Analisa Status Gizi Anak yang Mendapatkan Obat Cacing pada Puskesmas Pattingalloang Makassar
Main Article Content
Abstract
Indonesia masih menghadapi masalah kecacingan yang tinggi akibat iklim tropis, kelembapan udara, serta rendahnya tingkat kebersihan dan kesadaran masyarakat. Infeksi kecacingan yang ditularkan melalui tanah (Soil-Transmitted Helminth/STH) terutama menyerang anak usia sekolah, menyebabkan gangguan penyerapan gizi dan anemia yang berdampak pada pertumbuhan serta produktivitas. Pemberian obat cacing seperti albendazol atau mebendazol secara rutin setiap enam bulan menjadi strategi utama dalam pengendalian kecacingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status gizi anak sebelum pemberian obat cacing, mengetahui status gizi anak setelah pemberian obat cacing, serta untuk menganalisis perbandingan status gizi anak sebelum dan setelah pemberian obat cacing. Penelitian ini adalah deskriptif analitik yang dilakukan dengan pendekatan cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas anak memiliki status gizi normal (82%) sebelum pemberian obat, dengan distribusi lainnya meliputi risk of overweight (10%), overweight (4%), dan gizi kurang (4%). Setelah pemberian obat, terjadi penurunan anak dengan status gizi normal menjadi 78%, sementara kasus overweight meningkat menjadi 12% dan risk of overweight 10%. Pemberian obat cacing memberikan dampak signifikan terhadap status gizi anak dengan peningkatan rata-rata dari 3,14 menjadi 3,34 (didapatkan nilai P-value 0,04). Maka dapat disimpulkan bahwa Pemberian obat cacing secara rutin menunjukkan perubahan pada distribusi status gizi anak. Mayoritas tetap dalam kategori gizi normal, dengan beberapa pergeseran pada kategori overweight dan risk of overweight.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
All rights reserved. This publication may be reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording.
References
Agustina, N. and Hoesin, mohammad (2022) Cacingan pada anak, Kemenkes RI. Available at: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1288/cacingan-pada-anak (Accessed: 10 August 2022).
Elmiyanti, N.K., Mbaloto, F.R. and Purwaningsih, D.F. (2022) ‘Penyuluhan Kesehatan Pencegahan Penyakit Kecacingan di SDN 12 Limran’, Jurnal Abdidas, 3(3), pp. 381–386. Available at: https://doi.org/10.31004/abdidas.v3i3.595.
Faisal, H. and Endah Purwiyanti, A. (2024) ‘SINERGITAS PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN MASSAL CACINGAN DENGAN PREVALANSI STUNTING DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SIMPANG EMPAT 1’, Jurnal Bakti untuk Negeri, 4(2), pp. 77–82. Available at: https://doi.org/10.36387/jbn.v4i2.2079.
Hardianto, N., Lestari, D. and Purwanti, A. (2023) INFEKSI SOIL TRANSMITED HELMINTHS DAN KEKURANGAN GIZI ANAK USIA SEKOLAH DASAR.
Jabbar, A. et al. (2024) ‘PENCEGAHAN STUNTING PADA SISWA MADRASAH IBTIDAIYAAH NURUL MAGFIRAH KENDARI DENGANPEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN MASSAL (POPM)’, Devote : Jurnal Pengabdian Masyarakat Global, 3(1), pp. 16–20. Available at: https://doi.org/10.55681/devote.v3i1.2502.
Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan (2022). Available at: https://sulsel.kemenag.go.id/daerah/puskesmas-balangnipa-laksanakan-program-pemberian-obat-cacing-mi-darul-istiqamah-bongki-wcpDR (Accessed: 10 October 2023).
Kurnia Sari Atika and Setianingsih (2024) PEMBERIAN OBAT CACING RUTIN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN, LENTERA (Jurnal Pengabdian).
Malik Kashif and Dua Anterpreet (2023) Albendazole, National Center for Biotechnology Information. Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553082/ (Accessed: 29 October 2024).
Nainggolan, W.R. (2022) ‘PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DAN PENYAKIT KECACINGAN PADA MASYARAKAT DI DAERAH PESISIR’, JOSR: Journal of Social Research Juli, 2022(8), pp. 902–907. Available at: http://https://ijsr.internationaljournallabs.com/index.php/ijsrhttp://ijsr.internationaljournallabs.com/index.php/ijsr.
Sutira, B. and Abulyatama, U. (2024) ‘Pemberian Obat Cacing Rutin Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Pada Anak Usia 4-5 Tahun’, 17(1), pp. 26–32. Available at: http://ejournal.poltekkesaceh.ac.id.
Thakur K. Rahul and Patel P. shivani (2023) Mebendazole, National Center of Biotechnology Information. Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557705/ (Accessed: 29 October 2024).
Toemon, A.I. et al. (2023) ‘HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KECACINGAN PADA SISWA SDN 1 PAHANDUT SEBERANG KOTA PALANGKA RAYA’, Jurnal Media Analis Kesehatan, 14(1), p. 55. Available at: https://doi.org/10.32382/mak.v14i1.3254.
Wahidah (2023) ‘HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PEMBERIAN OBAT CACING PADA ANAK BALITA (USIA 1-5 TAHUN) DI KELURAHAN KANDAI II’, Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran, Volume 6.
World Health Organization (2023) Soil-transmitted helminth infections, World Health Organization. Available at: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/soil-transmitted-helminth-infections (Accessed: 26 March 2024).
Wulandari, A.A. et al. (2023) ‘Hubungan Antara Status Gizi dengan Prestasi Belajar Anak pada Usia 9-12 Tahun’, Hospital Journal, 04(01).