Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pembimbingan Dengan Metode Senyum, Sapa Dan Canda Ria (Sepacar) Di Sdn 1 Bumi Harjo
Improving Teacher Competence With The Through Guidance Smile, Greet And Joke Method (Sepacar) At Sdn 1 Bumi Harjo
DOI:
https://doi.org/10.33084/bitnet.v6i1.2609Keywords:
Kompetensi Guru, Metode Sepacar, PendidikanAbstract
Guru artinya suatu pekerjaan profesional, yang memerlukan suatu keahlian spesifik. Sebab keahliannya bersifat spesifik, pengajar memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam aktivitas pembelajaran, yang akan menentukan mutu pendidikan pada suatu satuan pendidikan. Senyuman yang tulus dari seseorang meberikan refleksi kejiwaan positif kepada orang lain. Sejalan dengan misi Islam menebarkan keceriaan di muka bumi ini. Guru wajib bisa berkomunikasi dengan baik. Baik komunikasi secara ekspresi atau tulisan, serta isyarat dengan menggunakan teknologi komunikasi dan isu. pengajar harus mampu berteman secara efektif baik dengan peserta didik juga dengan sesama pendidik, wali atau orang tua siswa serta bergaul secara santun dengan warga sekitarnya.
Data penelitian tindakan sekolah yang diperoleh dari yang akan terjadi observasi kompetensi guru di pra siklus, hasilnya merupakan kompetensi guru rendah. Hal ini pada tunjukkan menggunakan adanya perolehan skor homogen-homogen hasil penilaian daur I yaitu 57,5, oleh karenanya perlu peningkatan ke skor yang lebih tinggi lagi agar mencapai skor aporisma.
Hasil observasi kompetensi pengajar pada siklus I, hasilnya adalah kompetensi pengajar sedang. Hal ini pada tunjukkan menggunakan adanya perolehan skor homogen-homogen hasil penilaian daur I yaitu 93,9 , akan tetapi perlu peningkatan ke skor yang lebih tinggi lagi agar mencapai skor maksimal.
Downloads
References
Andi, Muhammad dan Diplan Setiawan. 2018. Penelitian Tindakan Kelas Teori Serta Panduan Bagi Guru Kelas Dan Guru Bimbingan Konseling. Deepublish. 1:67.
Arikunto, Suharsimi, 2004, Dasar-dasar Supervisi, Jakarta, PT. Rineka Cipta.
Buku Materi Bafadal, I. 2006. Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995. Pedoman Pembinaan Profesional Sekolah Dasar. Dikdasmen: Jakarta
Departemen Pendidikan Nasional, 2008. Petunjuk TeknisPenelitian Tindakan Sekolah. Dirjen PMTK: Jakarta.
Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke 3. Jakarta: Balai Pustaka.
Depdiknas. 2006. Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Gentry, C. G. 1994. Introduction to instructional development: Process and technique. Belmont, CA: Wadsworth Publishing Company.
Jauhari. 2020. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) Pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Watampone Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia. JIKAP PGSD, 3 (1): 25-34.
Lundgren, Linda. 1994. Cooperative Learning in The Science Classroom. New York: Gleoncoe Maemillan Mc Graw Hill.
Majid, Abdul. 2005. Perencanaan pembelajaran: Mengembangkan standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E., 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Muslich, Mansur. 2007, Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontektual. Jakarta: Bumi Aksara
Pandong, A. (2003). Jabatan Fungsional Pengawas. Badan Diklat Depdagri & Diklat Depdiknas.
Riadin, Agung dan Ade Salahudin Permadi. 2019. Implementasi Pembelajaran PKn untuk Membentuk Pribadi yang Berkarakter di SD Muhammadiyah Sampit. Pedagogik : Jurnal Pendidikan. 14:1(18-28).
Siswanto, 2015, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, edisi. 2, Jakarta, Bumi Aksara.
Soetjipto, Paradigm Baru Budi W, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Amara Book. 2008.
Winkel.WS 2005. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
All rights reserved. This publication may be reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording.