Persepsi Orang Tua Terhadap Kebutuhan Tenaga Terapis Wicara di SLB Surakarta

Authors

  • Insan Cahyana Putri AS Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta
  • Setyadi Nugroho Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta
  • Windiarti Dwi Purnaningrum Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.33084/pedagogik.v20i1.9271

Keywords:

Terapi Wicara, Terapis Wicara, Sekolah Luar Biasa, Anak Penyandang Disabilitas

Abstract

Sekolah Luar Biasa (SLB) merupakan sebuah lembaga pendidikan formal yang menyediakan program pendidikan bagi peserta didik yang menyandang kelainan fisik atau kelainan perilaku. Anak penyandang disabilitas sering menghadapi permasalahan komunikasi yang dapat menghambat proses belajar-mengajar serta interaksi sosial mereka. Hambatan ini biasanya disebabkan oleh gangguan pada bahasa dan bicara. Sehingga diperlukan intervensi terapi wicara untuk membantu mereka dalam berkomunikasi dan mencapai potensi yang mereka miliki secara maksimal. Intervensi terapi wicara ini dilakukan oleh tenaga profesional yang disebut sebagai Terapis Wicara. Namun kebutuhan akan tenaga terapi wicara di Sekolah Luar Biasa (SLB) masih menjadi isu yang belum sepenuhnya teratasi. Oleh karena itu diperlukan persepsi orang tua terhadap pengadaan tenaga terapis wicara pada Sekolah Luar Biasa (SLB) di Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling karena jumlah responden sebanyak 70 responden. Hasil analisis menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat setuju terhadap tata laksana terapis wicara di SLB, peran terapis wicara di SLB, pengadaan terapis wicara di SLB, dan kolaborasi antara terapis wicara dan orang tua di SLB. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan tenaga terapis wicara di SLB Surakarta.

Downloads

Author Biographies

Insan Cahyana Putri AS, Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

Setyadi Nugroho, Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

Windiarti Dwi Purnaningrum, Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

References

Aridzki, M. A., Anjani, F. W., & Ulfa, S. W. (2023). Analisis faktor non-linguistik penghambat siswa dalam berbicara bahasa inggris pada siswa mtss raudhatul akmal batang kuis. Jurnal Insprirasi Pendidikan, 1(1), 50.

Azzahra, I. M., Diana, R. R., Nirwana, E. S., Wiranata, R. R. S., & Andriani, K. M. (2022). Learning facilities and infrastructure based on the characteristics of Children with Special Needs in inclusive education. Al-Athfaal: Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 169–190. https://doi.org/10.24042/ajipaud.v5i2.14432

Damayanti, I., & Purnamasari, S. H. (2019). Hambatan Komunikasi Dan Stres Orangtua Siswa Tunarungu Sekolah Dasar. Jurnal Psikologi Insight, 3(1), 1–9. https://doi.org/10.17509/insight.v3i1.22311

Ginting, R. L., Sari, S. O., Silalahi, F. O., Cahyanti, A. D., Plentiful, A., Tarwadi, F. I., & Mirami, M. F. (2023). Upaya Mengatasi Gangguan Komunikasi Pada Anak Autis Melalui Terapi Wicara. Jurnal Inovasi Kesehatan Adaptif, 5, 215–223.

Klatte, I., Elbers, S., Bloemen, M., van Essen, A., de Groot, A., Ketelaar, M., de Vries, R., Zwitserlood, R., & Gerrits, E. (2024). Collaborative working with Parents of Children with DLD in Speech and Language Therapy: Identifying Dutch Speech and Language Therapists’ barriers to enhancing practice. Research in Developmental Disabilities, 156, 104882. https://doi.org/10.1016/j.ridd.2024.104882

Leki, D. R., Tat, F., & Barimbing, M. (2019). Pengaruh Peran Orang Tua Pada Terapi Wicara Terhadap Kemampuan Bicara Pada Anak Penderita Autis di SDK STA. Maria Assumpta dan Pusat Layanan Aautis Naimata Kota Kupang Desliyane Rambu Leki Florentianus Tat , dan Maryati Barimbing. Scientific, Chm-k Applied Vol, Journal, 2(1), 44–56.

Nasution, F., Anggraini, L. Y., & Putri, K. (2022). Pengertian Pendidikan, Sistem Pendidikan Sekolah Luar Biasa, dan Jenis-Jenis Sekolah Luar Biasa. Jurnal Edukasi Nonformal, 2(8.5.2017), 2003–2005.

Pearce, W. M., Jacobs, D., & Lai, C. (2024). A survey of speech-language pathology service delivery in Australian schools. International Journal of Speech-Language Pathology, 0(0), 1–13. https://doi.org/10.1080/17549507.2024.2404035

Peraturan Menteri Kesehatan RI No 81 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Terapi Wicara.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No 867/Menkes/Per/VIII/2004 Tentang Registrasi Dan Praktik Terapis Wicara. (2004).

Setiawati, F. A., & Nai’mah. (2020). Mengenal konsep-konsep anak berkebutuhan khusus dalam Paud. Program Studi PGRA, 6(2), 193–208. file:///C:/Users/Coco/Downloads/635-Article Text-1336-1-10-20200728.pdf

Siron, Y., Firliyani, N., & Chairunisa, S. R. (2020). Bagaimana Keterlibatan Orang Tua Dalam Terapi Wicara Anak Down Syndrome? PAUDIA : Jurnal Penelitian Dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, 9(2), 25–39. https://doi.org/10.26877/paudia.v9i2.6347

Sugiyono. (2023). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Undang-Undang RI No 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas.

Waqar, F., Fatima, G., & Riaz, S. (2023). Role of Speech Language Therapy in Academic Achievements of Students with Hearing Impairment at Special Education Schools and Centers. Pakistan Languages and Humanities Review, 7(III), 526–536. https://doi.org/10.47205/plhr.2023(7-iii)45

Yanti, N., Bahri, H., & Fitriana, S. (2020). Pelaksanaan Terapi Wicara Dalam Menstimulasi Kemampuan Berkomunikasi Anak Autis Usia 5-6 Tahun di SLB Autis Center Kota Bengkulu. Journal Of Early Childhood Islamic Education, 4(1), 242–250.

Downloads

Published

2025-03-24

How to Cite

AS, I. C. P., Nugroho, S., & Purnaningrum, W. D. . (2025). Persepsi Orang Tua Terhadap Kebutuhan Tenaga Terapis Wicara di SLB Surakarta. Pedagogik: Jurnal Pendidikan, 20(1), 18–26. https://doi.org/10.33084/pedagogik.v20i1.9271