PELESTARIAN KULINER LOKAL JENGKOL TAHILALA SEBAGAI WARISAN DAN PERWUJUDAN NILAI BUDAYA BANJAR DI DESA PINGARAN Preservation Of Local Culinary Jengkol Tahilala As A Banjar Cultural Heritage In Pingaran Village

Main Article Content

Rusmaniah Rusmaniah
Herman Herman
Putri Dyah Indriyani
Rima Meilita Sari
Dedy Ari Nugroho

Abstract

Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan kuliner lokal Indonesia sekarang sudah mulai tidak dikenal oleh generasi sekarang seiring dengan masuknya berbagai produk makanan import. Hal ini terjadi karena begitu banyak makanan import  yang masuk dan dengan mudah diterima oleh masyarakat yang dipengaruhi oleh globalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelestarian kuliner lokal jengkol tahilala sebagai warisan budaya Banjar di Desa Pingaran. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Analisis data melalui tahap reduksi , penyajian dan penarikan kesimpulan serta terakhir diverifikasi. Hasil penelitian menjelaskan kuliner lokal di Kalimantan Selatan yaitu jengkol tahilala merupakan warisan budaya Banjar sehingga diperlukan pelestarian. Adapun pelestarian yang dilakukan masyarakat desa Pingaran antara lain pelestarian yang dilakukan masyarakat desa Pingaran antara lain (1) mempertahankan usaha produksi jengkol tahilala secara turun temurun yaitu pembuatan jengkol dilakukan melibatkan anggota keluarga yang terkandung nilai budaya Banjar bedingsanakan, betatulungan dan bakalah bamanang, (2) menggunakan resep dari nenek moyang untuk mempertahankan cita rasa hal ini terkandung nilai bisa – bisa meandak awak atau penyesuaian (3) aktivitas penjualan jengkol dilakukan dengan mengucapkan jual dan berelaan , terkandung nilai ikhlas dan syukur.

Downloads

Article Details

How to Cite
Rusmaniah, R., Herman, H., Indriyani, P. D., Sari, R. M., & Nugroho, D. A. (2022). PELESTARIAN KULINER LOKAL JENGKOL TAHILALA SEBAGAI WARISAN DAN PERWUJUDAN NILAI BUDAYA BANJAR DI DESA PINGARAN: Preservation Of Local Culinary Jengkol Tahilala As A Banjar Cultural Heritage In Pingaran Village. Anterior Jurnal, 21(3), 57–61. https://doi.org/10.33084/anterior.v21i3.3502
Section
Articles
Author Biography

Rusmaniah Rusmaniah, program studi pendidikan IPS , FKIP , Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin

program studi pendidikan IPS , FKIP , Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin

References

A. S. P., T. (2017). Identifikasi kuliner lokal Indonesia dalam pembelajaran bahasa Inggris. Jurnal Pariwisata Terapan, 1(1), 38–51.
ABBAS, E. W. (2020). Peran Kawasan Kuliner Banua Anyar Dalam Meningkatkan Pariwisata Di Kota Banjarmasin.
Alamsyah, Y. (2013). Bangkitnya bisnis kuliner lokal.
Harmayani, E. (2017). Makanan Tradisional Indonesia Seri 2: Makanan.
Ismoyo, D. (2017). Pengaruh Variasi Menu dan Cita Rasa Makanan Buffet Dinner Terhadap Kepuasan Tamu Restoran Gris di Crowne Plaza Semarang. Gemawisata. Jurnal Ilmiah Pariwisata, 13(1).
Istiqomah, E., & Setyobudihono, S. (2017). Nilai Budaya Masyarakat Banjar Kalimantan Selatan: Studi Indigenous. Jurnal Psikologi Teori Dan Terapan, 5(1), 1–6.
Makkie, & Seman. (1996). Peribahasa dan Ungkapan Tradisional Bahasa Banjar. In Dewan Kesenian Daerah Kalimantan Selatan.
Pane, B., & Najoan. (2017). Rancang Bangun Aplikasi Game Edukasi Ragam Budaya Indonesia. Jurnal Teknik Informatika, 12(1).
Prabhawati, A. (2021). UPAYA INDONESIA UNTUK MEMPROMOSIKAN WISATA KULINER SEBAGAI WARISAN BUDAYA DUNIA. Journal of Tourism and Creativity, 5(1).
Roswaty, A. (2013). All about jengkol & petai. Gramedia Pustaka Utama.
Zulkifli. (2008). Nilai Budaya Banjar dalam Cerita si Palui. Kandil.