Meningkatkan Disiplin Guru Dalam Mengajar Melalui Penerapan Pengkondisian Operan di SMP Negeri 1 Jenamas Kabupaten Barito Selatan

Improving Teacher Discipline in Teaching Through the Implementation of Operant Conditioning at Jenamas 1 Public Middle School, South Barito Regency

Authors

  • Nurul Nurul SMP Negeri 1 Jenamas

DOI:

https://doi.org/10.33084/pedagogik.v18i2.5426

Keywords:

disiplin guru, kehadiran mengajar, reward and punishment

Abstract

Peningkatan mutu pembelajaran di sekolah bergantung pada banyak faktor. Unsur yang sangat penting adalah terwujudnya budaya sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan mutu. Budaya sekolah merupakan budaya positif yang harus dipelihara dan dipraktikkan oleh setiap orang di sekolah tanpa ada paksaan. Salah satu budaya sekolah yang perlu dipupuk adalah masalah kedisiplinan, termasuk kedisiplinan guru ketika hadir di kelas pada saat proses belajar mengajar. Berbagai inisiatif dapat dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan guru. Dalam penelitian Tindakan sekolah ini dilakukan tindakan berupa reward dan punishment kepada guru SMP Negeri 1 Jenamas Kabupaten Ballito Selatan. Subyek penelitian ini adalah guru SMP Negeri 1 Jenamas. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Temuan dan analisis data menunjukkan bahwa pada Siklus 2, kedisiplinan guru dalam menghadiri kelas selama proses belajar mengajar meningkat dan mencapai 75% dari target yang telah ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antar guru pada dua siklus yang peneliti laksanakan. Analisis data yang dilakukan menunjukkan bahwa tingkat keterlambatan partisipasi guru dalam pembelajaran akibat hukuman dan penghargaan terus meningkat.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Nurul Nurul, SMP Negeri 1 Jenamas

References

Karya (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : Penerbit Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka Cipta

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung:Alfabeta

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:Depdiknas

Fatchurahman, M., Setiawan, M. A., & Karyanti, K. (2023). Intervention group logotherapy and performance measures for reducing phubbing in Generation Z. Estudos de Psicologia (Campinas), 40, e200244.

Mardiana, D., Teguh Supriyanto, R., & Pristiwati, R. (2021). Tantangan Pembelajaran Abad-21: Mewujudkan Kompetensi Guru Kelas Dalam Mengaplikasikan Metode Pengajaran Bahasa: History Teacher’s Perception Of The Existence Of The Balanga Museum Related To History Learning In Sma Negeri 4 Palangka Raya. Tunas: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 6(2), 1–18. https://doi.org/10.33084/tunas.v6i2.2519

Megawangi, Ratna. (2007). Membangun SDM Indonesia Melalui Pendidikan Holistik Berbasis Karakter. Jakarta:Indonesian Heritage Foundation

Sanjaya, W. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:Kencana Prenada Media Group

Syamsul Hadi, (2009). Kepemimpinan Pembelajaran, Makalah Disampaikan pada Sosialisasi Akuntabilitas Kinerja Kepala Sekolah Dalam Inovasi Pembelajaran. Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Tenaga Kependidikan.

Downloads

Published

2023-09-29

How to Cite

Nurul, N. (2023). Meningkatkan Disiplin Guru Dalam Mengajar Melalui Penerapan Pengkondisian Operan di SMP Negeri 1 Jenamas Kabupaten Barito Selatan : Improving Teacher Discipline in Teaching Through the Implementation of Operant Conditioning at Jenamas 1 Public Middle School, South Barito Regency. Pedagogik: Jurnal Pendidikan, 18(2), 202–209. https://doi.org/10.33084/pedagogik.v18i2.5426