Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Bayi dan Balita

Factors Affecting Incidence of Stunting in Infants and Toddlers

Authors

  • Indriani Indriani STIKES Eka Harap
  • Mujahadatuljannah Mujahadatuljannah STIKES Eka Harap
  • Rabiatunnisa Rabiatunnisa STIKES Eka Harap

DOI:

https://doi.org/10.33084/jsm.v9i3.6493

Keywords:

Stunting, Bayi, Balita, Gizi

Abstract

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Stunting merupakan penggambaran dari status gizi kurang yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Tulisan ini dibuat dengan melakukan tinjauan pustaka dari berbagai sumber khususnya dicari menggunakan search engine yaitu google scholar, dengan mengutamakan sumber dari lima tahun terakhir dan merupakan riset yang dilakukan terhadap populasi di Indonesia. Review diketahui terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu badan lahir identifikasi dan telaah beberapa sumber, dapat disimpulkan bahwa berbagai faktor risiko terjadinya stunting di Indonesia dapat berasal dari faktor ibu, anak, maupun lingkungan. Faktor ibu dapat meliputi usia ibu saat hamil, lingkar lengan atas ibu saat hamil, tinggi ibu, pemberian ASI ataupun MPASI, inisiasi menyusui dini dan kualitas makanan. Faktor anak dapat berupa riwayat berat badan lahir rendah (BBLR) ataupun prematur, anak dengan jenis kelamin laki-laki, adanya riwayat penyakit neonatal, riwayat diare yang sering dan berulang, riwayat penyakit menular, dan anak tidak mendapat imunisasi. Lingkungan dengan status sosial ekonomi yang rendah, pendidikan keluarga terutama ibu yang kurang, pendapatan keluarga yang kurang, kebiasaan buang air besar di tempat terbuka seperti sungai atau kebun ataupun jamban yang tidak memadai, air minum yang tidak diolah, dan tingginya pajanan pestisida juga berkontribusi dalam menimbulkan kejadian stunting. Memberikan asupan energi yang cukup bagi bayi dan balita dapat memperbaiki keadaan stunting yang di derita oleh bayi dan balita. Pemberian makanan bergizi juga harus di berikan pada ibu, terutama saat hamil. Tenaga kesehatan juga perlu memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya pemenuhan gizi. membuka lapangan pekerjaan juga dapat membantu memperbaiki status sosial ekonomi keluarga, sehingga mampu memberikan makanan yang bergizi bagi keluarga, melakukan penyuluhan tentang pola asuh dan pemanfaatan pekarangan rumah untuk dijadikan kebun sederhana.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Indriani Indriani, STIKES Eka Harap

Mujahadatuljannah Mujahadatuljannah, STIKES Eka Harap

Rabiatunnisa Rabiatunnisa, STIKES Eka Harap

References

Adriani, M. 2016. Peranan Gizi dalam siklus Kehidupan(1st ed.). Jakarta: Prenamedia Group.

Aisyah, Suyanto, & Rahfiludin, M. Z. 2019. Faktor-faktor yang berhubungan dengan stunting pada anak kelas satu di SDI Taqwiyatul Wathon, Daerah Pesisir Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 7: 280–288.

Anggryni, M., Mardiah, W., Hermayanti, Y., Rakhmawati, W., Ramdhanie, G. G., & Mediani, H. S. 2021. Faktor Pemberian Nutrisi Masa Golden Age dengan Kejadian Stunting pada Balita di Negara Berkembang. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. 5(2): 1764–1776. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.967

Bella, F. D., & Fajar, N. A. 2019. Hubungan pola asuh dengan kejadian stunting balita dari keluarga miskin di Kota Palembang. Jurnal Gizi Indonesia. 8(1): 31–39.

Black, M. M., Walker, S. P., Fernald, L. C. H., Andersen, C. T., DiGirolamo, A. M., Lu, C., McCoy, D. C., Fink, G., Shawar, Y. R., Shiffman, J., Devercelli, A. E., Wodon, Q. T., Vargas-Barón, E., & Grantham-McGregor, S. 2017. Early childhood development coming of age: science through the life course. The Lancet, 389(10064), 77–90. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(16)31389-7

Dwi Pratiwi, T., Masrul, M., & Yerizel, E. 2016. Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas.5(3):661–665. https://doi.org/10.25077/jka.v5i3.595

Gunawan, & Shofar, I. N. A. shofar. 2018. Penentuan Status Gizi Balita Berbasis Web Menggunakan Metode Z-Score. 3(2), 120–125.

Helmizar, Resmiati, & Putra, D. A. (2019). Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 3-5 Tahun Di Kabupaten Tanah Datar Tahun 2018 (A Follow-up Study). Jurnal Kiesehatan, 13(2), 10–16. www.journal.uta45jakarta.ac.id

Masrul. 2017. Studi Anak Stunting dan Normal Berdasarkan Pola Asuh Makan serta Asupan Zat Gizi di Daerah Program Penanggulangan Stunting Artikel Penelitian. 8(Supplement 2), 74–81.

Niga, D. M., & Purnomo, W. 2016. Hubungan Antara Praktik Pemberian Makan, Perawatan Kesehatan, Dan Kebersihan Anak Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 1-2 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Oebobo Kota Kupang. Wijaya, 3(2), 151–155.

Noftalina, E., Mayetti, M., & Afriwardi, A. 2019. Hubungan Kadar Zinc dan Pola Asuh Ibu dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 2 –5 Tahun di Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi.19(3):565. https://doi.org/10.33087/jiubj.v19i3.723

Primasari, Y., & Keliat, B. A. 2020. Praktik Pengasuhan Sebagai Upaya Pencegahan Dampak Stunting Pada Perkembangan Psikososial Kanak-Kanak. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa. 3(3):263–272. https://journal.ppnijateng.org/index.php/jikj/article/view/609

Putra, Y. D., Fahrurazi, H., & Mahmudah. 2020. Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-59 Bulan di Desa Juking Pajang Wilayah Kerja Puskesmas Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah. 53.

Sari, R. K., & Handayani, D. 2020. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan pada Anak Indonesia: Pengaruh Kemiskinan dan Karakteristik Ibu. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia.16(3):305–316. https://doi.org/10.30597/mkmi.v16i3.9709

Saputri, R. A. 2019. Upaya Pemerintah Daerah Dalam Penanggulangan Stunting Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Jdp (Jurnal Dinamika Pemerintahan). 2(2):152–168. https://doi.org/10.36341/jdp.v2i2.947

Silalahi, E. N., Jus’at, I., &Angkasa, D. 2020. Faktor Gizi dan Hygiene Berkaitan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 12-23 Bulan di Wilayah Puskesmas Pandan Kalimantan Barat. Indonesian Journal of Nursing Health Science ISSN, 5(1), 19–24.

Sugeng, H. M., Tarigan, R., & Sari, N. M. 2019. Gambaran Tumbuh Kembang Anak pada Periode Emas Usia 0-24 Bulan di Posyandu Wilayah Kecamatan Jatinangor. Jsk, 4(3), 96–101.

Rita, W., Anita, B., Hidayah, N., Podesta, F., Ardiansyah, S., Subeqi, A. T., Nasution, S. L., & Riastuti, F. 2019. Hubungan pola asuh dengan kejadian stunting (rekomendasi pengendaliannya di Kabupaten Lebong). Riset Informasi Kesehatan. 8(2):140. https://doi.org/10.30644/rik.v8i2.237

Rumahorbo, R. M. et al. 2020. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Balita DiWilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2019. CHMK Health Journal. 4(2):158–165.

Widyaningsih, N. N., Kusnandar, & Anantanyu, S. (2018). Keragaman pangan, pola asuh makan dan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. Jurnal Gizi Indonesia. 7(1).

Yuanta, Y., Tamtomo, D. G., & Hanim, D. 2018. Hubungan riwayat pemberian asi dan pola asuh ibu dengan kejadian gizi kurang pada anak balita di kecamatan wongsorejo banyuwangi.

Yudianti, Y., & Saeni, R. H. 2016. Pola Asuh Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Kesehatan Manarang. 2(1):21.

World Health Organization. Child Stunting. World Health Statistics Data Visualizations Dashboard. 2019. Diakses dari: https://apps.who.int/gho/data/node.sdg.2-2-viz-1?lang=en#content

Downloads

Published

2024-01-04

How to Cite

Indriani, I., Mujahadatuljannah, M., & Rabiatunnisa, R. (2024). Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Bayi dan Balita: Factors Affecting Incidence of Stunting in Infants and Toddlers. Jurnal Surya Medika (JSM), 9(3), 131–136. https://doi.org/10.33084/jsm.v9i3.6493