Hubungan Hemoglobin dengan Kreatinin pada Penderita Diabetes Melitus

The Correlation Between Hemoglobin and Creatinine on Patients of Diabetes Mellitus

Authors

  • Putri Pamungkas Tika Suprihatin Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional
  • Dewi Saroh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional

DOI:

https://doi.org/10.33084/jsm.v10i1.5352

Keywords:

Hemoglobin, Kreatinin, Diabetes Mellitus

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit yang tidak ditularkan (non communicable disease) dan sering ditemukan di masyarakat seluruh dunia. Diabetes melitus merupakan penyakit kronik dan dapat menimbulkan komplikasi, salah satunya adalah penurunan fungsi ginjal. Anemia merupakan komplikasi Diabetes melitus khususnya jika disertai gangguan renal. Anemia ditandai dengan penurunan hemoglobin dan gangguan renal dapat ditandai dengan peningkatan kreatinin. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara kadar hemoglobin dengan kreatinin pada penderita Diabetes melitus. Metode: Metode penelitian ini adalah analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan di Prodia Lampung  dengan jumlah sampel yang digunakan 30 pasien Diabetes melitus pada tahun 2023. Analisis data menggunakan teknik analisis uji korelasi. Hasil: Setelah dilakukan penelitian terhadap 30 responden pasien Diabetes melitus diperoleh hasil signifikansi yaitu sebesar p=0,044. Nilai koefisien korelasi sebesar -0.370. Berdasarkan analisis menggunakan uji Spearman. menunjukkan nilai sig. (2-tailed) adalah sebesar 0.044 (p <0,05) menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kadar hemoglobin dengan kreatinin pada penderita Diabetes melitus. Nilai koefisien korelasi sebesar -0.370 menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara kadar hemoglobin dengan kreatinin pada penderita Diabetes melitus dengan tingkat hubungan “Lemah” yang berarti semakin tinggi nilai kadar kreatinin , kadar hemoglobin pun akan semakin rendah. Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa terdapat hubungan  antara kadar hemoglobin dengan kreatinin pada penderita diabetes melitus di Prodia Lampung.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Putri Pamungkas Tika Suprihatin, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional

Dewi Saroh, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional

References

Adriani, M., & Wirjatmadi, B. (2012). Pengantar Gizi Masyarakat. Kencana.

Affisa, S. N. (2018). Faktor-faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 pada Laki-laki di Kelurahan Demangan Kota Madiun. Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun.

Alfiyah, S. W. (2011). Faktor resiko yang Berhubbungan dengan Kejadian Penyakit Diabetes mellitus Pada Pasien Rawat Jalandi Rumah Sakit Umum Pusar DR. Kariadi Semarang Tahun 2010. Skripsi. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

Alfonso, A. A., Mongan, A. E., & Memah, M. F. (2016). Gambaran kadar kreatinin serum pada pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 non dialisis. EBiomedik, 4(1).

Biadgo, B., Melku, M., Abebe, S. M., & Abebe, M. (2016). Hematological indices and their correlation with fasting blood glucose level and anthropometric measurements in type 2 diabetes mellitus patients in Gondar, Northwest Ethiopia. Diabetes, Metabolic Syndrome and Obesity: Targets and Therapy, 91–99.

Dahlan, M. S. (2011). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan (5th ed.). Salemba Medika.

Damayanti, E. P. (2018). Dengan Anemia Pada Pasien Diabetes Mellitus di Laboratorium Klinik Jakarta dan Tangerang. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Binawan.

Gunawan, S., & Rahmawati, R. (2021). Hubungan Usia, Jenis Kelamin dan Hipertensi dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 di Puskesmas Tugu Kecamatan Cimanggis Kota Depok Tahun 2019. Arsip Kesehatan Masyarakat, 6(1), 15–22.

Hendromartono. (2009). Nefropati diabetik dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed V. Jakarta: FKUI.

IDF. (2021). IDF Diabetes Atlas International Diabetes Federation (10th ed.). Brussels. International Diabetes Federation.

Imelda, S. I. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya diabetes melitus di Puskesmas Harapan Raya tahun 2018. Scientia Journal, 8(1), 28–39.

Kemenkes RI. (2020). Infodatin: Tetap Produktif, Cegah dan Atasi Diabetes Melitus. Kementerian Kesehatan RI.

Kiswari, R. (2014). Hematologi & Transfusi. Gelora Aksara Pratama.

Kriswiastiny, R., Hadiarto, R., & Prasetia, T. (2022). Hubungan Lama Menderita Diabetes Melitus Dan Kadar Gula Darah Dengan Kadar Kreatinin Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Perempuan Dan Laki-Laki. Medical Profession Journal of Lampung, 12(3), 413–420.

Mohanram, A., Zhang, Z., Shahinfar, S., Keane, W. F., Brenner, B. M., & Toto, R. D. (2004). Anemia and end-stage renal disease in patients with type 2 diabetes and nephropathy. Kidney International, 66(3), 1131–1138.

Nuari, N. A. (2021). Analisis Korelasi Kadar Hemoglobin dengan Riwayat Lama Menderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Journal Of Health Science (Jurnal Ilmu Kesehatan), 6(1), 1–6.

Padma, I. G. P. W. S., Sri Arjani, I. A. M., & Jirna, I. N. (2017). Gambaran Kadar Kreatinin Serum pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. Meditory The Journal of Medical Laboratory, 5(2), 107–117.

PERKENI. (2015). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Tipe 2 di Indonesia 2015. PB PERKENI.

PERKENI. (2021). Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Tipe 2 di Indonesia 2021. PB PERKENI.

Probosari, E. (2013). Faktor Risiko Gagal Ginjal Pada Diabetes Melitus. Diponegoro Journal of Nutrition and Health, 1(1).

Sahid, Q. A. U. (2013). Hubungan Lama Diabetes Melitus Dengan Terjadinya Gagal Ginjal Terminal Di Rumah Sakit DR. Moewardi Di Surakarta. . Skripsi Thesis. Universitas Muhammadiyah Surakarta. .

Sandi, E. R., Aryani, D., & Nurcahyanti, O. (2021). Hubungan Kadar Hemoglobin dengan Kreatinin pada Pasien Hemodialis 2 di Rumah Sakit Umum Zahirah Jagakarsa. Jurnal Kesehatan Tambusai, 2(3), 308–312.

Saputro, D. A., & Junaidi, S. (2015). Pemberian vitamin c pada latihan fisik maksimal dan perubahan kadar hemoglobin dan jumlah eritrosit. Journal of Hematology & Transfusion, 4(3).

Sofyanita, E. N., Afriansya, R., & Palupi, N. I. (2020). Correlation of Hemoglobin and Blood Creatinine Levels in Chronic Kidney Disease Patients Post Repeated Transfusion. Jaringan Laboratorium Medis, 2(2), 51–55.

Suhanda, P., & Suyatini, S. (2016). Hubungan Lamanya Menstruasi Dengan Kadar Haemoglobin Pada Mahasiswi Politeknik Kesehatan Kemenkes Banten. Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan), 3(2), 143–148.

Supariasa, I. D. N., Bakri, B., & Fajar, I. (2012). Penilaian Status Gizi. EGC.

Sutedjo, A. Y. (2010). Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Amara Books.

Wijaya, C. A., Kusnadi, Y., & Zen, N. F. (2015). Korelasi Antara Kadar Hemoglobin dan Gangguan Fungsi Ginjal pada Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUP dr Mohammad Hoesin Palembang. Majalah Kedokteran Sriwijaya, 47(1), 39–44.

Downloads

Published

2024-04-27

How to Cite

Tika Suprihatin, P. P. ., & Saroh, D. (2024). Hubungan Hemoglobin dengan Kreatinin pada Penderita Diabetes Melitus: The Correlation Between Hemoglobin and Creatinine on Patients of Diabetes Mellitus. Jurnal Surya Medika (JSM), 10(1), 104–113. https://doi.org/10.33084/jsm.v10i1.5352