Jurnal Surya Medika (JSM) https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm <p style="text-align: justify;"><strong>Title: </strong>Jurnal Surya Medika (JSM)<br /><strong>Previous title:</strong> JSM (Jurnal Surya Medika)<br /><strong>ISSN: </strong><a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2655-2051">2655-2051</a> (Online); <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2460-7266">2460-7266</a> (Print)<br /><strong>Subject:</strong> Health Sciences<br /><strong>Frequency: </strong>Every four months (3 issues per year in April, August, and December) onward May 2022<br /><strong>Indexed at: </strong><a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/4079">SINTA 4</a>,<strong> </strong><a href="https://app.dimensions.ai/discover/publication?search_mode=content&amp;and_facet_source_title=jour.1365042">Dimensions</a>, <a href="https://search.crossref.org/?q=2655-2051">Crossref</a>, <a href="https://scholar.google.com/citations?hl=en&amp;user=zRvCVmkAAAAJ">Google Scholar</a>, <a href="https://garuda.ristekbrin.go.id/journal/view/10623">GARUDA</a>, and more<br /><strong>DOI: </strong><a href="https://doi.org/10.33084/jsm">10.33084/jsm</a><br /><strong>Archive preservation: </strong><a href="https://onesearch.id/Search/Results?filter%5b%5d=repoId:IOS5984">Indonesia OneSearch</a>,<strong> </strong><a href="http://garuda.ristekdikti.go.id/journal/view/10623">GARUDA</a><br /><strong>Publisher: </strong><a href="https://lp2m.umpr.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">Institute For Research and Community Services</a> <a href="http://umpr.ac.id" target="_blank" rel="noopener">Universitas Muhammadiyah Palangkaraya</a><br /><strong>Editor in Chief: </strong><a href="https://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=57210696950">Rezqi Handayani</a></p> <p style="text-align: justify;"><strong>Jurnal Surya Medika (JSM)</strong> (<em>J Surya Medika</em>, ISSN: <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2655-2051"><em>2655-2051</em></a> (Online); <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2460-7266"><em>2460-7266</em></a> (Print)) is a national scientific journal managed by the <strong><a title="Faculty of Health Science" href="https://fik.umpr.ac.id/">Faculty of Health Science</a> <a href="http://umpr.ac.id" target="_blank" rel="noopener">Universitas Muhammadiyah Palangkaraya</a></strong> and published three times a year (in April, August, and December) onward May 2022 by <strong><a href="https://lp2m.umpr.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">Institute for Research and Community Services</a> <a href="http://umpr.ac.id" target="_blank" rel="noopener">Universitas Muhammadiyah Palangkaraya</a></strong>. <strong>Jurnal Surya Medika (JSM)</strong> accepts scientific articles in the form of <strong>original research articles</strong> and <strong>reviews</strong> from anyone without any discrimination, as long as they submit articles that meet scientific principles.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Jurnal Surya Medika (JSM)</strong> publishes various scientific articles covering <strong>Health Sciences</strong>, in the field but not limited to <strong>Pharmacology-Toxicology, Pharmacognosy-Phytochemistry, Pharmaceutical, Analytical Pharmacy-Medicinal Chemistry, Natural Product Development, Clinical-Community Pharmacy, Management Pharmacy, Medical Laboratory Technology, Clinical Chemistry, Microbiology-Parasitology, Hematology,</strong> and other <strong>General Medical Topics</strong>.</p> <p style="text-align: justify;"><a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/4079"><img src="https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/management/settings/context//public/site/images/adminjournal/SINTA3.png" width="84" height="30" /></a></p> <p style="text-align: justify;"><strong>Jurnal Surya Medika (JSM)</strong> is accredited at <strong>"<a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/4079">SINTA 4</a>"</strong> until August 2025 by the Minister of Research and Technology/National Research and Innovation Agency, Indonesia.</p> Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya en-US Jurnal Surya Medika (JSM) 2460-7266 <p>All rights reserved. This publication may be reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording.</p> Uji Efektivitas Minyak Zaitun (Olive Oil) Terhadap Strech Mark pada Ibu Hamil Trimester III https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7131 <p>Ibu hamil trimester III dapat mengalami strech mark karena pertumbuhan usia kehamilan menyebabkan adanya peregangan pada kulit perut yang berlebihan pada saat hamil, dari pemeriksaan terhadap 20 ibu hamil trimester III ditemukan 5 orang ibu hamil mengalami Strech Marks. tingkat berat badan. Pengaplikasian Minyak Zaitun merupakan terapi untuk mengurangi Strech Mark. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan uji effektivitas minyak zaitun terhadap strech mark pada ibu hamil trimester III. Desain penelitian menggunakan desain pra-eksperimental dengan desain one group preetest-posttest. Sampel penelitian terdiri dari 20 ibu hamil trimester III dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil penelitian dengan menggunakan uji Wilcoxon diperoleh nilai p&lt;0,005 (0,003) artinya ada pengaruh minyak zaitun terhadap strech marks pada ibu hamil trimester III. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya pengaruh minyak zaitun terhadap strech mark pada ibu hamil trimester III, disarankan untuk menggunakan terapi olesan minyak zaitun sebagai SOP dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil untuk mengurangi strech mark.</p> Evy Kasanova Lidia Widia Copyright (c) 2024 Evy Kasanova, Lidia Widia http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 1 4 10.33084/jsm.v10i1.7131 Pengaruh Penggunaan WhatsApp Reminder dan Leaflet Terhadap Kepatuhan dan Keberhasilan Terapi Hipertensi di Puskesmas Sungai Ulin Banjarbaru https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7132 <p>Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Kepatuhan adalah gambaran perilaku pasien dalam meminum obat dengan benar sesuai anjuran petugas kesehatan. Peningkatan kepatuhan dapat dilakukan dengan pemberian intervensi berupa <em>whatsapp</em> dan<em> Leaflet</em>. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pesan <em>whatsapp Reminder</em> dengan <em>leaflet</em> sebelum dan sesudah diberikan, serta melihat perbandingan tekanan darah antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan metode <em>pre and post design</em> dengan intervensi melalui <em>Whatsapp</em> dan <em>Leaflet, </em>kemudian diambil data kepatuhan setelah 14 hari dengan metode MMAS-8 dan nilai tekanan darah. Jumlah sampel sebesar 54 orang. Hasil penelitian nilai kepatuhan pada kelompok perlakuan <em>pre</em> dan <em>post</em> sebesar 18,5% dan 77,8%.&nbsp; Hasil nilai tekanan darah kelompok perlakuan <em>pre</em> dan <em>post</em> adalah 158/96 mmHg dan 141/84 mmHg. Sedangkan hasil nilai tekanan darah kelompok kontrol <em>pre</em> dan <em>post</em> adalah 164/99 mmHg dan 152/91 mmHg. Kesimpulan terdapat pengaruh pemberian whatsapp dan leaflet terhadap peningkatan kepatuhan pasien hipertensi dengan nilai p value &lt; 0,05 yaitu 0,000, serta ada perbedaan tekanan darah sistolik dan diastol antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan nilai p value &lt; 0,05 yaitu 0,044 dan 0,033.</p> Helmina Wati Esty Restiana Rusida Sri Mulyani Copyright (c) 2024 Helmina Wati, Esty Restiana Rusida, Sri Mulyani http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 5 13 10.33084/jsm.v10i1.7132 Analisa Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Rumah Produksi Mie Borneo Etam dengan Metode HIRADC https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7133 <p>Bahaya dan risiko tidak terbatas hanya di industri konstruksi atau industri manufaktur. Tetapi dapat juga terjadi di industri rumahan khususnya industri makanan. Industri rumahan atau yang biasa dikenal dengan home industry adalah usaha produk berupa barang atau jasa yang biasa berpusat di rumah atau yang sering juga dikenal sebagai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Penelitian ini bertujuan untuk membantu mengidentifikasi bahaya pada rumah produksi Mie Borneo Etam dengan menggunakan metode HIRADC (<em>Hazard Identification, Risk Assessment&nbsp; and Determining Contro</em>l). Hasil penelitian didapatkan enam proses pembuatan mie yaitu pencampuran bahan-bahan, pembentukan adonan menjadi lembaran, pembentukan mie, pengukusan mie, pendinginan mie dan pengemasan mie. Dari seluruh proses tersebut&nbsp; ditemukan potensi bahaya sebanyak 31 bahaya, dan bahaya paling banyak disebabkan oleh bahaya ergonomi.</p> Ima Yusmawati James Evert Adolf Liku Lina Yuliana Copyright (c) 2024 Ima Yusmawati, James Evert Adolf Liku, Lina Yuliana http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 14 21 10.33084/jsm.v10i1.7133 Gambaran Tingkat Pengetahuan Mahasiswa S1 Keperawatan Tingkat III T.A. 2022/2023 Tentang Resusitasi Jantung Paru pad Pasien Henti Jantung di STIKes Eka Harap Palangka Raya https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7149 <p>Latar Belakang: Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau juga dikenal dengan Ca<em>rdiopulmonary Resuscitation </em>(CPR) merupakan prosedur yang dapat menurunkan angka kematian pada pasien yang mengalami kondisi emergensi seperti <em>cardiac arrest</em> atau henti jantung. Fenomena yang terjadi penulis mendapati mahasiswa yang belum tepat melakukan resusitasi jantung paru, di antaranya ada yang memberikan ventilasi dan kompresi sebesar 60:2, kompresi dada yang tidak sampai 5 cm dan posisi tangan yang tidak lurus, serta tidak menggunakan berat badan tubuh dan gravitasi sebagai tumpuan melakukan RJP, sehingga kualitas RJP menjadi menurun. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan mahasiswa program studi S1 Keperawatan tingkat III tentang resusitasi jantung paru pada pasien henti jantung. Metode Penelitian: Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan memaparkan peristiwa yang terjadi. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 73 orang. Dengan pengambilan 7 orang saat survei pendahuluan. Maka, pada penelitian ini mengambil sampel 66 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu <em>total sampling</em>. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil Penelitian: Penelitian ini yaitu Tingkat Pengetahuan Responden tentang resusitasi jantung paru, dari 66 responden terdapat 56 responden (85%) berkategori cukup dan 10 responden (15%) berkategori baik. Kesimpulan: Hasil dari penelitian yaitu tingkat pengetahuan responden tentang resusitasi jantung paru mayoritas berkategori cukup.</p> Indra Wahyu Suryagustina Suryagustina Maria Edelheid Ensia Copyright (c) 2024 Indra Wahyu, Suryagustina Suryagustina, Maria Edelheid Ensia http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 22 32 10.33084/jsm.v10i1.7149 Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Faktor-Faktor Ibu Hamil yang Tidak Menerima Vaksin Covid-19 di Kelurahan Petuk Katimpun https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7150 <p>Latar Belakang: Penularan covid-19 tidak mengenal siapa saja tidak terkecuali ibu hamil, ibu hamil lebih rentan terinfeksi penularan covid-19 mengingat ibu hamil memiliki sistem imunitas tubuh yang rendah. Oleh karena itu ibu hamil harus di prioritas untuk mendapatkan vaksin covid-19 untuk mencegah terjadinya angka kematian dan kesakitan pada ibu hamil dan bayi. Ibu hamil di Kelurahan Petuk Katimpun RT 01-09/RW 02 berjumlah 51 orang. Ibu hamil yang sudah menerima vaksin berjumlah 13 orang dan yang tidak menerima vaksin berjumlah 38 orang. Metode: Desain penelitian ini adalah <em>Deskriptif</em> dengan jenis sampling yaitu <em>Total Sampling</em>. Jumlah populasi sebanyak 51 responden dan sampel berjumlah 38 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, Analisis data menggunakan editing, coding, skoring, tabulating, penyajian data disajikan dalam diagram pie. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian dari 38 responden dalam kategori pengetahuan baik hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil tentang vaksin covid-19 di Kelurahan Petuk Katimpun yaitu diperoleh data 28 responden (73,7%) berpengetahuan baik, 9 responden (23,7%) berpengetahuan cukup dan 1 responden (2,6%) berpengetahuan kurang. Kategori pengetahuan baik dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, pekerjaan, pendidikan, pernah atau tidak mendapatkan informasi, dan sumber informasi yang didapat. Kesimpulan: Untuk itu upaya yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan adalah dengan memberikan informasi yang baik dan benar secara berkesinambungan agar tidak ada keraguan bagi ibu hamil untuk mendapatkan vaksin Covid-19 dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan setempat untuk memberikan vaksin.</p> Ivana Devitasari Neneng Safitri Copyright (c) 2024 Ivana Devitasari, Neneng Safitri http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 33 39 10.33084/jsm.v10i1.7150 Biaya Kesehatan Pasien Sistemik Lupus Eritematosus (SLE) dengan Penggunaan Obat Off Label pada Terapi https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7151 <p>Masalah utama dalam melakukan pengobatan lupus adalah kebanyakan obat untuk terapi yang diberikan belum mendapat pengesahan sehingga masih termasuk dalam golongan obat off label untuk pengobatan lupus. Penggunaan obat off label dapat membawa potensi kejadian efek samping pada pasien Lupus yang berdampak peningkatan biaya kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran biaya kesehatan pada pasien lupus yang menggunakan obat <em>off label </em>pada terapinya, sebagai evaluasi terpadu dalam mengupayakan peningkatan kualitas hidup dan menjamin perawatan yang tepat pada pasien Lupus. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional deskriptif dengan menggunakan cara <em>survey </em>untuk melihat kejadian efek samping penggunaan obat-obatan <em>off label</em> pada pasien lupus. Penelitian ini merupakan penelitian prospektif yang dilakukan dengan mengobservasi pasien lupus untuk mengetahui biaya kesehatan yang dikeluarkan dalam terapi yang menggunakan obat <em>off label</em>. Hasil penelitian didapatkan responden terbanyak berada pada usia dewasa (19 responden atau 47,5%), kemudian responden terbanyak adalah perempuan (37 responden atau 92,5%). &nbsp;Hasil penelitian ini menunjukkan dengan jelas bahwa gambaran biaya Kesehatan dalam penggunaan obat <em>off label</em> pengobatan penyakit Lupus yang paling tinggi yaitu 2 kombinasi obat <em>off label </em>Metylprednisolon dan Imuran sebesar Rp.313.285. Kemudian biaya terendah yaitu penggunaan monoterapi metylprednisolon sebesar Rp.5.833.</p> Iwan Yuwindry Yusri Yusri Copyright (c) 2024 Iwan Yuwindry, Yusri Yusri http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 40 43 10.33084/jsm.v10i1.7151 Analisis Kebisingan pada Penggilingan Padi Terhadap Keluhan Pendengaran Subyektif Pekerja di Pabrik HS Ulee Glee Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie Tahun 2022 https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7152 <p>Sebagai negara industri yang sedang berkembang, Indonesia banyak menggunakan peralatan industri yang dapat membantu dan mempermudah pekerjaan. mesin merupakan alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia dengan indeks skala besar. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja di pabrik HS Ulee Glee dibagian produksi maupun non produksi yang berjumlah 32 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan tekhnik total population dan diperoleh sampel sebanyak 32 responden. Penelitian ini&nbsp; dilakukan pada tanggal 15 s/d 25 Desember Tahun 2021. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara denganmenggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian, selanjutnya dilakukan uji statistik dengan uji chi-square. Penelitian menunjukkan bahwa 84,4% pekerja ada keluhan, 84,4% frekuensi kebisingan tinggi, 81,2% pekerja tidak ada penggunaan APT, 84,4% durasi kerja tidak normal, 75,0% umur pekerja dewasa awal, 84,4% pekerja bagian produksi. Dari hasil uji statistik dapat disimpulkan ada hubungan antara frekuensi kebisingan (p-value=0,000), penggunaan APT (p-value=0,015), durasi kerja (p-value=0,000), area tempat kerja (pvalue=0,000) dengan keluhan pendengaran subyektif di Pabrik Hs Ulee Glee Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie Tahun 2022. Sedangkan variabel umur (p value=0,737) tidak ada hubungan dengan keluhan pendengaran subyektif di Pabrik Hs Ulee Glee Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie Tahun 2022. Diharapkan kepada pemilik pabrik penggilingan padi HS di Kecamatan Tangse menyediakan Alat Pelindung Telinga untuk setiap pekerja di pabriknya agar terhindar dari keluhan pendengaran subyektif.</p> Julandi Julandi Mawardi Mawardi Eddy Azwar Copyright (c) 2024 Julandi Julandi, Mawardi Mawardi, Eddy Azwar http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 44 48 10.33084/jsm.v10i1.7152 Pengaruh Infusa Daun Bayam (Amaranthus tricolor) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Terhadap Hewan Coba Mencit in Vivo https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7153 <p>Penelitian ini dilakukan sebagai upaya dalam melestarikan bahan alam yang berpotensi sebagai antidiabetes yaitu daun bayam merah <em>(Amaranthus tricolor)</em><em>, </em>mengandung senyawa kimia seperti flavonoid, tanin, fenol, alkaloid serta saponin yang dapat menurunkan glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh infusa daun bayam merah <em>(Amaranthus tricolor) </em>dalam menurunkan kadar glukosa darah serta konsentrasi yang paling efektif untuk menurunkan glukosa darah. Dilakukan di Laboratorium Farmasi Universitas Muhammadiyah Palopo pada bulan Agustus 2023. Merupakan jenis penelitian eksperimenta dengan tahapan pengambilan sampel, pembuatan infusa daun bayam merah <em>(Amaranthus tricolor)</em>, pembuatan larutan na CMC 1%, pembuatan suspensi glibenklamid, pembuatan larutan glukosa sebagai penginduksi terhadap hewan uji. Dibutuhkan waktu 3 hari dalam perlakuan terhadap mencit dengan pengukuran kadar glukosa darah. Hasil penurunan glukosa darah yang diperoleh yaitu pada kontrol negatif sebesar 15,40 mg/dL, kontrol positif sebesar 57,40 mg/dL, infusa 20% sebesar 42,13 mg/dL, infusa 25% sebesar 58,20 mg/dL dan infusa 30% sebesar 58,27 mg/dL. Dari hasil uji <em>one way ANOVA </em>dan dilanjutkan dengan uji <em>duncan</em> diperoleh hasil yang bervariasi atau berbeda signifikan antara kontrol negatif dengan kelompok perlakuan (kontrol positif, infusa 20%, 25% dan 30%). Disimpulkan juga bahwa yang paling efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah yaitu infusa 30% dengan nilai rata-rata 58,27 mg/dL.</p> Kartika Putri Anugrah Umar Murni Mursyid Copyright (c) 2024 Kartika Putri, Anugrah Umar, Murni Mursyid http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 49 55 10.33084/jsm.v10i1.7153 Hubungan Kadar Merkuri dalam Darah Terhadap Kadar Nilai Hematokrit pada Komunitas Ibu-Ibu di Muara Angke Kota Jakarta Utara https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7155 <p>Konsumsi ikan merupakan rute utama paparan merkuri pada manusia. Ibu-ibu yang bertempat tinggal di Muara Angke merupakan kelompok yang memiliki resiko terpapar merkuri melalui konsumsi ikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kadar merkuri terhadap nilai hematokrit. Merkuri yang terakumulasi pada tubuh akan menggangu sintesis heme dan menyebabkan terjadinya hemolisis sel darah merah sehingga terjadi penurunan sel. Desain penelitian yang dilakukan adalah analitik observasional dengan pendekatan <em>cross sectional</em> dengan pengambilan sampel secara <em>quota sampling</em> sebanyak 15 responden. Pengambilan darah untuk pemeriksaan merkuri menggunakan sampel <em>whole blood</em> (Na-Heparin) dan pemeriksaan hematokrit menggunakan sampel <em>whole blood</em> (K2EDTA). Pengukuran kadar merkuri darah menggunakan alat Agillant 7700X dengan metode ICP-MS. Pengukuran hematokrit menggunakan alat XN-550 metode <em>DC Impedance method. </em>Hasil pemeriksaan kadar merkuri dalam darah diperoleh dari 15 sampel yang diperiksa, terdapat 2 sampel yang kadar merkuri dalam darahnya diatas nilai rujukan dengan kadar hematokrit normal. Hasil pemeriksaan kadar kadar hematokrit dari 15 sampel yang diperiksa terdapat 5 sampel dengan kadar kadar hematokrit kurang dari normal serta kadar merkuri dalam darah normal. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh hasil signifikansi sebesar 0,002 dan nilai r sebesar 0,590 yang bersifat positif. Terdapat hubungan kadar merkuri dalam darah terhadap kadar hematokrit, dengan arah hubungan semakin tinggi kadar merkuri maka kadar hematokrit juga akan meningkat.</p> Kristiawati Kristiawati Tri Harningsih Copyright (c) 2024 Kristiawati Kristiawati, Tri Harningsih http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 56 60 10.33084/jsm.v10i1.7155 Evaluasi Luaran Klinis Terapi Antibiotik pada Pasien Anak Gastroenteritis Akut di Rawat Inap Rs Mardi Rahayu Kudus https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7156 <p>Latar Belakang : Antibiotik merupakan salah satu penatalaksanaan pengobatan gastroenteritis karena bakteri. Penggunaan antibiotik&nbsp; yang tidak rasional dapat menyebabkan masalah resistensi dan peningkatan biaya kesehatan. Tujuan: mengetahui rasionalitas terapi antibiotik empiris serta pengaruhnya terhadap luaran klinis pada pasien anak dengan &nbsp;gastroenteritis akut di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus. Metode: analitik observasional dengan desain <em>cohort </em>retrospektif. Subyek penelitian yaitu pasien anak usia &lt; 18 tahun dengan gastroenteritis akut selama periode 1 Januari 2021 – 31 Desember 2022 yang mendapat antibiotik empiris dan sudah menjalani rawat inap &gt; 3 hari setelah admisi di RS Mardi Rahayu Kudus. Luaran klinis yang diamati yaitu melalui &nbsp;perbaikan respon terapi selama perawatan setelah pemberian antibiotik empiris yang ditunjukkan dengan penurunan frekuensi BAB dan/atau penurunan suhu badan dan/atau perbaikan klinis lain yang dinyatakan oleh dokter. Hasil: 104 pasien dengan 123 regimen antibiotik empiris selama periode dari 1 Januari 2021 – 31 Desember 2022. Antibiotik yang paling banyak diresepkan adalah seftriakson. Terdapat 64 regimen (50,42%) yang rasional menurut metode <em>Gyssens</em>. Ketidakrasionalan penggunaan antibiotik terjadi pada 63 regimen (49,6%), pada kategori V (tidak ada indikasi penggunaan antibiotik) sebanyak 23 kasus (18,1%), IV-A (ada antibiotik lain yang lebih efektif) sebanyak 8 kasus (6,3%), III-B (penggunaan antibiotik terlalu singkat) sebanyak 9 kasus (7,1%) dan II-A (penggunaan antibiotik tidak tepat dosis) sebanyak 23 kasus (18,1%). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara rasionalitas terapi antibiotik empiris dengan luaran klinis pasien (<em>p</em><em>&gt; </em>0,05). Kesimpulan: Tidak Terdapat hubungan yang signifikan antara rasionalitas terapi antibiotik empiris dengan luaran klinis pada pasien anak dengan gastroenteritis akut yang menjalani rawat inap di RS Mardi Rahayu Kudus.</p> Lydia Sherly Evelina Probosuseno Probosuseno Zullies Ikawati Copyright (c) 2024 Lydia Sherly Evelina, Probosuseno Probosuseno, Zullies Ikawati http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 61 69 10.33084/jsm.v10i1.7156 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Orang Tua Tentang Vaksin Tifoid pada Anak di UPTD Puskesmas Panarung Palangka Raya https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7157 <p>Latar Belakang: Pendidikan kesehatan merupakan bagian dari promosi kesehatan yaitu suatu proses untuk meningkatkan kesehatanya (Nurhayati &amp; Saputri, 2019). Pengetahuan seseorang merupakan faktor yang dapat mempengaruhi orang tua dalam melakukan tindakan, semakin baik pengetahuan dan wawasan yang orangtua tahu mengenai penyakit atau masalah kesehatan maka semakin baik juga dalam penanganan atau penatalaksanaannya.&nbsp; Demam tifoid atau tifus adalah salah satu infeksi berbahaya yang disebabkan oleh bakteri <em>Salmonella</em> <em>Typhi</em>. Salah satu pencegahannya yaitu dengan vaksin Tifoid. Vaksin tifoid merupakan vaksin yang disarankan karena dapat melindungi banyak anak dari penyakit dan kematian, sehingga mengurangi penderitaan banyak orang tua. Fenomena yang terjadi adalah vaksin tifoid bukanlah vaksin yang diwajibkan oleh pemerintah, dikarenakan mahalnya vaksin ini, biaya tinggi dan tidak ditanggung oleh pemerintah, orang tua khawatir untuk diberikan vaksin tifoid pada anaknya dan sebagian orang tua belum mengetahui bahwa ada vaksin tifoid pada anak sehingga masih banyak anak yang belum mendapatkan vaksin tifoid tersebut sehingga anak masih rentan mengalami demam tifoid. Tujuan: Untuk Menganalisis Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Orang Tua Tentang Vaksin Tifoid Pada Anak Di UPTD Puskesmas Panarung Palangka Raya<em>.</em> Metode: Penelitian ini menggunakan desain <em>Pre Eksperimental</em> dengan pendekatan <em>One Group Pre </em>Dan<em> Post Test.</em> Teknik pengambilan sampel <em>Purposive Sampling</em> dengan jumlah 59 responden. Hasil: Berdasarkan hasil uji <em>Wilcoxon</em> yaitu didapat p <em>value</em> yaitu&nbsp; 0.000 atau tingkat signifikasi p &lt; 0,05, maka Ha diterima sehingga ada Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Orang Tua Tentang Vaksin Tifoid Pada Anak. Kesimpulan: Ada Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Orang Tua Tentang Vaksin Tifoid Pada Anak.</p> Meilitha Carolina Eva Priskila Dwi Agustian Faruk Ibrahim Friskila Febrianti Copyright (c) 2024 Meilitha Carolina, Eva Priskila, Dwi Agustian Faruk Ibrahim, Friskila Febrianti http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 70 79 10.33084/jsm.v10i1.7157 Hubungan Lama Pemakaian Popok Instan dengan Kejadian Ruam Popok pada Bayi Usia 0-12 Bulan di Kelurahan Petuk Katimpun https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7158 <p>Ruam popok merupakan salah satu masalah kulit paling umum dialami oleh bayi pada area bokong dan kemaluan yang diakibatkan karena penggunaan popok instan. Ruam popok ditandai dengan munculnya kemerahan pada area kulit yang tertutup popok karena adanya gesekan popok dengan kulit bayi serta lembab dari urine dan feses akibat penggunaan popok terlalu lama. Kulit bayi yang masih sensitif dengan pemakaian popok secara terus-menerus dan terlalu lama akan meningkatkan sensitivitas kulit pada bayi sehingga dapat menimbulkan iritasi pada kulit. Iritasi yang biasa timbul berupa ruam kulit yang dikenal dengan ruam popok atau diaper rash. Agar bayi tidak mengalami hal tersebut maka perlu diperhatikan lama pemakaian popok instan pada bayi. Banyak orangtua memakaikan popok instan terlalu lama sehingga meningkatkan risiko terjadi ruam popok. Popok sebaiknya diganti setiap cairan sudah penuh atau setiap &lt;4 jam sekali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama pemakaian popok instan dengan kejadian ruam popok pada bayi usia 0-12 bulan di Kelurahan Petuk Katimpun. Desain penelitian ini menggunakan metode <em>observasional</em> dengan populasinya adalah bayi usia 0-12 bulan sebanyak 30 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah Total Sampling. Pengumpulan data dengan observasi dan kuesioner, kemudian data dianalisis secara univariat dan analisis bivariat menggunakan <em>Chi Square.</em> Hasil uji statistik menggunakan <em>Chi Square</em> menunjukkan bahwa p-value 0,000 lebih kecil dari α = 0,05 jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan lama pemakaian penggunkaan popok instan dengan kejadian ruam popok pada bayi usia 0-12 bulan di Kelurahan Petuk Katimpun.</p> Meyska Widyandini Neneng Safitri Lidia Widia Copyright (c) 2024 Meyska Widyandini, Neneng Safitri, Lidia Widia http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 80 86 10.33084/jsm.v10i1.7158 Pengaruh Media Poster dan Buku Saku Tentang Pentingnya Sarapa Pagi Terhadap Pengetahuan dan Sikap Anak Sekolah di SDN 7 Menteng Palangka Raya https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7159 <p>Keterlambatan asupan gizi di pagi hari dapat membuat tubuh lemah, lesu, pusing, dan menurunkan konsentrasi berpikir dan belajar .Berkaitan dengan gizi maka, pola makan perlu ditingkatkan ke arah konsumsi gizi seimbang. Salah satu upaya memenuhi kuantitas kecukupan gizi adalah dengan membiasakan sarapan pagi. Sarapan merupakan sumber energi yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan belajar di pagi hari. Penyuluhan gizi dapat meningkatkan pengetahuan dan kebiasaan sarapan pagi seseorang, dengan adanya peningkatan pengetahuan maka diharapkan akan terjadi perubahan sikap yang baik terhadap gizi dan kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan gizi dengan media poster dan buku saku tentang pentingnya sarapan pagi terhadap pengetahuan dan sikap anak sekolah di SDN 7 Menteng Palangka Raya. Desain penelitian yang digunakan adalah <em>pre-experimental design</em> dengan jenis <em>one group pre-test and post-test</em>. Sampel dalam penelitian adalah 42 anak sekolah kelas V di SDN 7 Menteng Palangka Raya. Penelitian menggunakan uji <em>paired t-test</em>. Hasil uji <em>paired t-test</em> pengetahuan didapatkan<em> p</em> = 0,000 (<em>p</em> &lt; 0,05) yang menunjukkan ada pengaruh penyuluhan mengunakan media poster dan buku saku tentang pentingnya sarapan pagi terhadap pengetahuan anak sekolah di SDN 7 Menteng Palangka Raya. Hasil Uji <em>paired t-test</em> sikap didapatkan <em>p</em> = 0,000 (<em>p</em> &lt; 0,05) yang menunjukkan ada pengaruh penyuluhan menggunakan media poster dan buku saku tentang pentingnya sarapan pagi terhadap sikap anak sekolah di SDN 7 Menteng Palangka Raya. Dapat disimpulkan bahwa penyuluhan gizi dengan media poster dan buku saku terhadap pengetahuan dan sikap anak sekolah di SDN 7 Menteng Palangka Raya tentang pentingnya sarapan pagi.</p> Munifa Munifa Juni Ramadhan Lamia Diang Mahalia Nidia Christine Copyright (c) 2024 Munifa Munifa, Juni Ramadhan, Lamia Diang Mahalia, Nidia Christine http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 87 95 10.33084/jsm.v10i1.7159 Identifikasi Formalin pada Mie Basah yang Dijual pada Beberapa Tempat di Kelurahan Panarung Kota Palangka Raya https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7161 <p>Upaya pengendalian mutu makanan diperlukan untuk menjamin kualitas makanan yang beredar di pasaran tetap terjaga. Salah upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menguji kandungan formalin pada mie basah yang sering digunakan oleh pedagang bakso dan mie ayam sebagai bahan dagangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya kandungan formalin pada mie basah yang dijual oleh pedagang bakso dan mie ayam pada beberapa lokasi di Kelurahan Panarung Kota Palangka Raya. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik. Uji kandungan formalin dilakukan secara kualitatif pada 11 sampel dengan menggunakan tes kit formalin. Analisis data dilakukan dengan cara deskriptif komparatif dimana data tersebut dibandingkan terhadap persyaratan sebagaimana yang tertuang dalam Permenkes nomor 033 tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan. Berdasarkan hasil uji pada 11 sampel mie basah diperoleh hasil bahwa semua sampel negatif mengandung formalin dimana tidak ada satupun sampel yang berubah menjadi warna ungu ketika diuji menggunakan tes kit formalin. Berdasarkan hasil uji tersebut, dapat disimpulkan bahwa sampel mie basah yang dijual di wilayah Kelurahan Panarung tidak mengandung formalin. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi konsumen agar berhati-hati dalam memilih makanan untuk dikonsumsi.</p> Nur Izzah Dinillah Ar Rahman Lamia Diang Mahalia Copyright (c) 2024 Nur Izzah Dinillah Ar Rahman, Lamia Diang Mahalia http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 96 103 10.33084/jsm.v10i1.7161 Hubungan Hemoglobin dengan Kreatinin pada Penderita Diabetes Melitus https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/5352 <p>Latar Belakang: <em>Diabetes melitus (DM</em>) merupakan salah satu penyakit yang tidak ditularkan (<em>non communicable disease</em>) dan sering ditemukan di masyarakat seluruh dunia. Diabetes melitus merupakan penyakit kronik dan dapat menimbulkan komplikasi, salah satunya adalah penurunan fungsi ginjal. Anemia merupakan komplikasi Diabetes melitus khususnya jika disertai gangguan renal. Anemia ditandai dengan penurunan hemoglobin dan gangguan renal dapat ditandai dengan peningkatan kreatinin. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara kadar hemoglobin dengan kreatinin pada penderita Diabetes melitus. Metode: Metode penelitian ini adalah analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan di Prodia Lampung dengan jumlah sampel yang digunakan 30 pasien Diabetes melitus pada tahun 2023. Analisis data menggunakan teknik analisis uji korelasi. Hasil: Setelah dilakukan penelitian terhadap 30 responden pasien Diabetes melitus diperoleh hasil signifikansi yaitu sebesar p=0,044. Nilai koefisien korelasi sebesar -0.370. Berdasarkan analisis menggunakan uji Spearman. menunjukkan nilai sig. (2-tailed) adalah sebesar 0.044 (p &lt;0,05) menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kadar hemoglobin dengan kreatinin pada penderita Diabetes melitus. Nilai koefisien korelasi sebesar -0.370 menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara kadar hemoglobin dengan kreatinin pada penderita Diabetes melitus dengan tingkat hubungan “Lemah” yang berarti semakin tinggi nilai kadar kreatinin , kadar hemoglobin pun akan semakin rendah. Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara kadar hemoglobin dengan kreatinin pada penderita diabetes melitus di Prodia Lampung.</p> Putri Pamungkas Tika Suprihatin Dewi Saroh Copyright (c) 2024 Putri Pamungkas Tika Suprihatin, Dewi Saroh http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 104 113 10.33084/jsm.v10i1.5352 The Practice of Prolonging Meropenem Infusion: A Narrative Review of Literatures Over the Last Decade https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7162 <p><em>Background: The emergence of Antimicrobial Resistance (AMR) has forced clinicians and medical professionals to implement a strict Antimicrobial Stewardship policy. One of the pillar of Antimicrobial Stewardship is by optimizing the use of antibiotic agents. Beta-lactams demonstrate a time-dependent effect in combating bacteria. Since it is pharmacodynamically supported, a prolonged exposure via intravenous administration could be a feasible strategy to maximize the bactericidal effect. Meropenem, a beta-lactam antibiotic of carbapenems sub-class, also falls into the category above. However, there are questions to be answered regarding its stability, compatibility, safety, and clinical outcomes superiority compared to the standard intermittent infusion, before we can determine its effectiveness to be delivered as prolonged or extended infusion. Aims: This article would like to review literatures regarding the rationale behind the practice of prolonging meropenem infusion from the last decade. Method: For this narrative review we utilized articles extracted from&nbsp; Cochrane Library, ScienceDirect, and SageJournals databases from the last ten years. We also added complementary related articles from UpToDate®. Selected articles were limited to those published in english. Inclusion criteria specifically only including related articles to the practice of prolonging meropenem infusion on adult patients. A total of 18 articles were reviewed for the synthesis of this narrative review. Conclusion: Meropenem is eligible for prolonged infusion protocol since it is theoretically supported, adequate in stability, less concern for incompatibility, and potentially can provide better clinical outcomes compared to standard intermittent infusion.</em></p> Rifani Fauzi Widyati Widyati Ika Puspita Sari Copyright (c) 2024 Rifani Fauzi, Widyati Widyati, Ika Puspita Sari http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 114 124 10.33084/jsm.v10i1.7162 Hubungan Beban Kerja dengan Stress Kerja pada Peserta Pelatihan Welder PT. X https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7163 <p>Keselamatan dan kesehatan kerja adalah hal penting dan wajib diterapkan di setipa sektor pekerjaan. Sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 bahwa setiap tenaga kerja memiliki hak untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional. Salah satu kasus kecelakaan kerja diakibatkan stress kerja denga beban kerja yang tinggi. Setiap pekerjaan memiliki beban kerjanya masing-masing contohnya pada pekerjaan pengelasan atau <em>welder</em> yang diakibatkan tekanan kerja, lingkungan kerja, dan lain-lain yang dapat menimbulkan stress kerja. Pada penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan beban kerja dengan stress kerja yang dapat di buktikan dengan hasil uji <em>sprearman rank. </em>Hasil tersebut menyatakan bahwa tidak ada hubungan beban kerja dengan stress kerja yang dapat dilihat dari hasil koefisien korelasi 0,312 sehingga hubungan tersebut bersifat tidak searah dan nilai Sig. (2-tailed) 0,093 &gt; 0,05. Pada hasil kuesioner menyatakan bahwa 60% beban kerja tinggi dan 76,% stress kerja sedang.</p> Yanthi Rahmadani N Lina Yuliana Yan Fuadi Copyright (c) 2024 Yanthi Rahmadani N, Lina Yuliana, Yan Fuadi http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 125 130 10.33084/jsm.v10i1.7163 Studi Kasus Asuhan Kebidanan Komprehensif di PMB Winanti, S.Tr.,Keb Kota Palangka Raya https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7164 <p>Latar belakang : Asuhan kebidanan komprehensif adalah asuhan yang diberikan oleh bidan dari mulai masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan penggunaan KB yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas untuk mencegah terjadinya kematian ibu dan anak. Tujuan penelitian: Mampu melakukan asuhan kebidanan komprehensif Pada Ny. S Di PMB Winanti, S.Tr.Keb Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah varney dan SOAP. Metode : jenis penelitian adalah <em>case study</em> dengan menggambarkan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. S di PMB Winanti, S.Tr.Keb Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya. Subjek penelitian adalah Ny. S Usia kehamilan 37 minggu. Penelitian menggunakan variabel bebas, lokasi di PMB Winanti, S.Tr.Keb pada Maret - Agustus 2023. Hasil penelitian dianalisis menggunakan pendekatan manajemen asuhan 7 langkah varney dan pendokumentasian menggunakan SOAP. Hasil: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. S di PMB Winanti, S.Tr.Keb Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya dilakukan mulai dari kehamilan trimester III, dengan kunjungan kehamilan sebanyak 4 kali, kunjungan persalinan 1 kali, kunjungan bayi baru lahir 3 kali, kunjungan nifas 4 kali, pelayanan keluarga&nbsp; berencana 1 kali, dan pendokumentasian asuhan kebidanan komprehensif dalam bentuk SOAP. Kesimpulan: Asuhan Kebidanan komprehensif pada Ny. S G2P1A0 Usia 30 Tahun mendapatkan hasil fisiologis yang baik dan normal</p> Rena Oki Alestari Desi Kumala Ivana Devitasari Eva Prilelli Baringbing Copyright (c) 2024 Rena Oki Alestari, Desi Kumala, Ivana Devitasari, Eva Prilelli Baringbing http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 131 138 10.33084/jsm.v10i1.7164 Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis pada Pasien TB Paru di Puskesmas Samuda dan Bapinang Kotawaringin Timur https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7165 <p>Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit kronik menular yang disebabkan oleh Bakteri <em>Mycobacterium tuberculosis</em><em>(Yobeanto &amp; Setiawan, 2022)</em>. Keberhasilan pengobatan merupakan salah satu indikator dalam pelayanan TB. Salah satu masalah dalam pengobatan TB adalah kepatuhan dalam menjalani pengobatan, berdasarkan tingkat keberhasilan pengobatan TB mengalami penuruan. Penyebab ketidakpatuhan mengikuti pengobatan TB disebabkan oleh beberapa faktor yaitu pendidikan, pekerjaan, jarak, PMO, dan motivasi, dampak yang akan terjadi jika penderita berhenti minum obat adalah munculnya kuman TB paru yang resisten terhadap obat jika ini terus terjadi dan kuman tersebut terus menyebar maka pengendalian TB paru akan semakin sulit dilaksanakan. Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang dilakukan penyebab putus minum obat adalah karena jarak rumah ke puskesmas cukup jauh berjarak kurang lebih 10 km dengan kondisi jalan yang rusak. Tujuan: Menganalisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis Pada Pasien TB Paru Di Puskesmas Samuda dan Bapinang Kotawaringin Timur<em>.</em> Metode: Penelitian ini menggunakan desain Korelasional dengan pendekatan <em>Cross Sectional.</em> Teknik pengambilan sampel <em>Purposive Sampling</em> dengan jumlah 33 responden. Hasil: Berdasarkan Hasil uji <em>Chi-Square</em> didapatkan P <em>Value</em> faktor pekerjaan 0.698, faktor pendidikan 0.471, faktor jarak 0.277 &gt; 0.05 maka H1, H2, H3 ditolak sehingga tidak ada hubungan dengan kepatuhan minum obat. Pada faktor PMO 0.000 dan faktor motivasi 0.000 &lt; 0.05 sehingga H4 dan H5 diterima maka ada hubungan PMO dan motivasi dengan kepatuhan minum obat. Kesimpulan: Ada hubungan faktor PMO, faktor Motivasi dengan Kepatuhan Minum Obat namun tidak ada hubungan faktor Pendidikan, faktor Pekerjaan dan faktor Jarak dengan Kepatuhan Minum Obat pada pasien TB.</p> Okmina Tri Kusmiyani Hermanto Hermanto Kristin Rosela Copyright (c) 2024 Okmina Tri Kusmiyani, Hermanto Hermanto, Kristin Rosela http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 139 151 10.33084/jsm.v10i1.7165 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien Skizofrenia di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Panarung Palangka Raya https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7199 <p>Latar Belakang : Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa, gejala gangguan yang ditandani dengan ilusi, halusinasi, waham, gangguan proses berpikir, dan tingkah laku yang aneh seperti katatonik atau agresivitas. Pengobatan pada pasien Skizofrenia sangat membutuhkan dukungan keluarga dimana dukungan keluarga merupakan system pendukung dalam pemberian bantuan dan pertolongan bagi anggotanya dalam perilaku minum obat dan anggota keluarga akan siap memberikan pertolongan dan bantuan ketika dibutuhkan. Kepatuhan minum obat merupakan ketaatan pasien dalam minum obat baik dosis, waktu dan keberlanjutan sesuai <em>advice</em> yang diberikan dokter. Masalah yang terjadi pada pasien gangguan jiwa yaitu masih tingginya angka ketidakpatuhan minum obat sedangkan salah satu kunci keberhasilan pengobatan pada pasien skizofrenia yaitu kepatuhan penderita dalam pengobatan. Berdasarkan hasil wawancara pada 7 keluarga pasien Skizofrenia didapatkan bahwa masih dominan keluarga yang jarang mengingatkan pasien minum obat dan mendapingi pasien kontrol serta pasien mengatakan masih kadang lupa minum obat dan merasa bosan minum obat. Tujuan: Menganalisis Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien Skizofrenia Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Panarung Palangka Raya<em>.</em> Metode: Penelitian ini menggunakan desain Korelasional dengan pendekatan <em>Cross Sectional.</em> Teknik pengambilan sampel <em>Purposive Sampling</em> dengan jumlah 50 responden. Hasil: Berdasarkan hasil uji <em>Rank Spearman</em> yaitu didapat p <em>value</em> yaitu&nbsp; 0.000 atau tingkat signifikasi p &lt; 0,05, maka Ha diterima sehingga ada Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien Skizofrenia. Kesimpulan: Ada Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien Skizofrenia. Diharapkan petugas kesehatan memberikan pendidikan pada keluarga agar dapat meningkatkan dukungan pada anggota keluarga yang mengalami Skizofrenia.</p> Santri Oktavina Suryagustina Suryagustina Tomi Satalar Siti Santi Sianipar Copyright (c) 2024 Santri Oktavina, Suryagustina Suryagustina, Tomi Satalar, Siti Santi Sianipar http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 152 161 10.33084/jsm.v10i1.7199 Korelasi Lama Menstruasi, Indeks Massa Tubuh (IMT), Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Pengetahuan dengan Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/4040 <p>Remaja putri merupakan kelompok yang memiliki risiko lebih besar mengalami anemia. Percepatan pertumbuhan, perkembangan, perubahan hormonal, tidak adekuatnya asupan zat besi makanan, malnutrisi dan menstruasi adalah penyebab rendahnya kadar hemoglobin (Hb) pada remaja putri. Anemia pada remaja putri memiliki konsekuensi yang serius dikaitkan dengan gangguan fisik, pertumbuhan dan perkembangan kognitif remaja putri, Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis korelasi lama mentruasi, indeks massa tubuh (IMT), lingkar lengan atas (LILA) dan pengetahuan dengan kadar hemoglobin (Hb) pada remaja putri di Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya. Penelitian ini merupakan penelitian&nbsp; kuantitatif dengan pendekatan <em>cross sectional</em> dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 97 responden remaja putri dengan teknik pengambilan sampel <em>stratified random sampling</em>. Analisis data menggunakan analisis univariat kemudian analisis bivariat menggunakan uji <em>spearman rank</em>. Hasil penelitian menyimpulkan ada korelasi bermakna lama menstruasi (p=0,000; r=-0,716), indeks massa tubuh (IMT) (p=0,000; r=0,512), lingkar lengan atas (LILA) (p=0,000; r=0,444) dan pengetahuan (p=0,001; r=0,319) dengan kadar hemoglobin (Hb). Kesimpulan penelitian ini adalah ada korelasi bermakna lama menstruasi, indeks massa tubuh (IMT), lingkar lengan atas (LILA) dan pengetahuan dengan kadar hemoglobin (Hb) pada remaja putri di Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya.</p> Greiny Arisani Noordiati Noordiati Herlinadiyaningsih Herlinadiyaningsih Copyright (c) 2024 Greiny Arisani, Noordiati Noordiati, Herlinadiyaningsih Herlinadiyaningsih http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 162 170 10.33084/jsm.v10i1.4040 Literature Review of Practice Evaluation of Good Drug Distribution Methods at Public and Private Sector Pharmaceutical Distribution Facilities in Indonesia https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/4851 <p><em>To ensure that the quality of pharmaceutical products is maintained throughout the distribution chain, it is necessary to implement Good Distribution Practices at distribution facilities that distribute pharmaceutical products. This literature review explores the evaluation of Good Drug Distribution (GDP) or CDOB guideline practices in pharmaceutical product distribution facilities engaged in the public and private sectors in Indonesia. The literature review method used the Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA) protocol. Articles were searched using the Google Scholar database and restricted to those related to GDP published from 2018 to 2022. The literature was reviewed using questions to assess studies organized by Population, Exposure, and Outcome (PEO) criteria. Articles obtained were then identified, screened, eligibility, then selected based on inclusion and exclusion criteria resulting in 19 pieces that will be extracted data. Of the 19 articles, the study was conducted in several pharmaceutical distribution facilities such as the Health Office, Puskesmas, Hospitals, Pharmacies, and Pharmaceutical Wholesalers spread across Indonesia. All articles used descriptive methods to show the conformity of implementing Good Distribution Practices guidelines. Some studies still do not use the latest regulation, namely the Food and Drug Administration Regulation Number 6 of 2020 concerning Amendments to BPOM Regulation Number 9 of 2019 concerning Technical Guidelines for Good Distribution Methods. The suggestions that can be made include the need for studies related to the evaluation of Good Distribution Practices of pharmaceutical distribution facilities in the public or government sector and studies on distribution facilities in Eastern Indonesia</em></p> Yanuar As'hari Chairun Wiedyaningsih Nanang Munif Yasin Copyright (c) 2024 Yanuar As'hari, Chairun Wiedyaningsih, Nanang Munif Yasin http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 171 177 10.33084/jsm.v10i1.4851 Pemantauan Terapi Obat pada Kasus Penyakit Ginjal Kronis dengan Hipertensi https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/6746 <p>Gangguan ginjal meningkatkan risiko toksisitas bagi tubuh; oleh karena itu diperlukan pemantauan terapi obat (PTO). Penelitian observasional dengan arah pengambilan data secara retrospektif ini merupakan studi pendahuluan yang bertujuan untuk menganalisis rasionalitas, efektivitas, dan keamanan terapi obat pada penderita gangguan ginjal dengan hipertensi. Parameter penelitian meliputi (i) rasional jika pemilihan obat sesuai dengan formularium nasional dan pustaka; (ii) efektif bila respon terapi membaik, dan (iii) aman apabila tidak timbul efek samping. Usia subjek ≥18 tahun dengan eGFR &lt;90 ml/ menit/ 1.73 m yang dirawat inap &gt;24 jam pada periode 01 Oktober 2022 – 31 Oktober 2023 di RSAL dr. Midiyato Suratani Tanjungpinang. Subjek hamil, kondisi kritis, dan gangguan jiwa dikeluarkan dari penelitian. Dari 40 subjek, 93.7% gangguan ginjal stage 5. Pemilihan terapi sesuai standar 100%. Respon terapi adalah 57,2% eGFR dan klinis membaik, 21,4% memburuk, 7,1 % memburuk lalu membaik, dan 14,3% hanya terdapat eGFR awal, namun klinis membaik. Antihipertensi terbanyak adalah kombinasi Candesartan-Bisoprolol-Amlodipin-Furosemid. Tidak terdapat catatan efek samping obat pada rekam medis seluruh subjek, namun tidak dapat dipastikan karena arah pengambilan data retrospektif. Hasil PTO disimpulkan relatif rasional, efektif dan aman.</p> Vira Chandra Dewi Aguslina Kirthisanti Anita Purnamayanti Copyright (c) 2024 Anita Purnamayanti, Vira Chandra Dewi, Aguslina Kirthisanti http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 178 185 10.33084/jsm.v10i1.6746 Hubungan Prestasi Belajar dan Motivasi dengan Tingkat Kecemasan pada Mahasiswa Tingkat Akhir Program Studi Sarjana Keperawatan dalam Menyelesaikan Skripsi di STIKES Eka Harap Palangka raya https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7200 <p>Mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi,&nbsp; kemampuan&nbsp; dan kesiapannya&nbsp;&nbsp; akan&nbsp;&nbsp; diuji&nbsp;&nbsp; dengan&nbsp; diberikan&nbsp; tugas akhir berupa skripsi sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana. Prestasi belejar mahasiswa menjadi tolak ukur dalam memperkirakan progres penyelesaian tugas akhir, selain itu juga dibutuhkan motivasi dari luar maupun dalam, dikarenakan akan dihadapkan berbagai hambatan atau kesulitan dalam proses menulis skripsi. Kurangnya pengalaman dalam pembelajaran dan hilangnya motivasi pada mahasiswa tingkat akhir dapat menyebabkan kecemasan sehingga membuat mahasiswa menunda proses penyelesaian skripsi. Dampaknya kecemasan akan mengganggu hasil tugas akhir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan motivasi dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir program studi sarjana keperawatan dalam menyelesaikan skripsi di STIKES Eka Harap Palangka Raya. Jenis penelitian yang digunakan adalah Korelasional dengan pendekatan <em>Cross-sectional </em>menggunakan Uji <em>Spearman Rank</em> Teknik Sampling yang digunakan<em> Total Sampling </em>dengan jumlah sampel 61 Mahasiswa tingkat akhir Program Studi Sarjana Keperawatan. Berdasarkan hasil Uji Analisis hubungan prestasi belajar dengan tingkat kecemasan didapatkan nilai <em>p value</em> 0,825&gt;0,05 sehingga tidak ada hubungan antara prestasai belajar dengan tingkat kecemasan pada masiswa tingkat akhir, sedangkn hubungan motivasi dengan tingkat cemas didapatkan nilai <em>p value </em>0,006&lt;0,05 sehingga terdapat hubungan antara motivasi dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir. Tidak ada hubungan restasi belajar dengan tingkat kecemasan dan ada hubungan antara motivasi dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir dalam menyelesaikan skripsi. Tidak adanya hubungan dari prestasi belajar menggambarkan bahwa kecemasan dapat di sebabkan oleh banyak hal lain. Sedangkan adanya hubungan antara motivasi dengan kecemasan menggambarkan bahwa motivasi menjadi salah satu sumber kecemasan seseorang.</p> Dwi Agustian Faruk Ibrahim Karmitasari Y.K Yulia Sari Copyright (c) 2024 Dwi Agustian Faruk Ibrahim, Karmitasari Y.K, Yulia Sari http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 186 191 10.33084/jsm.v10i1.7200 Hubungan Stres Kerja Terhadap Kinerja pada Pelayanan CV Glori Cipta Kuliner Nusantara https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/6875 <p>Setiap karyawan pasti pernah mengalami stres kerja, stres kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan, semakin tinggi stres kerja maka kinerja karyawan akan menurun. Oleh karena itu, stres kerja harus dicegah dan ditangani. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana tekanan kerja yang dihadapi oleh karyawan CV Glori Cipta Kuliner Nusantara dan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan tersebut. Hasil yang diperoleh melalui penelitian ini dilakukan untuk mengurangi stres demi kemajuan organisasi. Tidak demikian halnya dengan variabel stres, kinerja karyawan berbanding terbalik dengan tingkat stres yang dialami karyawan. Banyak faktor penyebab stres dan topik yang harus diketahui adalah apa saja dampak dari stres yang dialami karyawan. Oleh karena itu, penting dan memakan waktu untuk mengetahui dampak stres untuk mencegah berbagai kerugian efisiensi dan kerugian ekonomi. Kinerja karyawan harus selalu dipantau dan dijaga agar tidak menurun dan terus berkembang seiring dengan pengalaman sebagai karyawan dan kesinambungan hubungan antara pekerja dan perusahaan. Penelitian korelasi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dengan kinerja karyawan. Total responden sebanyak 30 responden. Penelitian ini ditujukan kepada karyawan pada perusahaan CV Glori Cipta di Kota Balikpapan. Hasil analisis data menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan kuat antara variabel stres kerja dengan kinerja karyawan. Temuan tersebut menunjukkan bahwa ketika variabel stres kerja meningkat maka variabel kinerja karyawan mengalami penurunan. Dengan rendahnya tingkat stres kerja maka kinerja karyawan akan meningkat.</p> Muhammad Adam Lina Yuliana LM Zainul Copyright (c) 2024 Lina Yuliana, Muhammad Adam, LM Zainul http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 192 198 10.33084/jsm.v10i1.6875 Gambaran Potensi Interakasi Obat pada Resep Polifarmasi Pasien Lansia di Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7201 <p>Polifarmasi merupakan penggunaan obat dalam jumlah yang banyak dan tidak sesuai dengan kondisi kesehatan pasien dengan pemberian ≥5 jenis obat dan sering dijumpai pada populasi lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran potensi interaksi obat pada resep polifarmasi pasien lansia di Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam. Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik dengan pendekatan retrospektif dengan mengambil data pada periode Januari – Desember 2021. Sampel diperoleh dengan Teknik <em>Purposive Sampling</em> dan diproses melalui <em>www.medscape.com </em>atau <em>Drugs Interaction Checker</em> dan <em>Stockley’s Drug Interaction 9th Edition</em> untuk mengetahui interaraksi obat berdasarkan tingkat keparahan, Mayor, Moderate dan Minor. Hasil pada analisa diklasifikasikan dalam bentuk persentase. Dari 98 lembar resep polifarmasi yang terdapat 1.150 interaksi obat dengan jumlah R/ sebanyak 831. Jenis interaksi obat berdasarkan tingkat keparahannya dengan jumlah kelompok kelompok Mayor sebanyak 108 (9,35 %), Moderat sebanyak 923 (80,57 %) dan Minor sebanyak 119 (10,09 %). Hasil dari penelitian ini diperoleh potensi interaksi obat yang terbanyak adalah Moderat sehingga sebaiknya dilakukan pemantauan dalam pemberian terapi obat.</p> Aprilya Sri Rachmayanti Suhera Suhera Reny Haryani Suci Fitiriani Sammulia Rastria Meilandra Agnesfebrianti Agnesfebrianti Copyright (c) 2024 Aprilya Sri Rachmayanti, Suhera Suhera, Reny Haryani, Suci Fitiriani Sammulia, Rastria Meilandra, Agnesfebrianti Agnesfebrianti http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 199 204 10.33084/jsm.v10i1.7201 Faktor yang Berhubungan dengan Kelengkapan Imunisasi Lanjutan Balita di UPT Puskesmas Kurun https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/5579 <p>Imunisasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan memberikan kekebalan terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Imunisasi lanjutan balita diperlukan untuk mempertahankan tingkat kekebalan yang menurun di usia 15 bulan sehingga dapat memberikan perlindungan yang optimal bagi anak, dengan memberikan 1 dosis DPT-HB-Hib dan Campak Rubella kepada anak usia 18-24 bulan. Rendahnya cakupan imunisasi lanjutan pada balita di UPT Puskesmas Kurun dipengaruhi oleh beberapa faktor. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi lanjutan balita di UPT Puskesmas Kurun. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional dengan pendekatan <em>cross-sectional</em>. Pengambilan sampel secara <em>simple random sampling dengan </em>jumlah 56 responden pada Juli 2023<em>.</em> Analisis yang digunakan adalah univariat serta analisis bivariat menggunakan uji c<em>hi-Square</em>. Hasil penelitian menunjukkan masih banyaknya balita yang tidak lengkap imunisasi lanjutan yaitu 23 orang (41,1%). Ibu dengan kelengkapan imunisasi balita lengkap mayoritas memiliki pendidikan yang tinggi, persepsi yang positif serta mendapat dukungan dari keluarga, begitu pula sebaliknya. Uji c<em>hi-square</em> menunjukkan <em>p value</em> &lt; 0,05 untuk setiap faktor yakni persepsi ibu, tingkat pendidikan ibu dan dukungan keluarga. Simpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara persepsi ibu, tingkat pendidikan ibu dan dukungan keluarga terhadap kelengkapan imunisasi lanjutan balita di UPT Puskesmas Kurun. Komunikasi informasi edukasi yang efektif kepada orang tua dan keluarga terkait pentingnya imunisasi lanjutan serta kebermanfaatannya sangat diperlukan untuk mendukung keberhasilan program imunisasi rutin di waktu yang akan datang.</p> Stefany Yuniarty Ika Priscilla Dede Mahdiyah Desilestia Dwi Salmarini Copyright (c) 2024 Stefany Yuniarty, Ika Priscilla, Dede Mahdiyah, Desilestia Dwi Salmarini http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 205 212 10.33084/jsm.v10i1.5579 Formulasi dan Uji Mutu Fisik Masker Gel Peel Off Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Selenicereus costaricensis) dengan Variasi Konsentrasi PVA dan Gelatin Sebagai Gelling Agent https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/5516 <p>Antioksidan alami dapat diperoleh dari kulit buah naga merah yang mengandung vitamin C dan vitamin E yang berfungsi sebagai sumber antioksidan, sehingga digunakan sebagai perawatan kulit wajah. Masker gel <em>peel off </em>merupakan salah satu sediaan masker yang terbilang praktis. Ketika masker telah mengering, masker dapat langsung diangkat tanpa perlu dibilas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian mutu fisik sediaan masker gel <em>peel off</em> ekstrak kulit buah naga merah (<em>Selenicereus costaricencis</em>) dengan sediaan sejenis yang beredar di pasaran. Pada penelitian ini dibuat formulasi sediaan masker gel <em>peel off</em> ekstrak kulit buah naga dengan variasi konsentrasi PVA dan gelatin sebagai <em>gelling agent</em> dengan perbandingan 10%:5% (F1), 12%:3% (F2), 14%:1% (F3). Parameter yang diamati yaitu mutu fisik sediaan masker gel <em>peel off</em> yang meliputi organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, dan waktu mengering. Berdasarkan hasil penelitian, masker gel <em>peel off</em> ekstrak kulit buah naga merah memenuhi persyaratan mutu fisik yang meliputi organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, dan waktu mengering. Mutu fisik ekstrak kulit buah naga merah Formula 1 (10%:5%) dan Formula 2 (12%:3%) sesuai dengan mutu fisik sediaan sejenis yang beredar di pasaran sedangkan pada formula 3 (14%:1%) tidak sesuai dengan mutu fisik pada daya sebar dan daya lekat.</p> Ni Putu Pina Antari Ni Nyoman Yudianti Mendra I Gede Made Suradnyana Copyright (c) 2024 Ni Putu Pina Antari, Ni Nyoman Yudianti Mendra, I Gede Made Suradnyana http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 213 218 10.33084/jsm.v10i1.5516 Perbedaan Pola Sidik Jari dan Sudut Axial Tridadius Digital (ATD) Antara Orang Tua Anak Normal dengan Sindrom Down https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/5044 <div><span lang="PT-BR">Sindrom Down merupakan salah satu penyakit yang terjadi akibat kelainan genetik pada pembentukan kromosom individu selama masa kehamilan. Dermatoglifi yang merupakan salah satu komponen tubuh manusia yang terbentuk ketika individu dalam masa kandungan. Penelitian ini bertujuan melihat perbedaan pola sidik jari dan sudut ATD antara orang tua anak normal dengan orang tua yang memiliki anak sindrom Down pada suku Jawa di Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pengambilan sampel secara acakpada 2 kelompok responden yang terdiri dari kelompok orang tua dengan anak normal dan sindrom Down sejumlah masing-masing 32 orang. Sampel yang diambil dari penelitian ini adalah cap seluruh ujung jari tangan dan telapak tangan dengan jumlah total 32 telapak tangan dan 320 sidik jari dengan parameter penelitian jenis pola sidik jari dan besar sudut ATD. Analisis hasil penelitian menggunakan uji statistik chi square pada pola sidik jari dan mann whitney untuk sudut ATD. Berdasarkan hasil uji statistik terdapat perbedaan signifikan pada pola sidik jari antara orang tua anak normal dengan orang tua anak sindrom Down. Perbedaan itu terdapat pada sidik jari I, III, IV, V tangan kanan dan jari I tangan kiri. Meskipun pada dasarnya perbedaan signifikan tidak bisa dilihat melalui jumlah terbanyak, akan tetapi data menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan didominasi oleh perbedaan jumlah whorl antar kedua kelompok. Terkait dengan parameter sudut ATD juga ditemukan perbedaan yang signfikan pada kedua telapak tangan. Kedua telapak tangan orang tua anak sindrom Down memiliki besaran sudut lebih besar dibandingkan dengan orang tua anak normal.</span></div> Dyaniko Prio Basudewo Yuswanto Setiawan Victor Setiawan Tandean Copyright (c) 2024 Dyaniko Prio Basudewo, Yuswanto Setiawan, Victor Setiawan Tandean http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 219 232 10.33084/jsm.v10i1.5044 Penerapan Metode WWHAM pada Praktik Swamedikasi diApotek Wilayah Banjarmasin Timur https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7203 <p>Metode WWHAM (Who, What symptoms, How long, Action, Medication) adalah salah satu metode penggalian informasi yang digunakan oleh apoteker untuk menganalisis masalah kesehatan pada praktik swamedikasi sebelum apoteker melakukan pelayanan konseling dan pemberian informasi obat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran penerapan metode WWHAM yang dilakukan oleh apoteker pada praktik swamedikasi di apotek berdasarkan lima kriteria tingkat penerapan pada penggalian informasi, pemilihan obat dan informasi obat. Penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif dengan teknik purposive sampling, maka diperoleh 30 sampel yaitu apoteker yang bekerja di apotek wilayah Banjarmasin Timur dan peneliti melakukan wawancara menggunakan kuisioner sebagai panduan yang telah valid dan reliabel. Hasil menunjukkan bahwa apoteker yang bekerja di apotek wilayah Banjarmasin Timur telah menerapkan praktik swamedikasi dengan persentase sebesar 85,5% pada penggalian informasi, 92,5% pemilihan obat dan 83,6% pada informasi obat. Apoteker telah menerapkan metode WWHAM pada praktik swamedikasi, tetapi belum maksimal 100% .</p> Gitria Putri Ballo Iwan Yuwindry Andriana Palimbo Copyright (c) 2024 Gitria Putri Ballo, Iwan Yuwindry, Andriana Palimbo http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 233 236 10.33084/jsm.v10i1.7203 Penetapan Kadar Flavonoid Eksrak Daun Sungkai (Peronema canescens Jack) Berdasarkan Variasi Ukuran Partikel Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-VIS https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7204 <p>Daun Sungkai (<em>Peronema canescens</em> Jack) merupakan salah satu tanaman herbal yang terdapat di Indonesia. Secara empiris tanaman daun sungkai dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai mengobati sakit gigi dan penurun demam. Selain itu, juga digunakan untuk mengobati malaria. Metabolit sekunder yang paling banyak diketahui pada tumbuhan adalah flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang berfungsi sebagai penurun demam (antipiretik), pereda nyeri (analgetik), dan antiinflamasi. Faktor yang dapat mempengaruhi ekstraksi salah satunya ukuran partikel. Tujuan Penelitian ini adalah untuk Mengidentifikasi kadar flavonoid ekstrak daun sungkai (<em>Peronema canescens</em> Jack) berdasarkan variasi ukuran partikel mesh 40 dan 80. Pada Penelitian Ini menggunakan Metode deskriptif observasional hanya mendeskripsi penetapan kadar flavonoid ekstrak daun sungkai (<em>Peronema canescens</em> Jack) berdasarkan variasi ukuran partikel mesh 40 dan 80. Hasil analisis kualitatif senyawa flavonoid dengan reaksi warna hijau kehitaman menunjukkan positif mengandung senyawa flavonoid. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa kadar flavonoid pada ekstrak daun sungkai dengan ukuran partikel mesh 40 didapatkan sebesar 3,636 mg QE/g dan pada ukuran partikel mesh 80 didapatkan sebesar 4,090 mg QE/g. kadar flavonoid tertinggi yaitu pada ukuran partikel mesh 80. dapat disimpulkan hasil penetapan kadar flavonoid dari daun sungkai (<em>Peronema canescens</em> Jack) dengan sampel ukuran partikel mesh 80 yaitu lebih tinggi sebesar 4,090 mg QE/g dibandingkan ukuran partikel 40 sebesar 3,636 mg QE/g.</p> Helda Oktavia Rohama Rohama Dede Mahdiyah Copyright (c) 2024 Helda Oktavia, Rohama Rohama, Dede Mahdiyah http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 137 143 10.33084/jsm.v10i1.7204 Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Pepaya Jepang (Cnidoscolus acanitifolius) dengan Metode Frap https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7205 <p>Indonesia merupakan negara yang memiliki tumbuhan yang banyak dimanfaatkan sebagai obat. Salah satunya adalah daun papaya jepang <em>(Cnidoscolus aconitifolius) </em>yang terbukti mengandung antioksidan dan secara empiris dapat mengobati demam berdarah dan hipertensi.&nbsp; Penelitian ini membandingkan aktivitas antioksidan dari sampel daun pepaya jepang yang diekstrak dengan pelarut yang berbeda. tujuan dari penelitian yaitu untuk Mengetahui pengaruh jenis kepolaran pelarut ekstraksi dalam aktivitas antioksidan ekstrak dari daun papaya jepang dengan metode FRAP. Pada penelitian ini simplisia daun pepaya jepang diekstraksi dengan cara maserasi. Skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan dilakukan pada kedua ekstrak. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode FRAP (<em>Ferric Reducing Antioxidant Power</em>). Aktivitas antioksidan diuji secara kuantitatif dengan menggunakan spektrofotometri Uv-Vis pada panjang gelombang 695 nm dengan baku pembanding yang digunakan adalah asam askorbat. Hasil analisis kualitatif menunjukan ekstrak etanol 96% positif mengandung flavonoid, tanin, saponin, alkaloid, fenolik, steroid. sedangkan pada ekstrak etil asetat negatif saponin. Kekuatan antioksidan dari nilai FRAP dapat dinyatakan dalam mg ascorbic acid equivalent / gram sampel (mgAAE/g&nbsp;sampel). Sehingga didapat nilai mgAAE/g ekstrak etanol daun pepaya jepang sebesar 81,49 mgAAE/g, dan ekstrak etil asetat sebesar 131,33 mgAAE/g. &nbsp;Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun papaya jepang menggunakan pelarut etanol 96% mengasilkan aktivitas antioksidan yang lebih kuat dibandingankan dengan pelarut etil asetata serta menunjukkan perbedaan yang signifikan antara dua pelarut yang digunakan pada uji independent sampel t test.</p> Indah Purnamasari Rohama Rohama Noval Noval Copyright (c) 2024 Indah Purnamasari, Rohama Rohama, Noval Noval http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 244 252 10.33084/jsm.v10i1.7205 Uji Efektivitas Ekstrak Daun Sungkai (Peronema Canescens Jack.) dari Desa Petuk Katimpun Kalimantan Tengah Sebagai Analgetik Terhadap Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus) https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7206 <p>Latar Belakang: Sungkai <em>(Peronema Canescens </em>Jack.<em>) </em>merupakan <em>s</em>alah satu tanaman obat yang digunakan masyarakat suku Dayak untuk mengobati nyeri. Tujuan: Mengetahui efektivitas ekstrak daun sungkai (<em>Peronema Canescens </em>Jack.) dari Desa Petuk Katimpun Kalimantan Tengah sebagai analgetik dengan berbagai konsentrasi terhadap tikus putih jantan <em>(Rattus Norvegicus)</em>. Metode: Menggunakan rancangan <em>true experimental.</em> Sampel sebanyak 30 ekor tikus putih jantan dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif Na CMC 0,5%, kelompok kontrol positif natrium diklofenak, dan kelompok ekstrak etanol daun sungkai dengan dosis 100, 200, 300, dan 400 mg/kgBB. Semua diberi perlakuan sesuai kelompok secara oral. Setelah 30 menit asam asetat 1% digunakan sebagai penginduksi nyeri. kemudian dilakukan pengamatan geliat sebagai ukuran efek analgesik setiap 5 menit selama 1 jam. Data yang dihasilkan dilakukan analisis SPSS dengan ANOVA dan Post Hoc Tukey HSD untuk membandingkan aktivitas analgesik antar kelompok. Hasil: Hasil pengujian statistik menunjukkan semua dosis memiliki efek sebagai analgetik pada tikus putih jantan serta memberikan efek yang signifikan tehadap kelompok kontrol negatif (p&lt;0,05). Pada ekstrak dengan dosis 200, dan 300 mg/kgBB tidak berbeda signifikan terhadap kontrol positif (p&gt;0,05). Dosis ekstrak 400 mg/kgBB memiliki efek analgetik terbaik dengan nilai signifikan (p&lt;0,05).&nbsp; Simpulan: Memiliki efek analgesik dari dosis 100 mg/KgBB dan efek analgetik paling tinggi terdapat pada dosis 400 mg/kgBB.</p> Eria Wienty Rahayu Kunti Nastiti Saftia Aryzki Copyright (c) 2024 Eria Wienty Rahayu, Kunti Nastiti, Saftia Aryzki http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 253 260 10.33084/jsm.v10i1.7206 Review Penggunaan Interval Docetaxel pada Kemoterapi https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7207 <p>Modalitas terapi pada kanker salah satunya dengan kemoterapi. Dosetaksel merupakan salah satu obat sitostatika yang digunakan pada kemoterapi &nbsp;berbagai jenis kanker. Dosetaksel dapat digunakakan dalam regimen tunggal maupun kombinasi dan dapat diberikan dalam berbagai interval baik mingguan atau interval 3 minggu. Pada kemoterapi kanker payudara, docetaxel sebagai rejimen tunggal diberikan dengan dosis 60-100 mg/m2. Sedangkan pada interval mingguan dapat diberikan pada dosis dosis 35 mg/m2 selama 3 minggu diikuti dengan 1 minggu istirahat Dosis maksimal penggunaan dosetaksel di Indonesia adalan 100mg/m<sup>2. </sup>&nbsp;Tidak ada perbedaan secara signifikan terkait efikasi dari adanya perbedaan interval, namun dalam beberapa artikel disebutkan bahwa penggunaan dosetaksel mingguan lebih direkomendasikan pada pasien dengan riwayat toksisitas sebelumnya.</p> Nunuk Wijayanti Copyright (c) 2024 Nunuk Wijayanti http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 261 264 10.33084/jsm.v10i1.7207 Pengaruh Pemberian Edukasi Untuk Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Tentang Dagusibu (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) Obat Antibiotik di Desa Tangkahen Kalimantan Tengah https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7208 <p>Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk penyakit infeksi bakteri. Sekarang ini masyarakat dapat dengan mudah membeli dan mendapatkan obat antibiotik dengan bebas, sehingga sering kali masyarakat tidak tepat dalam penggunaan yang mengakibatkan keefektifan antibiotik berkurang. DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) adalah salah satu cara pengelolaan obat yang baik dan benar. Cara pengelolaan ini menjelaskan bagaimana mendapatkan obat, menggunakan obat, menyimpan obat, serta membuang obat. Pengetahuan DAGUSIBU ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang sering menggunakan obat-obatan antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi untuk meningkatkan pengetahuan tentang DAGUSIBU obat antibiotik di Desa Tangkahen Kalimantan Tengah. Metode pada penelitian ini yaitu <em>pre- eksperimental</em> dengan rancangan <em>one group pretest, post-test</em> dilakukan menggunakan media leaflet yang dianalisis menggunakan analisis statistik regresi ordinal. Hasil penelitian pengetahuan DAGUSIBU antibiotik sebelum dan sesudah pemberian edukasi. Hasil analisis regresi ordinal didapatkan hasil nilai Sig (<em>2-tailed</em>) sebesar 0,000 yang artinya nilai tersebut di bawah 0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian edukasi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh pemberian edukasi terhadap pengetahuan DAGUSIBU antibiotik.</p> Carolina Febriani Saftia Aryzki Rohama Rohama Rina Safitri Copyright (c) 2024 Carolina Febriani, Saftia Aryzki, Rohama Rohama, Rina Safitri http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 265 271 10.33084/jsm.v10i1.7208 Formulasi Sedian Gel Serum Ekstrak Etanol Bawang Dayak (Eleutherine Bulbosa (Mill.) Urb) Sebagai Antibakteri https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7228 <p>Bawang Dayak memiliki manfaat untuk mengatasi berbagai penyakit kulit termasuk jerawat (Ardhany et al., 2019). Gel serum mempunyai zat aktif konsentrasi tinggi dan viskositas rendah mudah menyerap pada kulit. Ekstrak etanol bawang Dayak diformulasikan dengan konsentrasi&nbsp; F1 (5%), F2 (10%) dan F3 (15%). Gel serum dibuat dan diujikan karakteristik fisik Hasil pengamatan karakteristik fisik dengan parameter homogenitas, organoleptis, pH, daya debar, daya lekat, dan viskositas telah memenuhi persyaratan sediaan gel serum.</p> Elin Tri Silvy Aldila Ummi Kalsum Copyright (c) 2024 Elin Tri, Silvy Aldila, Ummi Kalsum http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 272 276 10.33084/jsm.v10i1.7228 Formulasi Sediaan Serum dari Ekstrak Labu Kuning (Cucurbita Moschata) dengan Variasi Konsentrasi Basis Xanthan Gum Sebagai Antioksidan https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7229 <p>Antioksidan adalah senyawa yang dapat menghambat reaksi radikal bebas, salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antioksidan adalah labu kuning. Buah ini kaya akan betakaroten, alkaloid dan flavonoid yang berperan sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas sehingga dapat dimanfaatkan dalam bentuk sediaan serum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi yang ideal berdasarkan hasil evaluasi fisik dan mengetahui pengaruh variasi konsentrasi xanthan gum sebagai <em>gelling agent</em> terhadap sediaan serum. Penelitian ini menggunakan metode <em>quasi eksperimental design</em>. Serum dibuat 4 formulasi dengan variasi konsentrasi xanthan gum kemudian dilakukan evaluasi fisik dan analisis data menggunakan uji <em>One way Anova</em> atau <em>Kruskall Wallis.</em> Hasil penelitian diperoleh, uji organoleptis menghasilkan serum bertekstur setengah padat, berwarna transparan kekuningan, dan bau yang khas. Uji homogenitas semua formula dinyatakan homogen. Uji pH pada semua formula memenuhi persyaratan yaitu 4,5-6,5. Uji viskositas pada semua formula memenuhi persyaratan 800-3000 cPs. Uji daya sebar pada semua formula memenuhi persyaratan 5-7cm. Uji hedonik yang paling disukai responden yaitu formula IV dengan konsentrasi xanthan gum 0,7%. Kesimpulan penelitian ini semua formula memenuhi persyaratan. Namun, formula paling ideal ada pada F III dan diperoleh adanya pengaruh variasi konsentrasi <em>xanthan gum</em> pada evaluasi organoleptik, viskositas, daya sebar serta hedonik, dan tidak terdapat pengaruh pada evaluasi homogenitas dan pH pada ke empat formula.</p> Fauzah Fauzah Noval Noval Rohama Rohama Copyright (c) 2024 Fauzah Fauzah, Noval Noval, Rohama Rohama http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 277 287 10.33084/jsm.v10i1.7229 Formulasi dan Uji Stabilitas Sediaan Face Mist Anti Jerawat Ekstrak Bunga Melati (Jasminum Sambac L) https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7231 <p>Jerawat merupakan masalah kulit yang disebabkan oleh bakteri yang mengakibatkan peradangan serta jerawat juga seringkali muncul akibat adanya kelebihan produksi minyak. Sediaan anti jerawat yang ada di pasaran mengandung bahan kimia sintesis dengan efek samping lebih besar dibandingkan dengan bahan herbal. Oleh sebab itu, diperlukan senyawa alternatif yang memiliki efek samping lebih kecil serta dapat mengobati jerawat, yaitu dengan menggunakan bahan-bahan alami dari tanaman atau tumbuhan, salah satunya tumbuhan yang memiliki aktivitas sebagai anti jerawat adalah tanaman bunga melati (<em>Jasminum sambac</em> L). Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh stabilitas sediaan <em>face mist</em> ekstrak bunga melati sebagai anti jerawat. Metode penelitian ini menggunakan Quasy Experimental Design. Hasil penelitian menunjukkan sediaan <em>face mist</em> ekstrak bunga melati (<em>Jasminum sambac</em> L) dengan variasi konsentrasi gliserin menunjukkan memiliki perbedaan terhadap organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar semprot dan waktu kering. Simpulan dari ketiga formula tersebut dalam pembuatan sediaan <em>face mist</em> ekstrak bunga melati dengan variasi konsentrasi gliserin dari hasil semua siklus pada uji <em>cycling test</em> mendapatkan hasil evaluasi fisik dan kimia yang tidak stabil. Hasil statistik menunjukkan bahwa variasi konsentrasi gliserin memiliki pengaruh terhadap stabilitas fisik dan kimia.</p> Noor Aspia Siti Malahayati Husda Oktaviannoor Copyright (c) 2024 Noor Aspia, Siti Malahayati, Husda Oktaviannoor http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 288 294 10.33084/jsm.v10i1.7231 Aktivitas Antibakteri Sediaan Sirup Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocotum Ruiz & Pav) Terhadap Bakteri Salmonella typhii https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7232 <p>Demam tifoid merupakan penyakit menular yang tersebar di seluruh dunia dan sampai sekarang masih menjadi masalah kesehatan terbesar di negara berkembang dan tropis. Insiden penyakit ini masih sangat tinggi dengan lebih dari 700 kasus berakhir dengan kematian. Bakteri <em>Salmonella typhii</em> masuk melalui mulut ke dalam saluran pencernaan. Daun sirih merah (<em>Piper crocatum</em>) memiliki senyawa kimia yang bermanfaat antara lain alkaloid, saponin, tanin, dan flavonoid yang memiliki sifat antibakteri dan antiinflamasi. Uji aktivitas antibakteri banyak dilakukan langsung pada ekstrak tumbuhan, belum ada uji pada bentuk sediaan seperti larutan sirup. Sirup juga sediaan cair yang dapat digunakan oleh hampir semua usia, cepat diabsorpsi, sehingga cepat menimbulkan efek. Tujuan penelitian ini untuk menguji aktivitas dari sediaan sirup ekstrak daun sirih merah (<em>Piper crocatum</em> Ruiz &amp; Pav) terhadap bakteri <em>Salmonella typhii</em>. Penelitian ini menggunakan metode true experimental dengan rancangan <em>post test only with control group design</em>. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sirup ekstrak daun sirih merah&nbsp; konsentrasi 5 %, 10 % dan 15 %. Evaluasi sirup meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH. Kontrol positif yang digunakan adalah kloramfenikol dan kontrol negatif yang digunakan adalah sediaan sirup tanpa ekstrak. Sediaan sirup ekstrak daun sirih merah memiliki diameter zona hambat sebesar 32,19 mm. KHM pada konsentrasi 10% dengan nilai signifikansi 0,018 namun tidak memiliki nilai KBM. Sediaan sirup ekstrak daun sirih merah telah memenuhi evaluasi organoleptis, homogenitas, pH. Sirup ekstrak Daun Sirih Merah (<em>Piper crocatum</em> Ruiz &amp; Pav) memiliki daya hambat minimum terhadap <em>Salmonella typhii</em> pada konsentrasi 10%.</p> Linda Meydigret Damayanti Dede Mahdiyah Noval Noval Kunti Nastiti Copyright (c) 2024 Linda Meydigret Damayanti, Dede Mahdiyah, Noval Noval, Kunti Nastiti http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 295 300 10.33084/jsm.v10i1.7232 Penetepan Kadar Flavonoid Ekstrak Daun Sungkai (Peronema cannescens Jack) Berdasarkan Variasi Cara Pengeringan dengan Metode Spektrofotometri UV-VIS https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7233 <p>Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam yang sangat berlimpah, yang dimanfaatkan masyarakat sebagai obat tradisonal, salah satunya adalah daun sungkai (<em>Peronema canescens</em> Jack). Daun sungkai adalah tanaman yang paling banyak ditemukan di Kalimantan dan Sumatra. Secara empiris digunakan masyarakat untuk penurun panas atau demam. Salah satu senyawa yang terkandung dalam daun sungkai yaitu flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa fenol terbesar yang ditemukan pada tanaman dan flavonoid memiliki banyak aktivitas farmakologi salah satunya sebagai antipiretik. Kadar flavonoid dari suatu tanaman dapat di pengaruhi oleh metode pengeringan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kadar flavonoid daun sungkai (<em>Peronema canescens</em> Jack) dengan menggunakan metode pengeringan berbeda. Penelitian ini menggunakan metode deksriptif observasional dengan melihat hasil dari data kualitatif yaitu dengan uji reaksi warna dan data kuantitatif yaitu dengan spektrofotometri UV-Vis untuk melihat kadar flavonoid dengan pengeringan matahari dan oven. Hasil analisis kualitatif senyawa flavonoid dengan reaksi warna hijau kehitaman menunjukkan positif mengandung senyawa flavonoid. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa kadar flavonoid pada ekstrak daun sungkai dengan metode pengeringan sinar matahari didapatkan sebesar 2,727 mg QE/g dan pada pengeringan oven didapatkan hasil sebesar 3,636 mg QE/g. Dapat disimpulkan bahwa daun sungkai menggunakan pengeringan dengan suhu oven mengasilkan kadar flavonoid yang lebih besar dibandingankan dengan pengeringan sinar matahari.</p> Mahmudah Mahmudah Putri Vidiasari Darsono Rohama Rohama Copyright (c) 2024 Mahmudah Mahmudah, Putri Vidiasari Darsono, Rohama Rohama http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 301 309 10.33084/jsm.v10i1.7233 Pengukuran Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Pengguna Obat Antidiabetika Oral di Rawat Jalan RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7234 <p>Setiap tahun penderita diabetes melitus semakin meningkat jumlahnya hal ini merupakan salah satu masalah kesehatan yang sangat penting karena ketika&nbsp; diabetes melitus tidak terkontrol&nbsp; maka&nbsp; akan&nbsp; mempengaruhi&nbsp; kualitas&nbsp; hidup seseorang. Seseorang dengan kualitas hidup yang buruk dapat memperburuk keadaan penyakit dan sebaliknya, Pengobatan terapi diabetes melitus merupakan salah satu cara untuk mengontrol agar glukosa dalam darah tetap normal, dengan adanya pengobatan antidiabetika dapat mempengaruhi kualitas hidup menjadi lebih baik karena efek terapi pengobatan berjalan dengan baik untuk mengetahui kualitas hidup pasien dilakukan pengukuran kualitas hidup. Tujuan: Untuk mengetahui kualitas hidup pasien diabetes melitus pengguna obat antidiabetika oral di rawat jalan RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasional deskriftif dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil pengukuran kualitas hidup menggunakan kuesioner DQOL pada pasien diabetes melitus yang sedang menggunakan obat antidiabetika oral yang tidak mempunyai penyakit komplikasi didapatkan hasil 142 responden. Didapat pasien dengan kualitas hidup baik sebanyak 98 (69,01%) orang dan pasien dengan kualitas hidup buruk ada 44 (30,98%) orang. Terlihat bahwa kualitas hidup dengan katagori baik, memiliki persentase lebih tinggi yaitu (69,01%), mereka lebih bertanggung jawab terhadap perawatan dan pengobatan diri mereka sehingga tercipta kualitas hidup yang baik. Hasil pengukuran kualitas hidup pasien diabetes melitus yaitu lebih banyak pasien yang memiliki kualitas hidup baik sebanyak 98 (69,01%) orang.</p> Munawarah Munawarah Melviani Melviani Erlina Syamsu Copyright (c) 2024 Munawarah Munawarah, Melviani Melviani, Erlina Syamsu http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 310 315 10.33084/jsm.v10i1.7234 Analisis Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Hiperlipidemia “Studi pada Sosial Media Twitter” https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/5335 <p>Hiperlipidemia merupakan salah satu Penyakit tidak menular yang&nbsp; disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti sosioekonomi, budaya, adat, kebiasaan dan gaya hidup seseorang. Dengan adanya interaksi antar pengguna pada media sosial yang didalamnya berisi informasi, keluhan, saran maupun permintaan bantuan dapat menjadi alat untuk dapat mengetahui persepsi publik yang berguna sebagai bahan intervensi guna menekan laju terjadinya hiperlipidemia di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap persepsi masyarakat terhadap hiperlipidemia yang dihasilkan pada platform media sosial <em>twitter</em>. Data tweet diambil dari unggahan pengguna dengan kata kunci berupa istilah dan obat hiperlipidemia pada rentang waktu tahun 2020 dan selanjutnya dilakukan analisis konten secara kulalitatif.&nbsp; Tweet terkait hiperlipidemia yang didapat kemudian dilakukan ekstraksi dengan mengeluarkan tweet berisi iklan, berita, retweet serta konten diluar kesehatan agar mendapat persepsi dari pengguna secara utuh. Kami mengidentifikasin 1572 tweet terkait hiperlipidemia dengan 1.246 tweet (79.26%) berasal dari sudut pandang orang pertama, 156 tweet (9.92%)berasal dari sudut pandang orang kedua,114 tweet (7.25%) berasal dari tenaga kesehatan dan 56 tweet (3.56%) lain- lain. Kami mengidentifikasi 8 tema terkait hiperlipidemia yakni mengenai gejala sebanyak 120 tweet (7.69%), obat 153 tweet (9.80%), komplikasi 156 tweet (9.99%), biaya 19 tweet (1.22%), kebijakan pemerintah 16 tweet (1.02%), gaya hidup 649 tweet (41.58%), lain- lain 79 tweet (5.06%) dan tidak diketahui sebanyak 367 tweet (23.51%). &nbsp;Twitter dapat menjadi sumber informasi kesehatan, sarana komunikasi, jaringan tenaga kesehatan dan media promosi kesehatan. Penilaian persepsi dan sentimen masyarakat terhadap permasalahan kesehatan bisa dilakukan sebagai upaya merumuskan strategi dan kebijakan promosi kesehatan secara tepat sasaran.</p> <p>&nbsp;</p> Murojil Hasan Chairun Weidyaningsih Nanang Munif Yasin Copyright (c) 2024 Murojil Hasan, Chairun Weidyaningsih, Nanang Munif Yasin http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 316 324 10.33084/jsm.v10i1.5335 Formulasi Nanoemulsi Ekstrak Bunga Melati (Jasmine sambac L.) dengan Teknik Self Nano Emulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) Sebagai Anti Jerawat https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7236 <p><em>Acne vulgaris </em>atau jerawat merupakan masalah kulit berupa infeksi dan peradangan yang disebabkan oleh infeksi bakteri <em>Propionibacterium acne</em>. Ekstrak bunga melati mampu menghambat pertumbuhan bakteri, namun pada sediaan krim tidak menunjukkan adanya daya hambat terhadap bakteri, sehingga perlu pengembangan formula dalam bentuk sediaan nanoteknologi yaitu nanoemulsi yang dibuat dalam sistem penghantaran obat <em>Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System </em>(SNEDDS). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas anti jerawat dan stabilitas sediaan, sehingga didapatkan formula yang optimal. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan memformulasikan ekstrak bunga melati menjadi sebuah sediaan SNEDDS. Evaluasi yang dilakukan yaitu uji stabilitas, turbiditas, <em>emulsification time</em>, karakterisasi nanoemulsi, pH, dan uji aktivitas antibakteri. Hasil Penelitian diperoleh 5 formulasi yang memiliki stabilitas yang stabil, dilakukan evaluasi uji tubiditas F5 mendekati 100%, ukuran partikel paling kecil F8 dan paling besar F5, nilai zeta potensial F4 dan F8 memenuhi persyaratan, uji pH F1 memenuhi persyaratan, uji <em>emulsification time </em>dan uji indeks polidispersitas semua formulasi memenuhi persyaratan, serta formula yang memiliki daya hambat terbesar F5. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa formulasi 5 merupakan formulasi yang optimal dapat menghambat pertumbuhan bakteri <em>P. acne</em>.</p> Siti Malahayati Kunti Nastiti Mia Audina Noval Noval Copyright (c) 2024 Siti Malahayati, Kunti Nastiti, Mia Audina, Noval Noval http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 325 333 10.33084/jsm.v10i1.7236 Pengaruh Pemberian Telur Rebus dan Madu Terhadap Kadar Haemoglobin Remaja Putri di Posyandu Remaja Raemadia Wilayah Kerja Puskesmas Seba Nusa Tenggara Timur https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/5508 <p>Masa Remaja (Adolescence) merupakan masa transisi dari kanak-kanak menuju masa dewasa ditandai dengan terjadi perubahan-perubahan baik fisik, psikis dan psikososial. Perubahan fisik yang terjadi pada remaja ditandai dengan pertumbuhan tinggi badan dan berat badan. Sehingga tubuh membutuhkan gizi tinggi karena berhubungan dengan komposisi tubuh, kurangnya zat gizi seperti zat besi pada remaja dapat menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan seperti Anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian telur rebus dan madu terhadap kadar hemoglobin remaja putri di Posyandu remaja raemadia wilayah kerja Puskesmas Seba Nusa Tenggara Timur. Desain penelitian ini yaitu <em>quasi eksperimen</em> dengan pre and post test design with control group yaitu melakukan <em>pre test </em>- <em>post test </em>. Populasi pada penelitian adalah 65 remaja putri yang anemia . Tehnik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah <em>purposive sampling. </em>sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah <em>total sampling</em> yaitu 30 sampel, dan dibagi menjadi 2 yaitu 15 sampel untuk kelompok intervensi dan 15 untuk kelompok kontrol. Dari hasil penelitian didapatkan uji statistic menggunakan uji <em>Independent t-test </em>diperoleh mean pada selisih kelompok intervensi dan selisih kelompok kontrol sebanyak 0,019 gr/dl dan nilai <em>p </em>0,000 (p &lt;0,05). Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh konsumsi telur rebus dan madu terhadap kadar hemoglobin remaja putri di posyandu remaja raemadia wilayah kerja Puskesmas Seba Nusa Tenggara Timur.</p> Stiesia Berel Cholisah Suralaga Nurul Husnul Lail Copyright (c) 2024 Stiesia Berel, Cholisah Suralaga, Nurul Husnul Lail http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 340 353 10.33084/jsm.v10i1.5508 Pemanfaatan Kalsium dari Limbah Cangkang Kerang Hijau (Perna viridis) Sebagai Zat Aktif pada Sediaan Pasta Gigi https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7237 <p>Pasta gigi mengandung senyawa kimia, salah satunya adalah kalsium karbonat (CaCO<sub>3</sub>). Salah satu upaya untuk memperoleh bahan abrasif seperti kalsium karbonat (CaCO<sub>3</sub>) dalam pasta gigi adalah menggunakan bahan alami dari hewani. Cangkang kerang hijau diketahui memiliki unsur anorganik seperti kalsium karbonat (CaCO<sub>3</sub>) sebesar 95,69%. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan formula dan mengetahui stabilitas fisik sediaan pasta gigi dari cangkang kerang hijau (<em>Perna viridis</em>). Penelitian ini dilakukan secara eksperimental. Pasta gigi dibuat dengan empat varian konsentrasi yaitu kontrol, 25%, 30% dan 35% dalam 100 gram. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah rendemen dari sampel tepung cangkang kerang hijau 90%. Hasil uji pH yang diperoleh 7. Bobot jenis optimum yang diperoleh 49,90 g/mL. Viskositas optimum yang diperoleh 100.000 cps. Daya sebar 50 gram optimum yang diperoleh 6,87 cm, 100 gram optimum 6,90 cm. Daya lekat optimum yang dihasilkan 4,35 detik. Stabilitas busa yang diperoleh 15 mm. hasil uji cycling test tidak terjadi perubahan warna dan pemisahan fase. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa evaluasi stabilitas fisik sediaan pasta gigi untuk organoleptis, homogenitas, pH, bobot jenis, viskositas, daya lekat, daya sebar, stabilitas busa dan uji cycling test untuk keempat formula sudah memenuhi persyaratan pasta gigi yang baik.</p> Suhaera suhaera Aprilya Sri Rachmayanti Suci Fitriani Sammulia Shinta Sari Dewi Reny Haryani Nahrul Hasan Restu Nur Hasanah Haris Nabila Annisa Copyright (c) 2024 Suhaera suhaera, Aprilya Sri Rachmayanti, Suci Fitriani Sammulia, Shinta Sari Dewi, Reny Haryani, Nahrul Hasan, Restu Nur Hasanah Haris, Nabila Annisa http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 354 361 10.33084/jsm.v10i1.7237 Perbedaan Hasil Pewarnaan Hematoxylin Eosin (HE) pada Histologi Ginjal Mencit (Mus musculus) Berdasarkan Ketebalan Mikrotom https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/5051 <p>Tahap pemotongan (<em>sectioning</em>) menggunakan mikrotom merupakan tahap pembuatan jaringan yang perlu diperhatikan ukuran ketebalannya. Ukuran ketebalan mikrotom yang dapat digunakan yaitu 3-5 μm. Hewan mencit memiliki banyak keunggulan, sedangkan organ ginjal mencit (<em>Mus musculus</em>) merupakan salah satu organ yang sering digunakan dalam penelitian. pewarnaan jaringan yang sering digunakan secara rutin adalah pewarna yang dapat memulas inti dan sitoplasma serta jaringan penyambungnya yaitu pewarnaan <em>Hematoxylin Eosin</em> (HE). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan hasil pewarnaan HE pada histologi ginjal mencit berdasarkan ketebalan mikrotom 3 μm, 6 μm dan 9 μm. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Eksperimental dengan desain penelitian <em>true experimental post test only control group design</em>. Inti sel tampak berwarna biru keunguan pada kelompok pemotongan mikrotom 3 μm dengan rata-rata nilai 2,97. Sitoplasma tampak jelas dan berwarna merah muda pada kelompok pemotongan mikrotom 3 μm dengan rata-rata nilai 3. Keseragaman warna pada kelompok pemotongan mikrotom 3 μm dengan intensitas warna yang merata pada seluruh lapang pandang dengan rata-rata nilai 3. Hasil uji <em>Kruskal Wallis</em> dan<em> Man Whitney</em> pada ketebalan pemotongan mikrotom 3 μm, 6 μm dan 9 μm menunjukkan adanya perbedaan hasil kualitas pewarnaan sediaan preparat ginjal mencit dengan signifikan <em>p</em>= 0.000. Kesimpulan penelitian ini yaitu pemotongan menggunakan organ ginjal mencit dapat menggunakan ketebalan 3 μm.</p> Eko Naning Sofyanita Utami Purnama Siwi Copyright (c) 2024 Utami Purnama Siwi, Eko Naning Sofyanita http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 362 370 10.33084/jsm.v10i1.5051 Evaluasi Penggunaan Tablet Tambah Darah Pemerintah pada Ibu Hamil di Kalimantan Tengah https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7238 <p>Anemia pada ibu hamil di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Upaya pemerintah dalam mengatasi anemia pada ibu hamil difokuskan pada pemberian tablet tambah darah. Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi penggunaan tablet tambah darah pemerintah pada ibu hamil di kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kalimantan tengah. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi dokumen. Data yang dikumpulkan adalah data distribusi dan penggunaan tablet tambah darah di tingkat kabupaten, kota, dan provinsi. Data yang dianalisis adalah data tahun 2020 hingga 2022. Analisis data dilakukan secara deskriptif, kemudian disusun transkripnya, dilakukan <em>coding </em>dan <em>axial coding</em>, kemudian diinterpretasikan dan disimpulkan. Jika dibandingkan antara target dan capaian, diketahui bahwa target cakupan ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah minimal 90 tablet selama masa kehamilan di Provinsi Kalimantan Tengah pada kurun waktu 2020 hingga 2022 sudah tercapai. Namun demikian, tren cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah tersebut cenderung menurun. Oleh karena itu, perlu dikaji lebih lanjut mengenai faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan tersebut, sehingga dapat disusun program baru yang lebih efektif untuk meningkatkan angka cakupannya.</p> Lamia Diang Mahalia Prisilia Oktaviyani Munifa Munifa Copyright (c) 2024 Lamia Diang Mahalia, Prisilia Oktaviyani, Munifa Munifa http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 371 375 10.33084/jsm.v10i1.7238 Effect of Non-Pharmachological Therapies For Pregnant Women with Mental Disorder: A Narrative Review https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7239 <p><em>Purpose: To determine the effectiveness of non-pharmacological interventions given to pregnant women with mental disorders. Methodology: The method used was a narrative review. Articles searched using PubMed, Science Direct and EBSCO databases. Eight articles were obtained as the final number of articles suitable for review. Findings:&nbsp; Of the eight articles were obtained, all used RCTs. Based on the eight articles that have been analysed, there are eight interventions, namely Spiritual Integrated Cognitive-Behavioural Educational Intervention, Cognitive Behavioural Therapy, Mindfulness-Based Childbirth and Parenting Program, Mindfulness-Based Cognitive Therapy, Bright Light Therapy, Transcranial Magnetic Stimulation Intervention, Group-Based Multicomponent Treatment, and The Mindful-moms Training. Contribution: Some of the interventions found can be used in the area of maternity nursing, especially for pregnant women and in the area of psychiatric nursing which focuses on mental disorders.</em></p> Nur Oktavia Hidayati Aan Nuraeni Ikeu Nurhidayah Putri Rhamelani Lilis Siti Nurjanah Pebri Yani Yasmina Dwi Regita Copyright (c) 2024 Nur Oktavia Hidayati, Aan Nuraeni, Ikeu Nurhidayah, Putri Rhamelani, Lilis Siti Nurjanah, Pebri Yani, Yasmina Dwi Regita http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 376 383 10.33084/jsm.v10i1.7239 Edukasi Gizi Seimbang dan Pola Makan dengan Media Booklet Sebagai Upaya Pencegahan Obesitas pada Siswa SMP Muhammadiyah Palangka Raya https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7240 <p>Indonesia dihadapkan oleh masalah yang masih belum terselesaikan yaitu obesitas. Sejak tahun 2007 hingga 2018 menunjukkan peningkatan obesitas sentral pada remaja umur 15 tahun ke atas. Agar remaja memiliki pola hidup sehat diperlukan edukasi sebagai upaya mencegah obesitas dengan meningkatkan pengetahuan gizi seimbang dan pola makan, salah satunya dengan menggunakan media <em>booklet</em>. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh edukasi dengan media <em>booklet </em>terhadap pengetahuan gizi seimbang dan pola makan. Desain yang digunakan adalah <em>Pre-Experimental </em>dengan pendekatan <em>One Group Pre-test-Post-test. </em>Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Muhammadiyah Palangka Raya sebanyak 30 siswa. Pengambilan sampel menggunakan metode <em>purposive sampling. </em>Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat menggunakan uji <em>Wilcoxon. </em>Hasil uji univariat menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan&nbsp; (53,3%) dan pola makan makanan pokok (96,7%) setelah mendapatkan edukasi. Hasil uji bivariat menunjukan ada pengaruh edukasi pencegahan obesitas dengan media <em>booklet </em>terhadap pengetahuan gizi seimbang dengan nilai <em>p<sub>­</sub></em>=0,000 dan pola makan makanan pokok dengan nilai <em>p</em>=0,034.</p> Raihan Aditya Aritama Ilham Lamia Diang Mahalia Normila Normila Copyright (c) 2024 Raihan Aditya Aritama Ilham, Lamia Diang Mahalia, Normila Normila http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 384 390 10.33084/jsm.v10i1.7240 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan pada Wanita Premenopause di Poskesdes Pantai Kabupaten Kapuas https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7241 <p>Latar belakang: Menopause dikenal sebagai masa berhentinya haid secara permanen setelah hilangnya aktivitas ovarium. Masalah yang muncul sebelum menopause disebut sindrom premenopause. Beberapa wanita tidak menyadari atau bahkan mengetahui bahwa mereka berada dalam periode ini. Pengetahuan seorang wanita tentang premenopause sangat penting karena dapat berdampak positif pada penanganan penyakit mental. Tujuan: adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan pada wanita premenopause di poskesdes pantai Kabupaten Kapuas. Metode: penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan studi <em>cross sectional</em>. Hasil: Hubungan tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan pada wanita premenopause di Poskesdes Pantai Kabupaten Kapuas di dapatkan nilai P-Value 0,890 lebih besar dari 0,05. Kesimpulan: yaitu Ha ditolak dan Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan pada wanita premenopause di poskesdes pantai Kabupaten Kapuas.</p> Barto Mansyah Nurul Zauhairiah Natalansyah Natalansyah Copyright (c) 2024 Barto Mansyah, Nurul Zauhairiah, Natalansyah Natalansyah http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 391 397 10.33084/jsm.v10i1.7241 The Adaptation of the Indonesian Version of the Maastricht Vital Exhaustion Questionnaire (MQ) Among Coronary Heart Disease (CHD) Patients: A Rasch Analysis https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7242 <p>Background – The Indonesian version of the Maastricht Vital Exhaustion Questionnaire (MQ) is an instrument for assessing vital exhaustion in CHD patients. However, the psychometric results of this instrument have yet to be identified in the population of CHD patients in Indonesia. This study aims to evaluate the psychometric properties of the Indonesian version of the MQ instrument using Rasch analysis. Methods – The population of this study was all CHD patients undergoing outpatient treatment at a hospital in West Java. There were 97 respondents using convenience sampling. The instrument used is the Indonesian version of MQ. The reliability and validity of the instrument were analyzed using Rasch analysis and the Winsteps application by considering the Cronbach's Alpha value, Mean square fit statistic (MNSQ), Standardized fit statistics (ZSTD), separation of strata (Separation), and unidimensionality. Findings – α-Cronbach 0.78 with item reliability 0.95 indicates very good reliability; person and item strata separation &gt;2.4 and &gt;5.9, indicating the instrument can identify respondent groups well; MNSQ item infit-outfit 1-0.94 is close to ideal (1) as is ZSTD infit-outfit 0.11 – 0.03 (close to 0); Unidimensionality measurements show a total raw variance of 32.4% with unexplained eigenvalues all &lt;10% indicating good validity. Conclusions - The internal consistency of the instrument is reliable. The data fits the model because the items can measure, have logical predictions, and functionally show unidimensionality. Based on the results, the Indonesian version of the MQ was proven valid and reliable for identifying vital exhaustion in CHD patients in Indonesia.</p> Aan Nuraeni Efri Widianti Aurelia Karla Aziza Copyright (c) 2024 Aan Nuraeni, Efri Widianti, Aurelia Karla Aziza http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 398 402 10.33084/jsm.v10i1.7242 Badai Sitokin pada Covid-19: Ulasan Naratif https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/7243 <p>SARS-Cov-2 adalah virus yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit COVID-19 yang parah yang terkait dengan peningkatan produksi sitokin/kemokin proinflamasi. Badai sitokin adalah pelepasan sitokin proinflamasi yang berlebihan atau tidak terkendali yang menyebabkan kekacauan pada sistem kekebalan tubuh dan respon inflamasi yang tidak terkendali. Artikel ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan pemahaman terkait badai sitokin, patofisiologi yang menyertainya, manifestasi klinis, pengukuran laboratorium, dan faktor-faktor yang memicu terjadinya badai sitokin. Badai sitokin pada COVID-19 ini menyebabkan terjadinya kegagalan multi-organ bahkan kematian. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya badai sitokin pada pasien COVID-19 ini bukan saja disebabkan oleh adanya SARS-CoV-2 tetapi adanya factor pendukung lain seperti usia yang lebih tua, jenis kelamin laki-laki, golongan darah A serta adanya gangguan metabolisme pada pasien seperti peningkatan tekanan darah, obesitas maupun diabetes.</p> Aisyah Nur Sapriati Fita Rahmawati Titik Nuryastuti Copyright (c) 2024 Aisyah Nur Sapriati, Fita Rahmawati, Titik Nuryastuti http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-27 2024-04-27 10 1 403 409 10.33084/jsm.v10i1.7243