Internalisasi Kearifan Lokal Huma Betang Sebagai Upaya Pencegahan Paham Radikalisme

Authors

  • Asep Solikin Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

DOI:

https://doi.org/10.33084/pedagogik.v19i1.6943

Keywords:

Radicalism, Internalization, Local Wisdom

Abstract

In the last few weeks there has been a quite striking sight with the proliferation of large banners and billboards which speak of calls for massive efforts to resist and combat intolerance, radicalism and terrorism. It is admitted that radicalism, which is currently a trend and in the news recently, is not only a problem experienced by the government. This global ideology has become a common enemy for Indonesian people from all walks of life who may be exposed to these dangers. Much has been done in the form of programs and prevention efforts carried out by the government in order to tackle radicalism, carried out through a method known as deradicalization, not only the government's responsibility, but also the activeness of universities in preventing ideology, spreading antidotes and socializing countermeasures. Deradicalization is an effort to reduce radical activities and neutralize radical ideas for those involved and indicated to follow these methods. There are actually many ways to reduce, control and prevent the massive radicalism that is currently so massive. One of them is an effort to internalize the local wisdom of Huma Betang as one of many approaches. at University. In the researcher's view, this is a good step as a process of incorporating and anchoring the code of conduct and life guidelines of the Dayak people of Central Kalimantan which have been tested for a long time in the form of noble Belom Bahadat (civilized and ethical living), handep is (mutual help), Hampahari /Pahari (brotherhood and togetherness in life) and Hapakat Basara (mutual consensus in life).

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Asep Solikin, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

References

Abdul Aziz, “Memperkuat Kebijakan NegaraDalam Penanggulangan Radikalisme Di LembagaPendidikan,” HIKMAH Journal of Islamic Studies XII, no. 1 (2016): 29–56. http://dx.doi.org/10.47466/hikmah.v12i1.55,http://journal.alhikmahjkt.ac.id/index.php/HIKMAH/article/view/55, hlm. 33. (diakses pada 17 Nopember 2021)

Abubakar HM. 2016.Huma Betang Dan Aktualisasi Nilai Kearifan Lokal Dalam Budaya Dayak. Palangkaraya. Jurnal.Vol. 1. No. 2

Agnes Setyowati (kompas, 2021) https://www.kompas.com/tren/read/ 2021/ 09/20/124608765/ waspada-radikalisme-sasar-generasi-muda-indonesia?page=all diakses pada 17 November 2021

Agus Surya Bakti, Merintis Jalan Mencegah Terorisme (Sebuah Bunga Rampai), Jakarta: Semarak Lautan Warna Press

Ajip Rosidi, 2011, Kearifan Lokal dalam Perspektif Budaya Sunda, Bandung: Kiblat Buku Utama,

Azyumardi, Azra. 2012. Akar Radikalisme Keagamaan Peran Aparat Negara, Pemimpin Agama dan Guru untuk Kerukunan Umat Beragama. Jurnal Pendidikan Islam UIN Sunan Kalijaga, No.2, Vol.1.

Burhan, B. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

C.McCauley & SMoskalenko. (2009) Mechanisms of political

radicalization: Pathways toward terrorism. Terrorism and political violence 20 (3), 415-433

Cambridge University, Cambridge Advanced Learners Dictionary (Singapore: Cambridge University Press, 2008)

Chaplin, James P. 1993. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Cross, Remy. (2013). Radicalism within the Context of Social Movements: Processes and Types. Journal of Strategic Security Volume 4 Number 4 Winter 2011: Perspectives on Radicalization and Involvement in Terrorism University of California, Irvine

Depdiknas .2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta; Balai Pustaka.

Sri Yunanto, dkk Ancaman dan strategi penanggulangan terorisme di dunia dan indonesia penerbit: Institute For Peace and Security Studies (IPSS) bekerja sama dengan CV. Multi Inovasi Mandiri (MIM) 2017

Edy Sedyawati, 2006, Budaya Indonesia, Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah, Jakarta: Raja Grafindo Persada, halaman 382.)

Fadjar dkk, 2007 Laporan Penelitian Islam Kampus. Jakarta: Ditjen Dikti Depdiknas.

Arbi Sumandoyo "Radikalisme di Kampus Berkembang Karena Tak Ada Gerakan Tandingan") https://tirto.id/cPqQ, diakses pada 22 Nopember 2021

I.Made Gede Arimbawa, 2011, “Basis Pengembangan Desain Produk Keramik pada Era Pasar Global” Mudra Jurnal Seni Budaya Volume 26 No 2 Juli 2012 ISSN 0854-3461.

Kalidjernih, F. K. (2010). Kamus Study Kewarganegaraan, Perspektif Sosiologikal dan Politikal. BandungWidya Aksara.

Koendjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Sejarah Teori Antropologi, Jakarta, Rineka Cipta, 2015.

Media Indonesia, “Survei Wahid Institute:Intoleransi-Radikalisme Cenderung Naik, ”Mediaindonesia.Com, https://mediaindonesia.com/politik-danhukum/284269/survei -wahid-instituteintoleransi-radikalisme-cenderung-naik. Diakses pada 17 November 2021)

Oki Wahju Budijanto dan Tony Yuri Rahmanto, Pencegahan Paham Radikalisme Melalui Optimalisasi Pendidikan Hak Asasi Manusia Di Indonesia (Prevention of Radicalism Through Optimization Human Rights Education in Indonesia) Jurnal HAM Volume 12, Nomor 1, April 2021

Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 22 Tahun 2011, tentang Tata Cara Pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokal.

Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional, “Kamus Besar Bahasa Indonesia” (Gramedia, 2008).

Rais, M. (2012), Internalisasi Nilai Integrasi Untuk Menciptakan Keharmonisan Hubungan Antar Etnik.Disertasi pada program pasca sarjana PPU UPI Bandung. Tidak diterbitkan

Rinitami Njatrijani, Kearifan Lokal Dalam Perspektif Budaya Kota Semarang, Gema Keadilan, Edisi Jurnal (ISSN: 0852-011) Volume 5, Edisi 1, September 2018

Saifuddin, RADIKALISME ISLAM DI KALANGAN MAHASISWA(SebuahMetamorfosa Baru), Analisis, Volume XI, Nomor 1, Juni 2011 https://media. neliti. com/ media/ publications/57583-ID-radikalisme-islam-di-kalangan-mahasiswa.pdf (diakses pada tanggal 22 Nopember 2021)

Sedyawati, Edi. 2007. Keindahan dalam Budaya Buku 1 Kebutuhan Membangun Bangsa Yang Kuat. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Sedyawati, Edi. 2008. Keindonesiaan dalam Budaya Buku 2 Dialog Budaya: Nasional dan Etnik, Peranan Industri Budaya dan Media Masa, Warisan Budaya, dan Pelestarian

Siun. 2001 Aktualisasi Hukum Adat Guna Mendukung Otonomi Daerah di Kalimantan Tengah. Muhaimin. 1996. Srategi Belajar Mengajar. Surabaya: Citra Media.

Tobroni.2012. Relasi Kemanusiaan dalam Keberagaman (Mengembangkan Etika Sosial Melalui Pendidikan). Bandung: Karya Putra Darwati.

Uin Fahmal, 2006, Peran Asas-asas Umum Pemerintahan yang Layak Dalam Mewujudkan Pemerintahan yang Bersih, Yogyakarta: UII Press

Yasraf Amir Piliang 2005, ‘Menciptakan Keunggulan Lokal untuk Merebut Peluang Global, Sebuah Pendekatan Kultural” Seminar “Membedah Keunggulan Lokal dalam Konteks Global” tgl 26 Juli 2005 ISI Denpasar.

Yunus. Rasid, 2014, Nilai-Nilai Kearifan Lokal (Local Genius) Sebagai Penguat Karakter Bangsa, Studi Empiris Tentang Hayula, Yogyakarta, Budi Utama.

Zannah, F. Ayatusaadah.(2023). Effectivity of Medicinal Plant Based on Local Wisdom of Dayak Community Textbook Development on Improving Student Learning Outcome. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 9(7), 5398-5405.

Downloads

Published

2024-03-25

How to Cite

Solikin, A. (2024). Internalisasi Kearifan Lokal Huma Betang Sebagai Upaya Pencegahan Paham Radikalisme. Pedagogik: Jurnal Pendidikan, 19(1), 28–39. https://doi.org/10.33084/pedagogik.v19i1.6943