KONVERGENSI SIMBOLIK MUSLIM DAN HINDU DALAM UPACARA PUJAWALI DAN PERANG TOPAT
SYMBOLIC CONVERGENCE OF MUSLIMS AND HINDUS IN THE PUJAWALI CEREMONY AND THE TOPAT WAR
DOI:
https://doi.org/10.33084/restorica.v9i2.5573Keywords:
Convergensi Simbol Muslim dan Hindu Pujawali Perang TopatAbstract
Pujawali dan Perang Topat merupakan tradisi turun-menurun yang diwariskan dari generasi ke generasi yang memiliki nilai luhur tentang toleransi dan persatuan, penelitian menggunakan pendekatan etnografi untuk mengurai dan mendeskripsikan budaya Pujawali dan Perang Topat dari sudut pandang warga pemilik budaya di Lingsar. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi partisipan dan wawancara mendalam. Pengambilan sampel informan menggunakan Purposive Sampling. Proses pengumpulan data dengan teknik snowball sampling/chain sampling sebanyak 12 orang informan. Terjadi konvergensi simbol melalui cerita Datu Sumilir dalam pembentukan hubungan warga Muslim dan warga Hindu saat upacara Pujawali dan Perang Topat di Lingsar. Simbol terkonvergensi dalam pesan yang dikomunikasikan oleh warga Muslim dan Hindu yaitu simbol Datu Sumilir, Kelebutan, dan Kemaliq melalui cerita Datu Sumilir sehingga terbentuk hubungan (relationship) yang baik antara kedua warga yang berbeda agama untuk bekerjasama mensukseskan ritual upacara Pujawali dan Perang Topat.
Downloads
References
Ba, L., & Zhao, W. G. W. (2021). Symbolic Convergence or Divergence? Making Sense of (the Rhetorical) Senses of a University-Wide Organizational Change. Frontiers in Psychology, 12. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2021.690757
Beta, P., Salvia, R., & Besse Herdiana. (2020). Etnografi Komunikasi Tata Cara Bertutur Masyarakat Suku Padoe. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 6(1), 527–532. https://doi.org/10.30605/onoma.v6i1.274
Bormann, E. G. (2014). Symbolic Convergence Theory and Communication in Group Decision Making. In Communication and Group Decision Making (pp. 81–113). https://doi.org/10.4135/9781452243764.n4
Bormann, E. G., Cragan, J. F., & Shields, D. C. (1996). An expansion of the rhetorical vision component of the symbolic convergence theory: The Cold War paradigm case. Communication Monographs, 63(1), 1–28. https://doi.org/10.1080/03637759609376371
Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2006). The Sage Handbook of Qualitative Research, 2nd ed. Edited by Norman K. Denzin, and Yvonna S. Lincoln. Library, 28(August), 467–468.
Fathoni, M. (2017). BARRIERS HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA WARGA MUSLIM DAN HINDU DALAM UPACARA PUJAWALI DAN PERANG TOPAT DI DAERAH LINGSAR, LOMBOK BARAT, NUSA TENGGARA BARAT. Komuniti : Jurnal Komunikasi Dan Teknologi Informasi, 9(1), 1–13. https://doi.org/10.23917/komuniti.v9i1.3403
Fathoni, M., & Wahyuni, S. D. (2019). PENETRASI SOSIAL HUBUNGAN ANTAR BUDAYA WARGA RUMAH SUSUN (Study Komunikasi Interpersonal di Mandalika, Kota Mataram). KOMUNIKE, 11(2), 57–71. https://doi.org/10.20414/jurkom.v11i2.2285
Jackson, B. G. (2017). A fantasy theme analysis of peter senge’s learning organization. In The Aesthetic Turn in Management (pp. 139–156). https://doi.org/10.4324/9781351147965-7
Patton, M. Q. (2002). Qualitative research and evaluation methods. Thousand Oaks. Cal.: Sage Publications.
Samovar, L., Porter, R., & McDaniel, E. (2013). Intercultural Communication - A Reader (13th Edition). International Journal of Intercultural Relations, 1(1).
Spradley, J. P. (2006). Metode Etnografi (terjemahan). In Metode Etnografi (terjemahan).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 muhazhari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
All rights reserved. This publication may be reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording.