Gambaran Infeksi Kecacingan pada Siswa SDN 1-4 Desa Muara Laung Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2017
DOI:
https://doi.org/10.33084/jsm.v3i2.97Keywords:
Kecacingan, Pemeriksaan Feses LangsungAbstract
Di Indonesia prevalensi kecacingan mencapai angka di atas 20% dengan prevalensi tertinggi adalah 76,67% pada Tahun 2012. Sedangkan di Kalimantan Tengah prevalensi kecacingan mencapai 5.56 % yang tersebar merata di seluruh Kabupaten/Kota. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran infeksi kecacingan pada siswa SDN 1-4 Desa Muara Laung Kabupaten Murung Raya Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode observational study dengan pendekatan deskriptif. Populasi penelitian adalah semua siswa yang terdaftar di SDN 1-4 Desa Muara Laung, sedangkan sampel adalah siswa kelas I sampai kelas VI yang aktif pada pada Tahun Ajaran 2016/2017. Teknik penarikan sampel menggunakan metode cluster sampling dimana semua siswa dipilih secara acak berdasarkan kelas masing-masing. Metode pengumpulan data meliputi observasi, wawancara serta pemeriksaan feses langsung (natif) dengan menggunakan larutan NaCl 0.9 % dan data dianalisis secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada siswa SDN 1-4 Desa Muara Laung yang terinfeksi kecacingan yang ditandai dengan tidak ditemukannya telur dan atau larva serta cacing dewasa dalam specimen tinja yang diperiksa (0.0%).
Downloads
References
Bisara, Dina,.Mardiana.2010. Kasus Kecacingan Pada Murid Sekolah Dasar di Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bamboo Kalimantan Selatan Tahun 2010. Jurnal Ekologi Kesehatan Vol.13 No.3. September 2014 : 255-264
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah. 2014. Profil Kesehatan 2014 Kalimantan Tengah. Palangka Raya
Effendy, Uchjana O.2003. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Garcia. 1996. Diagnostik Parasitologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Katzung BG.2004. Farmakologi dasar dan klinik. Medika. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga: Salemba Medika.p. 261-9.
Kementrian Kesehatan RI.2016. Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia. Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan : Jakarta
Mahmuda, Umi.2014. Faktor yang Berhubungan dengan infeksi kecacingan di SDN Barengan Kabupaten Boyolali .Jurnal Kesehatan,https://doi.org/10.23917/jurkes.v10i1.5490)
Martila,.Sandi,S.Paembonan, Nopita.2015.Hubungan Hygiene Perorangan Dengan Kejadian Kecacingan Pada Murid SDN Abe Pantai Jayapura. Plasma, Vol.1, No.2, 2015 : 87-96
Monica, P, S. Supali, T,. Wibowo, Heri. 2015. Perbandingan Uji Diagnostik Mini Flotac Dengan Kato-Katz Sebelum dan Sesudah Pengobatan Albendazol Dosis Tunggal Pada Anak yang Terinfeksi Cacing Usus. Jurnal Kedokt Meditek Volume 21, No.55, Jan-April, 2015
Prawirakusumah A, Singadipoera BS, Permadhi H, Sutedja E.1979. Pemeriksaan Telur Cacing Dalam Tinja Dan Pengobatannya Dengan Trivexan. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Putra DS, Dalimunthe W, Lubis M, Pasaribu S, Lubis C.2005. The efficacy of single-dose albendazole for the treatment of ascariasis. Paediatrica Indonesiana;45:5-6.
Rizka,I,. Nuzulia,. Machdawaty.2013. Hubungan antara Higyene Perorangan Dengan Infeksi Kecacingan Usus (Soil Transmitted Helmiths) Pada Siswa SDN 25 dan 28 Kelurahan Purus, Kota Padang, Sumatera Barat Tahun 2013. Jurnal Kesehatan Andalas, 2016; 5 (3)
Soedarto. 2011. Buku ajar Parasitologi kedokteran. Jakarta: Sagung Seto.
Supritiastuti (2006). Infeksi Soil-Transmitted Helminth: Ascariasis, Trichiuriasis dan Cacing Tambang, Bagian Parasitologi FK Universitas Trisakti, Universal Medicina, Vol. 25, No. 2, April-Juni 2006 ; 84-93
Surya Dany,.Sungkar,S.2013.Efektifitas Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Guru SD di Jakarta Mengenai Pencegahan Kecacingan , Tahun 2011. eJKI Volume 1 No.3, desember 2013, hlm : 196-201.
Swirya,J,I,Ketut,.Romadilah.2013. Gambaran Infeksi Kecacingan Pada Siswa SDN di Kota Mataram. Jurnal Bina Ilmiah Volume 7, No.6 Desember 2013.
Wijaya, Silvia, Jovita.2017. Perbandingan Efektifitas dan Efek Samping Albendazole dengan Kombinasi Mebendazole–Pyrantel Pamoate untuk terapi Soil-Transmitted Helminthiasis Anak sekolah Dasar di Kecamatan Medan Tembung. CDK Journal-253/ Vol.44 no 6 th.2017
WHO. 2012. Research Priorities for Helminth Infection. WHO Techn Rep Series. WHO Bull
WHO.2002. Prevention and Control of Schistosomiasis and Soil-Transmitted Helminthiasis. WHO Techn Rep Series Report 912. Geneva.
Yunus R. 2008. Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1, 2 dan 3 Hari Dalam Menanggulangi Infeksi Trichuris trichiura Pada Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Tembung [Thesis]. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
All rights reserved. This publication may be reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording.