Perbedaan Hasil Pewarnaan Hematoxylin Eosin (HE) pada Histologi Ginjal Mencit (Mus musculus) Berdasarkan Ketebalan Mikrotom

Differences in Hemtoxylin Eosin Staining Results in Mice Kidney Histology (Mus musculus) Based on Microtome Thickness

Authors

  • Eko Naning Sofyanita Poltekkes Kemenkes Palangkaraya
  • Utami Purnama Siwi Poltekkes Kemenkes Semarang

DOI:

https://doi.org/10.33084/jsm.v10i1.5051

Keywords:

Mikrotom, Pewarnaan, Pemotongan

Abstract

Tahap pemotongan (sectioning)  menggunakan mikrotom merupakan tahap pembuatan jaringan yang perlu diperhatikan ukuran ketebalannya. Ukuran ketebalan mikrotom yang dapat digunakan yaitu 3-5 μm. Hewan mencit memiliki banyak keunggulan, sedangkan organ ginjal mencit (Mus musculus) merupakan salah satu organ yang sering digunakan dalam penelitian. pewarnaan jaringan yang sering digunakan secara rutin adalah pewarna yang dapat memulas inti dan sitoplasma serta jaringan penyambungnya yaitu pewarnaan Hematoxylin Eosin (HE). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan hasil pewarnaan HE pada histologi ginjal mencit berdasarkan ketebalan mikrotom 3 μm, 6 μm  dan 9 μm. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Eksperimental dengan desain penelitian true experimental post test only control group design. Inti sel tampak berwarna biru keunguan pada kelompok pemotongan mikrotom 3 μm dengan rata-rata nilai 2,97. Sitoplasma tampak jelas dan berwarna merah muda pada kelompok pemotongan mikrotom 3 μm dengan rata-rata nilai 3. Keseragaman warna pada kelompok pemotongan mikrotom 3 μm dengan intensitas warna yang merata pada seluruh lapang pandang dengan rata-rata nilai 3. Hasil uji Kruskal Wallis dan Man Whitney pada ketebalan pemotongan mikrotom 3 μm, 6 μm dan 9 μm menunjukkan adanya perbedaan hasil kualitas pewarnaan sediaan preparat ginjal mencit dengan signifikan p= 0.000. Kesimpulan penelitian ini yaitu pemotongan menggunakan organ ginjal mencit dapat menggunakan ketebalan 3 μm.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Eko Naning Sofyanita, Poltekkes Kemenkes Palangkaraya

References

Alwi, M. A. 2016. Studi Awal : Fiksasi 2 Minggu Pada Gambaran Histologi Organ Ginjal, Hepar, dan Pankreas Tikus Sprague Dawley Dengan Pewarnaan Hematoxylin-Eosin. FKIK UIN Jakarta.

Annisa, A. S. 2022. Pengaruh Penggunaan Minyak Zaitun Dengan Pemanasan Sebagai Larutan Penjernih (Clearing) Terhadap Kualitas Sediaan Hepar Mencit (Mus musculus. Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.

Ariyadi, T., & Suryono, H. 2017. Kualitas Sediaan Jaringan Kulit Metode Microwave Dan Convetional Histoprocessing Pewarnaan Hematoxylin Eosin. Jurnal Labora Medika, 1(1).

Aulina, N., & Iswara, A. 2019. Perbandingan Kualitas Sediaan Organ Ginjal Tikus Sprague Dawley Dengan Fiksasi 24 Jam+ 2 Minggu Menggunakan BNF 10% dan Alkohol 70% Pada Pewarnaan HE. Universitas Muhammadiyah Semarang.

Brilian, T. V. 2021. Mikroskopis Jaringan Ginjal Mencit ( Mus Musculus ) yang Difiksasi dengan Madu Konsentrasi 10 % Selama 24 Jam. Jaringan Laboratorium Medis, 03(02), 127–133.

Chlipala, E., Bendzinski, C. M., Chu, K., Johnson, J. I., Brous, M., Copeland, K., & Bolon, B. 2020. Optical density-based image analysis method for the evaluation of hematoxylin and eosin staining precision. Journal of Histotechnology, 43(1), 29–37. https://doi.org/10.1080/01478885.2019.1708611

Elen, M. R. 2019. Gambaran Kualitas Mikroskopis Sediaan Hepar Mencit (Mus Musculus) Dengan Pemotongan Ketebalan 2 Μm, 5 Μm dan 8 Μm. Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.

Halim, R. 2018. Asam Cuka Sebagai Agen Deparafinisasi Pada Pengecatan Hematoksilin Eosin (HE). Universitas Muhammadiyah Semarang.

Herawati, A. 2022. Gambaran Mikroskopis Histologi Ginjal Mencit (Mus musculus) Yang Difiksasi Menggunakan Madu 10%, 20% dan 30%. Poltekkes Kemenkes Semarang.

Kartika, A. A., Siregar, H., H. C., & Fuah, A. M. 2013. Strategi Pengembangan Usaha Ternak Tikus (Rattus Norvegicus) Dan Mencit (Mus Musculus) Di Fakultas Peternakan Ipb. Jurnal Ilmu Produksi Dan Teknologi Hasil Peternakan, 1(3).

Mohammed, F., Arishiya, T. F., & Mohamed, S. 2012. Microtomes and Microtome Knives – A Review and Proposed Classification. Annal Dent Univ Malaya, 19(2).

Mutoharoh, L., Santoso, S. D., & Mandasari, A. A. 2020. Pemanfaatan Ekstrak Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) Sebagai Alternatif Pewarna Alami Sediaan Sitologi Pengganti Eosin Pada Pengecatan Diff Quik. Jurnal SainHealth, 4(2). https://doi.org/10.51804/jsh.v4i2.770.21-26

Nugroho, R. A. 2018. Mengenal Mencit Sebagai Hewan Laboratorium. Mulawarman University Press. Saramarinda.

Prahanarendra, G. 2015. Studi Awal Histoteknik: Gambaran Histologi Organ Ginjal, Hepar, dan Pankreas Tikus Sprague dawley dengan Pewarnaan HE dengan Fiksasi 3 Minggu. UIN Jakarta.

Pratiwi, E. dan D. A. 2021. Mikroskopis Preparat Mus Musculus Jaringan Ginjal yang Dideparafinisasi dengan Minyak Zaitun pada Pengecatan Hematoxylin Eosin ( HE ) Microscopic of Mus Musculus Kidney Preparation Deparafinized with Olive Oil in Eosin Hematoxylin ( HE ) Staining ELA NUR. 03(01), 61–66.

Rukminingsih, Adnan, G., & Latief, M. A. 2020. Metode Penelitian Pendidikan. Penelitian Kuantitatif, Penelitian Kualitatif, Penelitian Tindakan Kelas. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).

Shields, V. D. ., & Heinbockel, T. 2019. Introductory Chapter: Histological Microtechniques. In Histology. https://doi.org/10.5772/intechopen.82017

Sofyanita, E. N., Iswara, A., & Priyatno, D. 2022. Minyak Zaitun Sebagai Pengganti xylene pada Prosesing Jaringan Histologis Untuk Pewarnaan Kulit dan Hepar Mencit dengan Hematoxylin Eosin: Sebuah Studi Perbandingan. Jaringan Laboratorium Medis, 4(2), 117–124. https://doi.org/10.31983/jlm.v4i2.8688

Sumanto, D. 2014. Belajar Sitohistoteknologi untuk Pemula.

Suprianto, A. 2014. Perbandingan Efek Fiksasi Formalin Metode Intravital Dengan Metode Konvensional Pada Kualitas Gambaran Histologis Hepar. Tanjungpura University.

Tyas, R., Ariyadi, T., & Nuroini, F. 2018. Gambaran Mikroskopis Kualitas Sediaan Jantung yang Difiksasi dengan Alkohol 70% dan NBF 10% pada Pewarnaan HE. Universitas Muhammadiyah Semarang.

Downloads

Published

2024-04-27

How to Cite

Sofyanita, E. N., & Siwi, U. P. (2024). Perbedaan Hasil Pewarnaan Hematoxylin Eosin (HE) pada Histologi Ginjal Mencit (Mus musculus) Berdasarkan Ketebalan Mikrotom: Differences in Hemtoxylin Eosin Staining Results in Mice Kidney Histology (Mus musculus) Based on Microtome Thickness. Jurnal Surya Medika (JSM), 10(1), 362–370. https://doi.org/10.33084/jsm.v10i1.5051

Most read articles by the same author(s)