Pemberdayaan Lahan dan Potensi Pertanian di Desa Batuah, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah

Land Empowerment and Agricultural Potential in Batuah Village, Basarang District, Kapuas Regency, Central Kalimantan

Authors

DOI:

https://doi.org/10.33084/pengabdianmu.v8i3.3970

Keywords:

Empowerment, Land, Potency, Agriculture, Batuah Village, Basarang, Solanum lasiocarpum

Abstract

Since 2021, the government has been developing a food estate program at the Desa Batuah, clearing many hectares of rice fields. The problems faced by the community are frequent flooding in the planting area, low pH, and attack of the plant by pests, disease, and weeds that reduce agricultural production. The purpose of community service in this activity is the Batuah Village community and Real Work Lecture-Nationality students who at that time served in Batuah Village were able to explain land empowerment and village agricultural potential and were skilled in carrying out land empowerment, overcoming the problem of nuisance organisms plants and recognize the agricultural potential in the village and then maximize its potential. Empowerment of agricultural land in Batuah Village needs to pay attention to the keys to successful management of tidal swamp land for sustainable agriculture, such as Water Management, Land arrangement, Adaptive and prospective commodity selection, and application of suitable cultivation technology. Few farmers (10%) still need to apply technology to overcome agricultural problems in Batuah Village. The community recognizes the superior potential plant of Batuah Village, such as rimbang Dayak (hairy-fruited eggplant, Solanum lasiocarpum), celery, and bamboo, but this potential has yet to be maximized. Rimbang still needs to be widely used as processed food and mostly only as vegetables for the community. The team and Real Work Lecture-Nationality students succeeded in maximizing the potential of rimbang by processing rimbang into syrup and jam to increase the economic income of the Batuah village community.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anwar, K. & Mawardi. (2023). Teknologi Konservasi dan Remediasi Tanah Sulfat Masam. Banjarbaru: Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa.

Badan Restorasi Gambut dan Mangrove. (2020). Profil Desa Batuah Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah. Jakarta: Badan Restorasi Gambut dan Mangrove.

Dinas Pertanian Tulang Bawang. (2021). Pengendalian Hama Walang Sangit pada Tanaman Padi. Lampung: Dinas Pertanian Tulang Bawang.

Direktorat Jenderal Perlindungan Tanaman Pangan. (2018). Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan Organisme Pengganggu Tumbuhan dan Dampak Perubahan Iklim (OPT-DPI). Jakarta: Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Fitri, E., Harun, N., & Johan, V.S. (2017). Konsentrasi Gula Dan Sari Buah Terhadap Kualitas Sirup Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau, 4(12), 1-13.

Hairmansis, A., Supartopo, Kustianto, B., Suwarno, & Pane, H. (2012). Perakitan Dan Pengembangan Varietas Unggul Baru Padi Toleran Rendaman Air Inpara 4 Dan Inpara 5 Untuk Daerah Rawan Banjir. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 31(1), 1-7. https://dx.doi.org/10.21082/jp3.v31n1.2012.p%p

Herli. (2016). Pengaruh Ketinggian Perangkap untuk Mengendalikan Hama Lalat Buah (Bactocera sp) Pada Tanaman Cabai di lahan Gambut. Skripsi. Palangka Raya: Universitas Palangka Raya.

Koswara, S., Purba, M., Sulistyorini, D., Aini, A.N., Latifa, Y.K., Yunita, E.N.A., et al. (2017). Produksi Pangan Untuk Industri Rumah Tangga: Selai Buah. Jakarta: Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.

Makarim, A.K. & Ikhwani. (2011). Inovasi dan Strategi Untuk Mengurangi Pengaruh Banjir Pada Usahatani Padi. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, 13(1), 35-41. https://doi.org/10.29244/jitl.13.1.35-41

Masulili, A. (2015). Pengelolaan Lahan Sulfat Masam Untuk Pengembangan Pertanian. Jurnal Agrosains, 12(2), 1-13.

Nasir, A., Muchsiri, M., Murtado, A.D., Putra, N.S., & Adam, G. (2021). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembuatan Sirup Buah Jeruk Desa Sungai Ketupak Kecamatan Cengal. Suluh Abdi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 17-25. https://doi.org/10.32502/sa.v3i1.3884

Pandiangan, A., Hamzah F., & Rahmayuni. (2017). Pembuatan Selai Campuran Buah Pepaya dan Buah Terung Belanda. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau, 4(2), 1-13.

Raihan, S., Al-Riza, I., & Sardjijo. (2011). Petunjuk Budidaya Jeruk di Lahan Rawa Pasang Surut. Banjarbaru: Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa.

Sulaiman, Y. (2021). Pendampingan dan Budidaya Padi di Lahan Rawa Pasang Surut. Kerjasama Antara Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa dengan Badan Restorasi Gambut. Laporan Penelitian. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.

Wiranti, A. (2021). Dinamika Besi pada Tanah Sulfat Masam yang Diperlakukan Kombinasi Amelioran Kapur Pertanian dan Pupuk Mikro Verno pada Pertanaman Padi. Skripsi. Jember: Universitas Jember.

Downloads

Published

2023-05-31

How to Cite

Nion, Y. A., Husnatarina, F., Cristia, N., & Hulu, Y. (2023). Pemberdayaan Lahan dan Potensi Pertanian di Desa Batuah, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah: Land Empowerment and Agricultural Potential in Batuah Village, Basarang District, Kapuas Regency, Central Kalimantan. PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 8(3), 439–447. https://doi.org/10.33084/pengabdianmu.v8i3.3970