C2 (pemberian pupuk organic cair 100 ml) memberikan hasil terbaik untuk untuk parameter tinggi tanaman dan jumlah daun. Perlakukan dengan hasil terbaik terdapat pada K3C1 (Pemberian pupuk kasgot 60 g dan pupuk organik cair 50 ml) untuk klrofil tanaman. Perlakukan dengan hasil terbaik terdapat pada K0C0 (control) untuk volume akar yang di amati. Perlu dilakukan uji kandungan nutrisi untuk mengetahui tingkat efektifitas pemberian dosis bayam hijau baik untuk perlakukan POC maupun pupuk kasgot</p>Jabal Rahmat AsharMuhammad Munawir SyariA Farhanah
Copyright (c) 2023 Jabal Rahmat Ashar, Muhammad Munawir Syari, A Farhanah
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2023-07-262023-07-26101404810.33084/daun.v10i1.4751Analisis Warna Kayu Berbasis Komputer, pH, Dan Sifat Fisika Kayu Meranti Merah, Meranti Putih Dan Keruing Dari Toko Kayu Di Samarinda
https://journal.umpr.ac.id/index.php/daun/article/view/4781
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Kayu sebagai bahan baku konstruksi banyak diperjual belikan di toko kayu, diantaranya adalah jenis meranti merah, meranti putih dan keruing. Setiap kayu memiliki sifat yang berbeda, misalnya sifat warna, pH, berat jenis, kadar air dan penyusutan kayu. Penelitian bertujuan untuk mengetahui sifat warna, pH, berat jenis, kadar air kering udara dan penyusutan kayu dari jenis meranti merah, meranti putih dan keruing yang dijual di toko kayu di Samarinda. Pengujian berat jenis, kadar air, penyusutan kayu mengacu pada British Standards BS 373: 1957, pengujian warna kayu dengan menilai L*, a*, b* dan pH diukur menggunaan pH meter. Hasil peneliian menunjukkan bahwa kayu meranti merah berwarna merah kecoklatan, L* 52,9, a* 23,1, b* 24,3, pH 5,33, kadar air 13,42%, berat jenis 0,61, penyusutan arah longiudinal 0,09%, radial 2,7% dan tangensial 4,86%. Kayu meranti putih berwarna putih kekuningan, L* 71,9, a* 11,5, b* 23,3, pH 5,96, kadar air 13,30%, berat jenis 0,44, penyusutan arah longiudinal 0,24%, radial 4,92% dan tangensial 5,52%. Kayu keruing berwarna kecoklatan, L* 51,2, a* 13,6, b* 8,8, pH 5,97, kadar air 13,31, berat jenis 0,6, penyusutan arah longiudinal 0,17%, radial 3,0% dan tangensial 5,49%.</p> <p>Kata kunci: meranti, keruing, toko kayu, sifat kayu</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p><em>Wood as a material for construction is widely traded in wood shops, including red meranti, white meranti, and keruing. Each wood has different properties, such as color, pH, specific gravity, water content, and shrinkage. This study aimed to determine the color, pH, specific gravity, air-dry moisture content, and wood shrinkage of red meranti, white meranti, and keruing sold in wood shops in Samarinda. Testing for specific gravity, moisture content, and wood shrinkage refers to British Standards BS 373:1957. Testing wood color is done by assessing L*, a*, and b*, and pH is measured using a pH meter. The red-brown meranti wood had the following properties: L* 52.9, a* 23.1, b* 24.3, pH 5.33, moisture content 13.42%, specific gravity 0.61, longitudinal shrinkage 0.09%, radial shrinkage 2.7%, and tangential shrinkage 4.86%. White meranti wood is yellowish white, L* 71.9, a* 11.5, b* 23.3, pH 5.96, moisture content 13.30%, specific gravity 0.44, shrinkage in the longitudinal direction of 0.24%, 4.92% radial, and 5.52% tangential. Keruing wood is brownish in color and has the following properties: L* 51.2, a* 13.6, b* 8.8, pH 5.97, moisture content 13.31%, specific gravity 0.6, longitudinal shrinkage 0.17%, radial shrinkage 3.0%, and tangential shrinkage 5.49%. </em></p> <p><em>Keywords: meranti, keruing, wood shops, wood properties</em></p>Andrian FernandesAida Ainur FitriahNuraini Ilavita OcafyantiRina PangestiAnisa LeleErwin ErwinHarlinda Kuspradini
Copyright (c) 2023 Andrian Fernandes, Aida Ainur Fitriah, Nuraini Ilavita Ocafyanti, Rina Pangesti, Anisa Lele, Erwin, Harlinda Kuspradini
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2023-07-262023-07-26101495910.33084/daun.v10i1.4781Diversity and morpho-agronomic characters of eggplant (Solanum sp) distributed in Palangka Raya Central Kalimantan
https://journal.umpr.ac.id/index.php/daun/article/view/4809
<p>The eggplant species are currently at risk of extinction due to various factors such as land conversion into plantation areas and transmigration settlements in Palangka Raya. It is essential to conduct a thorough analysis of eggplant vegetation to address this urgent matter. Consequently, the research aimed to determine the diversity of eggplants, their distribution, as well as their morpho-agronomic characters. Field experiments were carried out in each district of Palangka Raya for 7 months. The methods used were survey, exploration, and interview with the key informant. Plant characterization refers to the descriptors for eggplant (IBPGR, 1990). The observed variables were the morphological characterization of eggplant, agronomy, and the distribution of eggplant in Palangka Raya. Results showed that it is found three species of eggplants, namely <em>Solanum melongena</em> (ungu, gelatik, telur, apel hijau eggplant cultivars), <em>Solanum torvum</em>, and <em>Solanum ferox</em>. There was variation in the morpho-agronomic characters of eggplant found.</p>Hastin Ernawati Nur Chusnul ChotimahSyahrudin SyahrudinWahyu WidyawatiYusi IndrianiKambang Vetrani AsieSri Endang Agustina Rahayuningsih
Copyright (c) 2023 Hastin Ernawati Nur Chusnul Chotimah, Syahrudin, Wahyu Widyawati, Yusi Indriani, Kambang Vetrani Asie, Sri Endang Agustina Rahayuningsih
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2023-07-262023-07-26101607210.33084/daun.v10i1.4809Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Akibat Pemberian Kompos Limbah Pasar Tradisional Dan Pupuk Npk Pada Tanah Spodosol
https://journal.umpr.ac.id/index.php/daun/article/view/4842
<p>The aims of this study was to determined the effect of aplication waste compost traditional market and NPK to growth and yield of shallots (Allium ascalonicum L.) in the spodosols. This research was yield out in November 2018 until January 2019, at the installation of experimental garden of Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Palangkaraya. This study used a Completely Randomized Design (CRD) which consist two factors, processing waste compost traditional market was K<sub>0</sub> = 0 tons / ha (Control), K<sub>1</sub> = 5 tons / ha, K<sub>2</sub> = 10 tons / ha, K<sub>3</sub> = 15 tons / ha and NPK treatment was, P0 = 0 kg / ha (Control), P<sub>1</sub> = 300 kg / ha, P<sub>2</sub> = 400 kg / ha. Each treatment was repeated 3 (three) replications to obtain 36 experimental units. To determined the effect of the treatment given to the yield of the observation, an analysis was carried out. If there was a real influenced from the yield of the analysis, then it will be continued with the BNJ test at the level of ɑ 5%. The yield of the average number of shallot tillers indicate that the combination of distribution waste compost traditional market (K) and NPK (P) with K<sub>3</sub>P<sub>1</sub> treatment (15 tons / ha and 300 kg / ha) was the best combination of variable number of tillers 12,33. The aplication waste compost traditional market at a dose of 10 tons/ha able to increased plant height while 48,16 cm. Dose of 15 tons/ha able to increased number of tillers 9,56, fresh weight 91,80 g and dry tuber weight 53,73 g. While granting NPK at a dose of 400 kg/ha able to increased fresh weight 87,14 g, and dry tuber weight on shallots 49,49 g.</p>Daniel AritonangSiti ZubaidahTitin Apung Atikah
Copyright (c) 2023 Daniel Aritonang, Siti Zubaidah, Titin Apung Atikah
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2023-07-262023-07-26101738310.33084/daun.v10i1.4842Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) Atas Pemberian Abu Sekam dan NPK Grand S-15 pada Tanah Gambut Pedalaman
https://journal.umpr.ac.id/index.php/daun/article/view/4862
<p>Penelitian bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil tanaman tomat (<em>Lycopersicum esculentum</em> Mill.) terhadap pemberian abu sekam dan NPK Grand S-15 pada tanah gambut pedalaman. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 (dua) faktor perlakuan. Faktor pertama adalah pemberian abu Sekam (A) yang terdiri dari tiga taraf, yaitu 5 ton/ha (A<sub>1</sub>), 10 ton/ha (A<sub>2</sub>), dan 10 ton/ha (A<sub>3</sub>). Untuk faktor kedua adalah pemberian dosis pupuk majemuk NPK Grand S-15 yang terdiri dari lima taraf taraf, yaitu 0 kg/ha (G<sub>0</sub>), 150 kg/ha (G<sub>1</sub>), 300 kg/ha (G<sub>2</sub>), 450 kg/ha (G<sub>3</sub>), dan 600 kg/ha (G<sub>4</sub>). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter batang, umur berbunga, jumlah cabang produktif, jumlah buah, dan bobot buah segar. Hasil penelitian menunjukkan interaksi pemberian abu sekam dan NPK Grand S-15 berpengaruh nyata terhadap variabel tinggi tanaman dan diameter batang tanaman tomat umur 5 dan 6 MST, dan bobot segar buah tomat saat panen. Kombinasi abu sekam 15 ton/ha dan NPK Grand S-15 450 kg/ha (A<sub>3</sub>G<sub>3</sub>) mampu meningkatkan rata-rata tinggi tanaman yang lebih tinggi yaitu 85.67 cm/tanaman (6 MST), rata-rata diameter batang r yaitu 1.43 cm/tanaman (6 MST) dan rata-rata bobot segar buah tomat yang lebih baik saat panen yaitu 431.40 gram/tanaman.</p>Fortune Maskuline
Copyright (c) 2023 Fortune Maskuline
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2023-07-262023-07-26101849610.33084/daun.v10i1.4862Analisis Pengaruh Jenis Papan, Berat Labur Perekat Dan Interaksinya Terhadap Sifat Fisika Dan Mekanika Papan Laminasi
https://journal.umpr.ac.id/index.php/daun/article/view/4976
<p>Peneliti ingin melihat apakah akan terjadi peningkatan kekuatan setelah kayu sengon dan bambu dikombinasikan menjadi papan laminasi. Jenis bambu yang akan digunakan untuk dijadikan bambu laminasi dalam penelitian ini adalah bambu petung (<em>Dendrocalamus asper</em>.Backer). Bambu petung dipilih karena memiliki diameter yang dapat mencapai 20 cm dengan tebal dinding antara 1-3 cm sehingga cocok digunakan menjadi bambu laminasi (Wulandari <em>et.al</em>, 2022). Kayu sengon (<em>Paraserianthes falcataria</em>) memiliki berat jenisnya 0,33 termasuk berat jenis ringan (0,29- 0,56) dengan kelas kuat III-IV (Sari, 2011). Tujuan dari penelitian ini mengetahui pengaruh jenis papan laminasi kayu sengon dan kombinasi kayu sengon bambu petung, pengaruh berat labur dan interaksi jenis papan laminasi dan berat labur terhadap sifat fisika dan mekanika serta kelas kuat papan laminasi yang dihasilkan. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode eksperimen dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial denga 2 faktor dan 4 perlakuan dengan 3 ulangan. Berat labur berpengaruh nyata terhadap kadar air, <em>MoR</em> dan tidak berpengaruh nyata terhadap kerapatan, pengembangang tebal, penyusutan tebal, <em>MoE</em>. Jenis papan laminasi berpengaruh nyata terhadap kerapatan, kadar air, pengembangan tebal, penyusutan tebal. <em>MoE</em> dan tidak berpengaruh nyata terhadap MoR. Interaksi jenis papan laminasi dengan berat labur berpengaruh nyata terhadap kerapatan dan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air, pengembangan tebal, penyusutan tebal, <em>MoE, MoR</em>. Berdasarkan nilai sifat fisika dan mekanika maka papan laminasi jenis S1 (kombinasi sengon bambu petung) masuk kelas kuat III yang dapat digunakan untuk keperluan konstruksi-konstruksi berat terlindung dan papan laminasi jenis S2 (sengon) masuk kelas kuat IV dapat digunakan untuk keperluan konstruksi ringan yang terlindung.</p>Febriana Tri WulandariDini LestariNi Putu Ety Lismaya Dewi
Copyright (c) 2023 Febriana Tri Wulandari, Dini Lestari, Ni Putu Ety Lismaya Dewi
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2023-07-262023-07-261019711310.33084/daun.v10i1.4976Potensi Batang Sorgum sebagai Sumber Gula dengan Pemberian Pupuk Kandang Ayam dan NPK di Tanah Berpasir
https://journal.umpr.ac.id/index.php/daun/article/view/5294
<p>Tanaman sorgum merupakan tanaman alternatif yang populer sebagai bahan pangan, bahan baku industri bioetanol dan sumber pakan ternak. Penggunaan teknik budidaya yang tepat dalam budidaya sorgum dapat meningkatkan hasil tanaman sorgum. Batang sisa panen berpotensi sebagai sumber gula alami yang bernilai ekonomis. Penelitian ini bertujuan menganalisis dan menguji pengaruh pupuk kandang ayam dan NPK pada tanah berpasir terhadap jumlah ruas batang dan tingkat kemanisan batang sorgum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang ayam dan NPK tidak berpengaruh terhadap jumlah ruas batang sorgum. Perlakuan pupuk kandang ayam dan NPK berpengaruh terhadap tingkat kemanisan batang sorgum. Tingkat kemanisan batang sorgum tertinggi terdapat pada perlakuan pupuk kandang ayam dosis 30 ton/ha dan NPK dosis 300 kg/ha yaitu 7,783 <sup>o</sup>brix. Perlakuan yang efisien untuk mendapatkan tingkat kemanisan batang sorgum yaitu perlakuan pupuk kandang ayam dosis 20 ton/ha dan NPK dosis 300 kg/ha. Batang sorgum bagian bawah memiliki tingkat kemanisan yang lebih tinggi yaitu 6,352 <sup>o</sup>brix (setara dengan kadar gula sebesar 3,527 %), dibandingkan batang bagian atas dan tengah.</p>Pienyani RosawantiNurul HidayatiDjoko Eko Hadi SusiloFahruddin Arfianto
Copyright (c) 2023 Nurul Hidayati, Pienyani Rosawanti, Djoko Eko Hadi Susilo, Fahruddin Arfianto
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2023-07-262023-07-2610111412410.33084/daun.v10i1.5294Budidaya Cabai Merah menggunakan JAKABA di Lahan Podsolik
https://journal.umpr.ac.id/index.php/daun/article/view/4395
<p>Cabai merah termasuk ke dalam kelompok sayuran unggulan nasional yang menjadi perhatian pemerintah Indonesia saat ini. Kendala yang sering terjadi pada budidaya cabai diantaranya, penggunaan pupuk yang kurang tepat dan banyaknya tanah yang bersifat marginal. Salah satu tanah yang bermasalah adalah tanah podsolik. Tanah podsolik memiliki kandungan hara yang rendah. Pemberian unsur hara yang dapat digunakan untuk meningkatkan unsur hara pada tanah adalah JAKABA yang dibuat dari hasil peraman air limbah cucian beras atau yang disebut dengan air leri. Tujuan penelitian (i) menentukan pengaruh pemberian JAKABA pada budidaya cabai merah di lahan podsolik, (ii) menentukan konsentrasi terbaik pemberian JAKABA pada budidaya cabai merah di lahan podsolik. Penelitian dilaksanakan di Desa Sumanggi Seberang Kecamatan Batang Alai Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah Provinsi Kalimantan Selatan bulan Juni-September 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), faktor yang diuji adalah konsentrasi JAKABA sebanyak 5 taraf, yang terdiri dari p<sub>1</sub> = 0 ml/l per petak; p<sub>2</sub> = 100 ml/l per petak; p<sub>3</sub> = 300 ml/l per petak; p<sub>4</sub> = 500 ml/l per petak dan p<sub>5</sub> = 700 ml/l per petak. Pemberian JAKABA pada tanaman cabai merah di lahan podsolik tidak berpengaruh terhadap semua variabel pengamatan.</p>Anisa NorliyaniMaulida SantiJannatul HudaMahdiannoor Mahdiannoor
Copyright (c) 2023 Anisa Norliyani, Maulida Santi, Jannatul Huda, Mahdiannoor
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2023-07-262023-07-2610112514210.33084/daun.v10i1.4395Cover, Content, and Editorial Note from Daun J Pertanian Kehutanan Vol. 10 No. 1 Juni 2023
https://journal.umpr.ac.id/index.php/daun/article/view/5383
Chief Editor of Daun J Pertanian Kehutanan
Copyright (c) 2023 Chief Editor
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2023-07-262023-07-2610110.33084/daun.v10i1.5383