Gambaran Kadar SGOT Dan SGPT Pada Pasien Tuberkulosis Paru Aktif
Description Of SGOT And SGPT Levels In Active Pulmonary Tuberculosis Patients
DOI:
https://doi.org/10.33084/bjmlt.v6i2.5776Keywords:
SGOT, SGPTAbstract
Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah masalah global dengan sekitar setengah persen penduduk dunia terinfeksi. Jumlah kasus TB di Kota Samarinda pada tahun 2021 mencapai 1.464 kasus. Pengobatan TB dapat merusak hati, serta enzim SGOT dan SGPT terkait dengan fungsi hati. SGPT lebih umum ditemukan di hati, sedangkan SGOT terdapat di hati, jantung, otot rangka, ginjal, otak, dan sel darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar SGOT dan SGPT pada pasien Tuberkulosis Paru aktif di Puskesmas Sidomulyo Samarinda. Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan 30 sampel pasien TB paru yang sedang menjalani pengobatan Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik total sampling. Variabel yang diamati adalah kadar SGOT dan SGPT. Hasil pengukuran menggunakan spektrofotometri menunjukkan bahwa kadar SGOT yang normal paling banyak ditemukan pada pasien perempuan 100%, sedangkan kadar SGOT yang abnormal terbanyak ditemukan pada pasien laki-laki (53%). Kadar SGPT yang normal terbanyak ditemukan pada pasien laki-laki (100%), sementara kadar SGPT yang abnormal terbanyak ditemukan pada pasien perempuan (27%). Hasil pemeriksaan juga menunjukkan bahwa kelompok usia dewasa dengan rentang usia 20-59 tahun memiliki hasil pemeriksaan kadar SGOT normal (33%) dan kadar SGPT normal yang tinggi (96%). Dapat disimpulkan bahwa hasil kadar SGOT berdasarkan jenis kelamin yang abnormal pada pasien laki-laki, sedangkan berdasarkan usia hasil kadar SGOT yang abnormal pada pasien dewasa. Selanjutnya untuk kadar SGPT berdasarkan jenis kelamin yang abnormal pada pasien perempuan sedangkan berdasarkan usia kadar SGPT yang abnormal pada pasien remaja.
Downloads
References
Ardiani, T., & Azmi, R. N. (2021). Identifikasi Kejadian Hepatotoksik pada Pasien Tuberkulosis dengan Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie. Borneo Student Research, 3(1), 978–985.
Hasni, Syarif, J., & Darwis, I. (2018). Gambaran Hasil Pemeriksaan Sgot Dan Sgpt Pada Penghirup Lem Di Jalan Abdul Kadir Kota Makassar. Jurnal Media Laboran, 8(2), 43–49.
Juliarta, I. G., Mulyantari, N. K., & Yasa, I. wayan P. S. (2018). Gambaran hepatotoksisitas ( ALT / AST ) penggunaan obat antituberkulosis lini pertama dalam pengobatan pasien tuberkulosis paru rawat inap di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2014. E-Jurnal Medika, 7(10), 1–10.
Kristini, T., & Hamidah, R. (2020). Potensi Penularan Tuberculosis Paru pada Anggota Keluarga Penderita. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 15(1), 24.
https://doi.org/10.26714/jkmi.15.1.2020.24-28
Muhamad Nizar, SKM., M. M. E. (2017). Buku Pemberantasan dan Penanggulangan Tuberkulosis.pdf. Gosyen Publishing.
Muslim, A. S. (2020). Program Intervensi Dalam Upaya Penurunan Kasus Baru Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluknaga. Jurnal Bagus, 02(01), 402–406.
Provinsi, D. (2020). Profil Kesehatan Tahun 2020. DinkesProvKaltim, 57.
Putri, T. M. (2021). Total SGOT, SGPT and Bilirubin Levels in Pulmonary Tuberculosis Patients.
Jaringan Laboratorium Medis, 3(1), 13–23. https://doi.org/10.31983/jlm.v3i1.7917
Reza, & Rachmawati. (2017). Perbedaan Kdar SGOT dan SGPT Antara Subyek Dengan Dan Tanpa Diabetes Mellitus. Kedokteran, 6(2), 158–166.
Sidabutar, N. E. (2020). Gambaran Kadar SGOT dan SGPT Pada Penderita Tuberkulosis Paru Di Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung. Kaos GL Dergisi, 8(75), 147–154.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Graciela Stephanie, Maulida Julia Saputri, Suparno Putera Makkadafi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
All rights reserved. This publication may be reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording.