Kualitas Briket Arang Serbuk Limbah Bangkirai, Rengas dan Agathis

Charcoal Briquette Quality of Bangkirai, Rengas and Agathis Waste Powders

Authors

  • Alpian Alpian Universitas Palangka Raya
  • Defi Sianipar Universitas Palangka Raya
  • Desy Natalia Koroh Universitas Palangka Raya
  • Yanciluk Yanciluk Universitas Palangka Raya
  • Nuwa Nuwa Universitas Palangka Raya
  • Wahyu Supriyati Universitas Palangka Raya
  • I Nyoman Surasana Universitas Palangka Raya
  • Gimson Luhan Universitas Palangka Raya
  • Ayub Wanasetya Universitas Palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.33084/daun.v10i2.5971

Keywords:

waste powder, Bangkirai, Rengas, Agathis, charcoal briquettes

Abstract

Central Kalimantan has many types of wood such as Rengas (gluta sp), Bangkirai (shorea laevifolia endert), and Agathis (agathis spp).  The third type of woods are found in the company of furniture as a result of waste in powder form so that it can be utilized for the manufacture of charcoal briquettes.  The purpose of the research is to find out the characteristics of charcoal briquettes from wood waste Rengas, Bangkirai, and Agathis which refers to the Indonesian National Standard (SNI 01-6235-2000).  The treatment of this research done on Bangkirai wood, Rengas, and Agathis which have different density with 5 replications so that the samples obtained 15 pieces.  Data analysis was conducted to determine the effect of the treatment on the character of the studied and if it has significant effect then it is  analyzed test difference average middle value that is specified by Coefficient Value of Diversity.  Charcoal briquettes testing generally meets Indonesian National Standard (01-6235-2000) on charcoal briquettes except for volatile substances.  The research data finding from these three types of wood which examined showed that the type of Bangkirai wood powder has the best charcoal briquette quality because of lower water content is at 5.05%, the higher density is 0.72 g/cm3, the ash content is 1.9% , carbon bound is 63.30%, volatile substance content is 29.75%, press firmness is 41.67kg/cm2, and calorific value is 6958.94 kal/g

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abidin, A. & Simanjuntak, D., 1973. Briket dari Limbah Sawit. Direktorat Jendral Perkebunan. Jakarta.

Alpian. 2002 . Pengaruh Kompisisi Serbuk Arang Kayu Dan Limbah Industri Plywood Dan Limbah Kayu HTI Terhadap Kualitas Briket Arang Dengan Perekat Tepung Tapioka. Universitas Mulawarman, Samarinda.

Alpian, A., Prayitno, T. A., Sutapa, G. J., & Budiadi, B. (2011). Quality of Charcoal Made from Gelam Wood (Melaleuca cajuputi). Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis, 9(2), 141-152.

Alpian, Supriyati, W. (2016). Sifat Fisika Mekanika Briket Arang Kayu Limbah Industri Kayu Lapis dan Limbah Kayu HTI. Jurnal Hutan Tropika, XI (1), 1-8

Alpian, A., Panjaitan, R., Jaya, A., Yanciluk, Y., Supriyati, W. S., & Antang, E. U. (2020). Sifat Fisika Mekanika Briket Arang dengan Komposisi Jenis Kayu Gerunggang (Cratoxylon arborescens) dan Kayu Tumih (Combretocarpus rotundatus). Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan, 7(1), 1-10.

Alpian, Panjaitan, R., Jaya, A., Supriyati, W., & Antang, E. U. (2020). Chemical Properties of Charcoal Briquette with Composition Types of Gerunggang (Cratoxylon Arborescens) and Tumih (Combretocarpus Rotundatus) Wood from Tropical Peatlands. Journal of Tropical Peatlands, 10(2), 17-22.

ASTM Standards D 2015. 1988. Standar Test Method For Gross Calorific Value OF Coal and Coke by the Adibatic Bomb Calorimeter. In Annual Book of ASTM Standards, Section 5, Vol. 05.05. West Conhohocken, PA: American Society for Testing and Materials : 239-147.

Balai Standarisasi Nasional. 2000. Briket Arang Kayu. Standar Nasional Indonesia 01-6235-2000.

British Standard 373. 1957. Standard Test for Small Clear Specimen. England (GB): British Standard.

Bowyer, J.L., Shmulsky, R. and Haygreen, J.G., 2003. Forest Product and Wood Science an Introduction. Iowa State Press Fourth Edition. Myers, R.H., Myers, S.L., dan Ye, K., 2002. Probablity and Statistics for Engineers & Scientists 7’ed., Prentice Hall

Departemen Perindustrian Badan Penelitian dan Pengembangan Industri. Balai Penelitian dan Pengembangan Industri, 1983. Penelitian dan Pengembangan limbah Kayu untuk Briket Kayu dan Arang serta Arang Aktif. Banjar Baru.

Erwandi. 2005. Sumbet Energi Arus: Alternatif pengganti BBM, Ramah Lingkungan dan terbarukan. WWW. Energi.lipi.go.id

Frick, H. 1981. Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu. Yogyakarta: Kanisius.

Gasperz., V. 1991. Metode Rancangan Percobaan. Cv. Armico. Bandung.

Hanafiah, K.A. 1994. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Fakultas Pertanian. Universitas Sriwijaya. Palembang.

Hartoyo Dan T. Nurhayati. 1976. Rendemem dan Sifat Arang Beberapa Jenis Kayu Indonesia. Laporan No. 6. Lembaga Penelitian Hasil Hutan. Departemen Pertanian. Bogor.

Haygreen, J.G. dan T.L. Bowyer. 1989. Forest Product and Wood Science, an Introduction. (Terjemahan Dr. Ir. Sutjipto A.H. ) Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Hendra D. 2007. Teknologi Pembuatan Arang dan Tungku Yang Digunakan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor.

Hendra, D. & Winarni, I. 2013. Sifat Fisis dan Kimia Briket Arang Campuran Limbah Kayu Gergajian dan Sebetan Kayu. Buletin Penelitian Hasil Hutan. 21(3). 211-226.

Hendra D, Pari G. 2000. Penyempurnaan Teknologi Pengolahan Arang. Laporan Hasil Penelitian Pusat Penelitian Hasil Hutan. Badan Peneliti dan Pengembangan Kehutanan. Bogor.

Ishiguri, F., Makino, K., Wahyudi, I., Tanabe, J., Takashima, Y., Iizuka, K., Yoshizawa, N. (2012). Relationship between growth and wood properties in Agathis sp. planted in Indonesia. Wood Research Journal, 3(1), 1–5.

Jatmika, H.J. 1980. Pengaruh Bahan Baku, Jenis Perekat dan tekanan Pengempaan terhadap Kualitas Briket Arang. Skripsi, Teknologi Hasil Hutan. Fakultas Kehutanan Insitut Pertanian Bogor.

Setyono, M. Y. P., & Purnomo, Y. S. (2022). Analisis Kadar Air dan Kadar Abu Briket Lumpur IPAL dan Fly Ash dengan Penambahan Serbuk Gergaji Kayu. INSOLOGI: Jurnal Sains dan Teknologi, 1(6), 696-703.

Sinaga, J., 2017 Uji Karakteristik Briket Arang dari Limbah Serbuk Meranti (Shorea sp) di Kota Palangka Raya Universitas Palangka Raya. Palangka Raya.

Supriyati, W., Silalahi, E. R., Nuwa, N., & Alpian, A. (2023). Karakteristik Briket Arang dengan Komposisi Serbuk Kayu Sungkai (Peronema canescens) dan Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri). HUTAN TROPIKA, 18(1), 99-108.

Komarayati, S., 2009. Beberapa Sifat dan Pemanfaatan Arang dari Serasah dan Kulit Kayu Pinus. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan. Bogor. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 22 (1) : 17-22.

Komarayati, S. dan Gusmailina. 1994. Pembuatan Arang dan Briket Arang dari Kayu Manis (Cinnamomum burmanii Ness ex. BL) dan Kayu Sukun (Artocarpus altilis Parkinson). Jurnal Penelitian Hasil Hutan. Bogor. Vol 12 (6).

Masturin, A. 2002. Sifat Fisik Dan Kimia Briket Arang dari Campuran Arang Limbah Gergaji Kayu. Skripsi. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Nurhayati, T. (1983). Sifat Arang, Briket Arang dan Alkohol yang Dibuat Limbah Industri Kayu. Laporan PPPHH/FPRDC Report No. 165 pp 27-33, Bogor.

Pari, G. 2002. Teknologi Alternatif Pemamfaatan Limbah Industri Pengelolahan Kayu. Makalah Falsafah Sains Program Pasca Sarjana Institut Pertanian, Bogor.

Pari, G. D. Setiawan & Mahpudin, 1996. Kualitas Arang Aktif 5 Jenis Kayu. Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14 No.9. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor.

Patoni, A., Gafar, & R. Butarbutar. 1995. Pemanfaatan Limbah Pertanian untuk Pembuatan Briket Arang dengan Campuran Batubara. Balai Penelitian dan Pengembangan Industri. Departemen Perindustrian. Samarinda.

Prawirohatmodjo Soenardi. 2012. Sifat-sifat Fisika Kayu. Cakrawala Media. Yogyakarta.

Rifky, Robith. 2008. Manual Trainee Pelatihan Pengembanagn dan Penyebarluasan Tungku. Jaringan Kerja Tungu Indonesi. Jakarta.

Rustini. 2004. Pembuatan Briket Arang dari Serbuk Gergajian Kayu Pinus (Pinus Merkusii) dengan Penambahan Tempurung Kelapa. [Skripsi]. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

SNI 01-6235-2000. Briket Arang Kayu. Badan Standardisasi Nasional. Senayan Jakarta: 1-4.

Soehendradjati, R.J.B. 1990. Kayu untuk Struktur Jilid I, Bahan Kuliah Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Sudradjat, R. 1983. Pengaruh Bahan Baku, Jenis Perekat dan Tekanan Kempa Terhadap Kualitas Briket Arang. Laporan N0.165. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Bogor. Indonesia.

Triono, A. 2006. Karakteristik briket arang dari campuran serbuk gergajian kayu Afrika (Maesopsis eminii Engi) dan sengon (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) dengan penambahan tempurung kelapa (Cocos nucifera L.). Skripsi Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Tanaike, O. dan M. Inagaki. (1999). Degradation of Carbon Materials by Intercalation. Carbon 37:1759-1769.

Waharyadi. 1996. Pengaruh Jenis Perekat Terhadap Sifat Briket Arang Kayu Kelapa (Coco nucifera Linn). Skripsi Sarana Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman Samarinda.

Winarni,I. 2003. Sifat Fisis dan Kimia Briket Arang Campuran Limbah Kayu Gergajian Dan Sebetan Kayu. Jurnal Penelitian Hasil Hutan.

Downloads

Published

2023-12-29

How to Cite

Alpian, A., Sianipar, D., Koroh, D. N., Yanciluk, Y., Nuwa, N., Supriyati, W., Surasana, I. N., Luhan, G., & Wanasetya, A. (2023). Kualitas Briket Arang Serbuk Limbah Bangkirai, Rengas dan Agathis: Charcoal Briquette Quality of Bangkirai, Rengas and Agathis Waste Powders. Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian Dan Kehutanan, 10(2), 184–204. https://doi.org/10.33084/daun.v10i2.5971