Performan BCS Anak Kerbau Lumpur (Swamp Buffalo) Jantan dan Betina di Pelihara Secara Ekstensif di Tiga Kecamatan Kabupaten Dompu

Authors

  • Husni Husni Universitas Teknologi Sumbawa

DOI:

https://doi.org/10.33084/mitl.v7i2.3871

Keywords:

bcs, performance, mud buffalo, Dompu, Buffalo Children

Abstract

The mud buffalo (Bubalus bubalis) in the Bima - Dompu language often called "Sahe" is the germplasm of Dompu Regency, West Nusa Tenggara. Buffalo is one of the large ruminants that have an important contribution in the development of national livestock. The purpose of this study was to determine the effect of Corn Waste Feed on Bcs Performance of Male and Female Mud Buffalo (Bubalus Bubalis) cubs being reared extensively in three sub-districts of Dompu Regency. Research method This study used 103 mud buffaloes which were kept extensively traditionally by livestock farmers in three sub-districts, namely Manggelewa, Kempo and Dompu, Dompu Regency. Of the 103 buffaloes, 55 were female and 48 were male. For 55 female buffaloes, the distribution in three sub-districts is as follows: 21 heads of Manggelewa, 22 of Kempo and 22 of Dompu. For the 48 male buffaloes, the distribution in three sub-districts is as follows: 18 Manggelewa, 19 Kempo and 11 Dompu. The results showed that statistical analysis of the research location had a significant effect (P<0.05) on the BCS value of the Doro Ncanga mud buffalo under study. In the 0-6 month age group, the BCS of female buffalo Doro Ncanga in Dompu District (4.71±0.69) was greater (p<0.05) than the BCS of Doro Ncanga buffalo in Kempo District (4.05±0.62) and Manggelewa District (3.79±0.68 ). For male buffalo, statistical analysis of the study had no significant effect (P>0.05) on the BCS value of the studied mud buffalo. In Table 2, it is known that the research of surveyed breeders in buffalo maintenance showed that the BCS of male mud buffalo Doro Ncanga in the three sub-districts of Dompu Regency was not significantly different (p>0.05) for the 0-6 month age group Manggelewa 3.78±0.79, Kempo 3.71±0.85 and Dompu 3.70±0.8. The conclusion that can be drawn from the results of this study is that the location of the 3 sub-districts of Manggelewa, Kempu and Dompu did not have a significant effect on the BCS of mud buffalo calves.

Kerbau lumpur (Bubalus bubalis) dalam bahasa Bima - Dompu sering disebut “Sahe” merupakan plasma nutfah Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat. Kerbau merupakan salah satu ternak ruminansia besar yang memiliki kontribusi yang cukup penting dalam pembangunan peternakan nasional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh  Pakan Limbah Jagung Terhadap  Performan Bcs Anak Kerbau Lumpur (Bubalus Bubalis) Jantan Dan Betina di Pelihara Secara Ekstensif Di Tiga Kecamatan Kabupaten Dompu. Metode penelitian Penelitian ini menggunakan kerbau lumpur sebanyak 103 ekor yang dipelihara secara ekstensif tradisional oleh petani ternak di tiga kecamatan yaitu Manggelewa, Kempo dan Dompu, Kabupaten Dompu. Dari sejumlah 103  ekor, 55 ekor adalah kerbau betina dan 48 ekor adalah kerbau jantan. Untuk 55 ekor kerbau betina, distribusinya di tiga kecamatan adalah sebagai berikut: Manggelewa sebanyak 21 ekor, Kempo 22 ekor dan Dompu 22 ekor. Untuk yang 48 ekor kerbau jantan, penyebarannya di tiga kecamatan adalah sebagai berikut: Manggelewa 18  ekor, Kempo 19  ekor dan Dompu 11 ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis statistik lokasi penelitian berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap nilai BCS dari ternak kerbau lumpur Doro Ncanga yang diteliti. Pada kelompok umur 0-6 bulan, BCS kerbau betina Doro Ncanga di Kecamatan Dompu (4.71±0.69) lebih besar (p<0,05) daripada BCS kerbau Doro Ncanga di Kecamatan Kempo (4.05±0.62) dan Kecamatan Manggelewa (3.79±0.68). Untuk kerbau jantan bahwa analisis statistik penelitian tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap nilai BCS dari ternak kerbau lumpur yang diteliti. Pada Tabel 2, diketahui bahwa penelitian dari peternak yang disurvei dalam pemeliharaan kerbau menunjukkan bahwa BCS kerbau lumpur jantan Doro Ncanga di ketiga Kecamatan Kabupaten Dompu tidak berbeda nyata (p>0,05) untuk kelompok umur 0-6 bulan Manggelewa 3.78±0.79, Kempo 3.71±0.85 dan Dompu 3.70±0.8. kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah bahwa lokasi 3 kecamatan Manggelewa, kempu dan Dompu tidak  memberikan pengaruh nyata terhadap BCS anak kerbau lumpur.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Husni Husni, Universitas Teknologi Sumbawa

References

[1] Agarwal N, Shekhar C, Kumar R, Chaudhary LC, Kamra DN. 2009. Effect of peppermint (Mentha piperita ) oil on in vitro methanogenesis and fermentation of feed with buffalo rumen liquor.J Anim Feed Sci Technol 148: 321-327.
[2] Ciptadi, Gatot & Nasich, M & Budiarto, Agus & Nurgiartiningsih, V. 2012. Pakistan Veterinary Journal The Estrus Synchronization Response Following PGF 2 α Treatment in Indonesian Madura Cattle with Different Body Condition Scores. Pakistan Veterinary Journal. 83186783. 2074-7764.
[3] Gautam, K. D., N. N. Talukder, G. Duran, and G. A.Presicce. 2016. Safe and Sustainable Traditional Production: The Wate Buffalo in Asia. Frontiers in Environmental Science. 4(38): 1-7. DOI: 10.3389/fenvs.2016.00038.
[4] Devendra, C., and P. Gardiner. 1995. Global Agenda for Livestock Research. Proceedings of the Consultation for the South-East As ian Region. 280 p. 10-13 May 1995, IRRI, Los Banos, The Philippines..
[5] D.w. Suhendro, g. Ciptadi, suyadi suyadi, 2013. Performan reproduksi kerbau lumpur (bubalus bubalis) di kabupaten malang. Jurnal ternak tropika. Http://ternaktropika.ub. Ac.id.
[6] Farizaldi. 2011. Produktivitas hijauan makanan ternak pada lahan perkebunan kelapa sawit berbagai kelompok umur di PTPN 6 Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi. J Ilmu-Ilmu Peternak. 14(2):68-72.
[7] Helal FIS, Abdel-Rahman KM, Ahmed BM, Omar SS. 2011. Effect of feeding different levels of concentrates on buffalo calves performance, digestibility and carcass traits. American-Eurasian J Agric & Environ Sci
[8] 10 (2): 186-192.
[9] Infascelli F, Cutrignelli MI, Bovera F, Piccolo G, Tudisco R, Calabrò S, Zicarelli F, Piccolo V. 2003. Nutritional characteristics of buffalo meat: Cholesterol content and fatty acid compositionBubalus bubalis. J Meat Sci (4): 51-57..
[10] Spanghero M, Gracco L, Valusso R, Piasentier E. 2004. In vivo performance, slaughtering traits and meat quality of bovine (Italian Simmental) and buffalo (Italian Medi- terranean) bulls.J Livest Prod Sci(91): 129- 14.
[11] Terramoccia S, Bartocci SA, Martillotti F. 2000. Protein and protein free dry matter rumen degradability in buffalo, cattle and sheep fed diets with different forage to concentrate ratios. Livest Prod Sci 65: 185-195.
[12] Singh M, Chaudhari BK, Singh JK, Singh AK, Maurya PK. 2013. Effects of thermal load on buffalo reproductive performance during summer season. J Bio Sci1(1): 1-8.
[13] Mondal S, Prakash BS, Palta P. 2007. Endocrine aspects of oestrous cycle in Buffaloes (Bubalus bubalis). Anim Sci20(1): 124-131.
[14] Yusdja Y, Ilham N. 2004. Tinjauan kebijakan pengembangan agribisnis sapi potong. J Anal Kebijak Pertan. 2(2):167-182.
[15] Rohaeni ES, Qomariah R, Subhan A. 2007b. Potensi hijauan sebagai pakan utama ternak kerbau di Kalimantan Selatan. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau. Jambi, Peningkatan Produktivitas Ternak Kerbau dalam Mendukung Swasembada Daging sapi tahun 2010, Jambi 22-23 Juni 2007. Bogor (ID): Puslitbangnak. hlm.70-76.
[16] Nuransa T. 2013. Peningkatan pendapatan petani melalui difersivikasi tanaman hortikultura di lahan sawah irigasi. SEPA: J Sos Ekon Pertan dan Agribisnis 10(1):71-87.
[17] Rahmi D, Sy AR, Syarifuddin H, Syafwan, Zubaidah H. 2014. Perbaikan pakan hijauan melalui
[18] introduksi legum indigofera dan pembuatan silase legum-jerami jagung, Jurnal Pengabdian padaMasyarakat 29(3):76-79.
[19] Matulessy DN, Kastanja AY. 2013. Potensi hijauan bahan pakan ternak di Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. J Agroforestri, 8(4):266-293..
[20] Lestari, C. M. S. 1986. Korelasi antara umur dengan ukuran-ukuan tubuh kerbau di pegunungan dan di dataran rendah daerah Jawa Tengah. Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang.
[21] Oseph, G. 1996. Status asam-basa dan metabolisme mineral pada ternak kerbau lumpur yang diberi pakan jerami padi dan konsentrat dengan penambahan natrium. Tesis. Pascasarjana IPB, Bogor.
[22] Matulessy DN, Kastanja AY. 2013. Potensi hijauan bahan pakan ternak di Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. J Agroforestri, 8(4):266-293.
[23] Sukoco, Aan (2014) Performan Kerbau Lumpur (Bubalus Bubalis Carabanesis) Berdasarkan Dari Body Condition Score (Bcs) Di Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Downloads

Published

2023-02-03

How to Cite

Husni, H. (2023). Performan BCS Anak Kerbau Lumpur (Swamp Buffalo) Jantan dan Betina di Pelihara Secara Ekstensif di Tiga Kecamatan Kabupaten Dompu. Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL), 7(2), 37–47. https://doi.org/10.33084/mitl.v7i2.3871