Modifikasi Larutan Fiksasi Menggunakan Gliserol Bertingkat pada Pembuatan Preparat Awetan Telur Soil Transmitted Helminths

Modification of Fixative Solution Using Gradual Glycerol in the Preparation of Preserved Slides of Soil Transmitted Helminths Egg

Authors

  • Meyda Fianisa Mufti Poltekkes Kemenkes Semarang
  • Dina Afrianti Poltekkes Kemenkes Semarang

DOI:

https://doi.org/10.33084/bjmlt.v7i1.7434

Keywords:

Gliserol, Preparat telur STH, Kualitas preparat

Abstract

Preparat awetan merupakan bentuk media pemeriksaan dan pembelajaran mikroskopis yang dapat digunakan secara berulang dengan waktu pemakaian yang lama. Kesulitan dalam pembuatan preparat awetan telur Soil Transmitted Helminths (STH) menyebabkan terbatasnya pengadaan preparat awetan. Preparat awetan yang dibuat menggunakan metode wet mount tidak bertahan lama karena dapat mengering dalam waktu yang singkat yaitu kurang dari satu bulan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian larutan fiksasi gliserol terhadap ketahanan preparat awetan telur STH selama 12 minggu. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan 4 perlakuan dan 6 pengulangan, dengan total sampel sebanyak 27. Sampel yang digunakan adalah suspensi sampel feses positif STH. Analisis data yang digunakan adalah Kruskal Wallis dan Man Whitney U. Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara preparat tanpa gliserol dan dengan gliserol 30%, 50%, dan 70%  (p = 0.002). Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara preparat tanpa gliserol dan dengan gliserol 30%, 50%, dan 70% (p = 0.002) dan didapatkan hasil pada konsentrasi gliserol 50% lebih optimal dalam mempertahankan preparat hingga bulan ketiga.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Meyda Fianisa Mufti, Poltekkes Kemenkes Semarang

Dina Afrianti, Poltekkes Kemenkes Semarang

References

Asarina, S. and Haeruni, N. (2019) ‘Evaluasi Penggunaan Gliserol dalam Pembuatan Preparat Telur Cacing Semipermanen’, Jurnal Pengelolaan Laboratorium Pendidikan, 1(2), pp. 37–40. Available at: https://doi.org/10.14710/jplp.1.2.37-40.

Cici, A. et al. (2021) ‘Analisis Sikap dan Pengetahuan Remaja Rentang Umur 15-22 Tahun Tentang Penyakit Kecacingan’, Prosiding SEMNAS BIO, 1, pp. 818–829. Available at: https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/106%0Ahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/download/106/89.

Heddy Arifta A, R. et al. (2022) ‘Studi Deskriptif Pemeriksaan Efektivitas Sampel Feses Metode Langsung Dan Sedimentasi Telur STH (Soil Transmitted Helminth)’, Borneo Journal of Science and Mathematics Education BJSME: Borneo Journal of Science and Mathematics Education, 2(3), p. 2022. Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.21093/bjsme.v2i3.5916.

Khanna, V. et al. (2014) ‘Identification and Preservation of Intestinal Parasites Using Methylene Blue-Glycerol Mount: A new Approach To Stool Microscopy’, Journal of Parasitology Research, 2014. Available at: https://doi.org/10.1155/2014/672018.

Novita, I. and Yuliana, L. (2022) ‘Utilization of Natural Dyes Solutions and Glycerol for the Quality and Durability of Direct Wet Mount Preparations Storage in Educational Laboratories’, Tropical Health and Medical Research, 4(2), pp. 50–57. Available at: https://doi.org/10.35916/thmr.v4i1.65.

Novita, I. and Yuliana, L. (2023) ‘Perbedaan Teknik dan Larutan Mounting Preparat Basah Dalam Pembuatan Preparat Awetan di Laboratorium Pendidikan’, 1, pp. 1–5. Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.26714/jlabmed.7.1.2023.1-5.

Oktari, A., Negara, I. and Mahmud, D. (2018) ‘Malachite Green Sebagai Alternatif Pewarnaan Awetan Telur Cacing Nematoda Usus’, 02(233), pp. 13–18. Available at: https://jurnal.yayasanbaktiasih-bdg.co.id/index.php/jab/article/download/23/8.

Prabandari, A.S. et al. (2020) ‘Prevalensi Soil Transmitted Helminthiasis pada Siswa Sekolah Dasar di Kota Semarang’, Avicenna : Journal of Health Research, 3(1), pp. 1–10. Available at: https://doi.org/10.36419/avicenna.v3i1.337.

Regina, M.P., Halleyantoro, R. and Bakri, S. (2018) ‘Perbandingan Pemeriksaan Tinja Antara Metode Sedimentasi Biasa dan Metode Sedimentasi Formol-Ether Dalam Mendeteksi Soil-Transmitted Helminth’, Diponegoro Medical Journal (Jurnal Kedokteran Diponegoro), 7(2), pp. 527–537. Available at: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/20696.

Rezeki (2018) Sintesis Triasetin Dari Gliserol Menggunakan Reaksi Esterifikasi Berkatals Amberlist 36. Available at: http://repositori.uin-alauddin.ac.id/id/eprint/16981.

Setyowatiningsih, L. and Surati, S. (2017) ‘Hubungan Higiene Sanitasi Dengan Kejadian Infeksi Soil Transmitted Helminths pada Pemulung di TPS Jatibarang’, Jurnal Riset Kesehatan, 6(1), p. 40. Available at: https://doi.org/10.31983/jrk.v6i1.2325.

Setyowatiningsih, L., Surati and Wikandari, R.J. (2023) ‘Faktor Risiko Kontaminasi Telur Cacing Soil Transmitted Helminths pada Sayur Lalapan’, Jurnal Kedokteran Universitas Palangka Raya, 11(1), pp. 36–40. Available at: https://doi.org/10.37304/jkupr.v11i1.8745.

WHO (2023) Infeksi Cacing Yang Ditularkan Melalui Tanah, WHO. Available at: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/soil-transmitted-helminth-infections.

Downloads

Published

2024-11-05

How to Cite

Mufti, M. F. ., & Afrianti, D. . (2024). Modifikasi Larutan Fiksasi Menggunakan Gliserol Bertingkat pada Pembuatan Preparat Awetan Telur Soil Transmitted Helminths : Modification of Fixative Solution Using Gradual Glycerol in the Preparation of Preserved Slides of Soil Transmitted Helminths Egg. Borneo Journal of Medical Laboratory Technology, 7(1), 552–558. https://doi.org/10.33084/bjmlt.v7i1.7434