Gambaran Asupan Makanan Ibu Nifas di Wilayah Katingan Kalimantan Tengah

Illustration of Postpartum Food Intake in the Katingan Region of Central Kalimantan

Authors

  • Dwirina Hervilia Poltekkes Kemenkes Palangka Raya

Keywords:

asupan makan, anjuran kecukupan gizi, ibu nifas

Abstract

Sebagian besar ibu-ibu menyusui di negara berkembang mengkonsumsi energi dan makanan yang berada jauh dibawah AKG. adanya pantangan dalam makanan maka semakin kecil peluang ibu untuk mengkonsumsi makan yang beragam. Sehingga masyarakat akan mengkonsumsi bahan makanan bergizi dalam jumlah yang kurang, dengan demikian penyakit kekurangan gizi akan mudah timbul Berdasarkan pada jenis masalah gizi yang dijumpai pada ibu hamil dan menyusui serta dampak negatif yang ditimbulkan karena status gizi yang buruk pada ibu menyusui tidak hanya mengenai diri yang bersangkutan, tetapi juga pada perkembangan dan pertumbuhan anak dikemudian hari.Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinyaasupan makanan dan kebutuhan ibu nifas di Kabupaten Katingan. Metode yang dipergunakan melalui pendekatan kualitatifdengan cara mengeksplorasi sumber-sumber informasi melalui wawancara dan observasi partisipatif bagi ibu yang bersedia diamati untuk mempelajari asupan makan sehari-hari. Hasilpenelitian mendapatkan bahwa rata-rata asupan pada ibu nifas energi adalah sebesar 1454.2 kkal, dengan perhitungan kecukupan adalah 2505,0 kkal, berarti ibu nifas hanya memenuhi 58 % dari kecukupan melalui asupan makanan. Untuk lemak rata-rata asupan yang dimakan 30,3 gram, dengan kecukupan yang dianjurkan adalah 78,5 gram, yang dimakan oleh ibu nifas hanya memenuhi 38,3 % dari AKG. Protein paling mendekati asupan dan kecukupannya yaitu rata-rata 78,6 gram dan kecukupan yang dianjurkan adalah 75 gram memenuhi 104,7 % dari AKG.Untuk zat gizi karbohidrat serat dan zat besi berada pada angka persen kecukupan AKG masing-masing 61,5%, 52,4% dan 51,2 %. Kesimpulanpenelitian ini adalah dari 6 (enam) zat gizi yang dilakukan perbandingan antara rata-rata asupan dan kecukupan dengan AKG hanya protein yang memenuhi asupan AKG, sedangkan zat gizi seperti energi, lemak, karbohidrat, serat dan zat besi tidak mencapai 80 % dari AKG. Lemak merupakan zat gizi yang paling rendah rata-rata asupannya.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adriani, M., Wirjatmadi, B., 2012. Pengantar Gizi Masyarakat. Cetakan ke-1, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Baumali A. 2009. Pemenuhan Zat Gizi Ibu Nifas dan Budaya Se’l pada Masyarakat Suku Timor Dawan di Kecamatan Molo Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan. Universitas Gajah Mada. Tesis.
Departemen Kesehatan. (2005). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1611/MENKES/SK/XI/2005 tentang pedoman penyelenggaraan imunisasi. Jakarta.
Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan.Profil Kesehatan Kabupaten Katingan 2013. Kasongan; 2013.
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah.Profil Kesehatan Kalimantan Tengah 2012. Palangka Raya; 2012.
Effendy, N. 1998.Dasar-dasar kesehatan masyarakat.Jakarta : EGC.
Fauziah, C.A. 2008. Mitos Tentang Kehamilan.Aceh : Research Training Nangroe Aceh Darusalam.
Foster G. M. dan Anderson B. G. 2009.Antropologi Kesehatan. In : Suryadarma P.K. dan Swasono M.F.H. Medical Anthropology. Jakarta : UI-Press.
Mass L. 2004. Kesehatan Ibu dan Anak : Persepsi Budaya dan Dampak Kesehatannya. http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm%20linda2.pdf. 20 februari 2016.
Nurhikmah.2009. Hubungan Perilaku Ibu Berpantang Makanan Selama Nifas Dengan Status Gizi Ibu Dan Bayinya Di Kecamatan Banjarmasin Utara Di Kota Banjarmasin. Universitas Gajah Mada. Tesis.
Paath E, Rumdasih Y. dan Heryati. 2005. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC.
Saifuddin, ABI, 2002. Buku Pedoman Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Sholihah, Lini Anisfatus, Ratu Ayu Dewi Sartika. 2014. Makanan Tabu Pada Tabu Ibu Hamil Suku Tengger.Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 8 No.7. Februari 2014 : 319 – 324
Soetjiningsih (ed).1997. ASI Petunjuk Kesehatan Untuk Tenaga Kesehatan.EGC : Jakarta.
Suprabowo E. 2006. Praktik Budaya Dalam Kehamilan, Persalinan, Dan Nifas Pada Suku Dayak Sanggau. Dalam :Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Volume 1 No. 3.
Suradi R. dan Tobing H. 2004.Manajemen Laktasi. Program Manajemen Laktasi Perkumpulan Perinatologi Indonesia. Jakarta.
Susanti, Aisyah, Rusnoto, Nor Aisyah. 2013. Budaya Pantang Makan, Status Ekonomi, dan Pengetahuan Zat Gizi ibu Hamil Trimester III dengan Status Gizi. JIKK Vol. 4, No. 1 Januari 2013 : 1 – 9.
Wahit dkk. 2012. Ilmu Sosial Budaya Dasar kebidanan. Jakarta :EGC.
Wiknjosastro H. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Yulianti, Lia. 2014. Gambaran Perawatan Ibu Nifas Di Wilayah Kecamatan Miri Sragen. Eprint.ums.ac.id/31094/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf diakses pada kamis 18 februari 2016 13:54

Downloads

Published

2016-09-01

How to Cite

Hervilia, D. (2016). Gambaran Asupan Makanan Ibu Nifas di Wilayah Katingan Kalimantan Tengah: Illustration of Postpartum Food Intake in the Katingan Region of Central Kalimantan. Prosiding Seminar Nasional Ilmu Kesehatan, 1(1), 114–119. Retrieved from https://journal.umpr.ac.id/index.php/snik/article/view/1220