Pengaruh Penambahan Aerosil terhadap Sifat Fisik Suppositoria Ekstrak Daun Bayam Duri (Amaranthus spinosus, Linn) dengan Basis Berlemak (oleum cacao)
Effect of Aerosil Addition on Suppositoric Physical Properties of Thorn Spinach Leaf Extract (Amaranthus spinosus, Linn) with Fatty Base (oleum cacao)
DOI:
https://doi.org/10.33084/jsm.v1i2.398Keywords:
Bayam duri, Amaranthus spinosus Linn, Oleum cacao, AerosilAbstract
Bayam duri (Amaranthus spinosus Linn) merupakan tanaman dengan kandungan kuersetin yang digunakan masyarakat Indonesia sebagai obat wasir dengan cara direbus, kemudian air rebusan digunakan untuk mencuci dan mengompres bagian anus. Penggunaan dengan cara tersebut tidak efisien dan tidak efektif, sehingga harus diformulasikan dalam sediaan yang cocok yaitu suppositoria dengan basis berlemak (Oleum cacao). Karena oleum cacao mempunyai viskositas rendah dan sukar bercampur dengan ekstrak maka perlu ditambahkan aerosil, dimana aerosil merupakan zat tambahan yang digunakan sebagai pendispersi dan mampu meningkatkan viskositas. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan aerosil terhadap sifat fisik sediaan suppositoria ekstrak daun bayam duri dengan basis berlemak (oleum cacao). Ekstrak daun bayam duri dibuat menggunakan metode soxhletasi dengan pelarut etanol dan di lakukan penguapan dengan rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak kental, kemudian di identifikasi kandungan zat aktifnya (kuersetin) dengan metode KLT densitometri. Pembuatan suppositoria ekstrak daun bayam duri menggunakan metode peleburan dengan penambahan aerosil 1% (FI), 2% (FII), dan 3% (FIII). Suppositoria yang dihasilkan kemudian diuji sifat fisiknya seperti keseragaman bobot, kekerasan, suhu leleh, dan waktu leleh. Data kemudian di analisis secara teoritis dengan membandingkan hasil uji dengan persyaratan yang sudah ditentukan dalam literatur dan secara statistik menggunakan one way ANOVA dan uji Tukey dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa semua formula suppositoria ekstrak daun bayam duri memenuhi persyaratan sifat fisik kecuali FI (1%) yang mempunyai nilai kekerasan < 1,8 kg (1,73 kg). Hasil analisis secara statistik menunjukan bahwa penambahan aerosil berpengaruh terhadap kekerasan suppositoria kecuali FI (1%) dan FII (2%), penambahan aerosil juga berpengauh pada suhu leleh FI (1%) dan FIII (2%), sedangkan pada waktu leleh penambahan aerosil berpengaruh terhadap semua formula.
Downloads
References
Becker, C. A., & Van den Brink, R. C. B., 1968, Flora of Java (Spermatophytes only) vol II, Groningen-The Netherlands, Wolters-Noordhoff. N. V
Lieberman, H.A., Rieger, M.M., and Banker, G.S., 1996, Pharmaceutical Dosage Form, Disperse System, in three volume, Vol.2, Marcel Dekker.Inc, New York, 473.
Pristianty, L., Ekarina, H., dan Rosita, N., 2004, Uji Karakteristik Fisis dan Pelepasan Diklofenak Dietilamonium dari Berbagai Basis Suppositoria, Majalah Farmasi Airlangga, Vol. 4, No. 1, 6-12.
Raymond, C.R., Paul, J.S., and Siân, C.O., 2006, Pharmaceutical Excipients, Pharmaceutical Press and the American Pharmacists Association, America, 127.
Semenov, A.D., Golikova, E.V., Grigor'ev, V.S., Kulagin K.M., 2002, Structurization of Aerosil OX50 Dispersions, Russian Journal of General Chemistry, Volume 72, Number 1, pp. 17-25(9).
Sudjadi, 2007, Kimia Farmasi Analisis.Pustaka pelajar, Yogyakarta, 98 – 111.
Voigt, R., 1984, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Edisi V, diterjemahkan oleh Soendani N.S., Mathilda, B.W., Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 282-306.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
All rights reserved. This publication may be reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording.