Strategi Pengembangan Berbasis Akreditasi Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO) RS. X

Development Strategy Based on Pharmacy and Drug Use Accreditation Service (PKPO) RS. X

Authors

  • Yesinta Rosa Mistika Samur Universitas Muhammadiyah Palopo
  • Chitra Astari Universitas Muhammadiyah Palopo
  • Murni Mursyid Universitas Muhammadiyah Palopo

DOI:

https://doi.org/10.33084/jsm.v9i3.6468

Keywords:

Evaluasi Akreditasi PKPO, Strategi Pengembangan, Metode Hanlon

Abstract

Pelayanan kefarmasian di instalasi farmasi sebagai unit pelaksana fungsional memberikan pelayanan kepada pasien dan bertanggung jawab terhadap sediaan farmasi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui  kesesuaian pelayanan Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) X terhadap 8 standar akreditasi PKPO dan strategi pengembangannya berdasarkan metode Hanlon. Penelitian ini merupakan rancangan non-eksperimental, data dianalisis  secara kuantitatif dan kualitatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner penilaian diri  dan wawancara kepada staf IFRS yang terlibat berdasarkan standar PKPO pada 12 desember 2022 hingga 11 februari 2023. Hasil penelitian tingkat kesesuaian pelayanan farmasi terhadap  8 standar PKPO adalah PKPO 1,2,5 dan 6 sebesar 100%, PKPO3 sebesar 73%, PKPO 4 sebesar 57%, PKPO7 sebesar  83%, dan PKPO 8 sebesar 14 %. Dari 61 terdapat 14 elemen penilaian yang tidak memenuhi standar, yaitu PKPO 3.1.b bahan radioaktif, PKPO 3.1.c obat penelitin, PKPO 3.1.d produk nutrisi parenteral,  PKPO 3.3.a batas waktu obat, PKPO 4.a rekonsiliasi obat, PKPO 4.b  dokumentasi rekonsiliasi, PKPO 4.1.c pengelolaan resep khusus, PKPO 7.1.b pelaporan kesalahan obat, PKPO 7.1.d pelatihan kesalahan obat,  PKPO 8.c melaksanakan program kerja, PKPO 8.d pemantauan dan evaluasi kegiatan PPRA, PKPO 8.e laporan PPRA kepada pimpinan RS, PKPO 8.1.a mengembangkan pemantauan antimikroba, PKPO 8.1.c melaksanakan pemantauan dan evaluasi keberhasilan program.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Yesinta Rosa Mistika Samur, Universitas Muhammadiyah Palopo

Chitra Astari, Universitas Muhammadiyah Palopo

Murni Mursyid, Universitas Muhammadiyah Palopo

References

A, M., Ahmadvand, A., M, H., M., J., & Khoee, S. H. 2014. A Review of Medication Errors in Iran: Sources, Underreporting Reasons and Preventive Measures. Pharmaceutical Research. 13(1), 6.

A Potter, & Perry, A. G. 2015. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, Dan Praktik, (4th ed.). EGC.

Athijah, U., Soemiati, Fatturrohman, & Gesnita, N. 2011. Profil Penyimpanan Obat di Puskesmas Wilayah Surabaya Timur dan Pusat. Farmasi Indonesia, 5(4), 213–222.

Depkes RI. 2012. Departemen Kesehatan Republik Indonesia Pedoman Pemantauan Terapi Obat tahun 2012.

Hartati, Nike, H. L., Fudholi, A., & Satibi. 2014. ANALISIS KEJADIAN MEDICATION ERROR PADA PASIEN ICU. Manajemen Dan Pelayanan Farmasi, 4, 2.

Hasanuddin. 2014. Strategi Pengembangan Instalasi Farmasi Berbasis Evaluasi Akreditasi dengan Metode Matrik di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo,Makasar.

LV, A. 2012. Beyond Use Date,Science and Technology for hospitalpharmacy.

National Association of Country, & Officials, C. H. 2010. The National Connection for Local Public Health.

Ningrum, W. 2014. Strategi Pengembangan Instalasi Farmasi Berbasis Evaluasi Akreditasi dengan Metode Matrik di RSUD Kraton Pekalongan.

Permenkes. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik indonesiaTentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek Nomor 35 tahun 2014. Depkes RI.

Permenkes. 2016. peraturan mentri kesehatan republik indonesia Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, Nomor 72 tahun 2016. Depkes RI.

Permenkes. 2022. peraturan mentri kesehatan republik indonesia Tentang tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit Nomor 017 tahun 2022. Depkes RI.

Permenkes. 2012. peraturan mentri kesehatan republik indonesia Tentang Akreditasi Rumah Sakit. Nomor 012. Depkes RI.

Satibi. 2015. Manajemen Obat di Rumah Sakit. Gadjah Mada University Press.

Shaw, C, D. et al. 2014. The effect of certification and accreditation on quality manajement in 4 clinical services in 73 European hospitals. International Journal for Quality in Health Care, 26, 100–107.

Simamora, S., S, P., & Mangunsong. 2011. Peran Tenaga Teknis Kefarmasian dalam Menurunkan Angka Kejadian Medication Error. Manajemen Pelayanan Kesehatan, 14(4), 207.

Sutapa, G. 2011. Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi. Kementerian Pendidikan Nasional.

Downloads

Published

2023-12-27

How to Cite

Mistika Samur, Y. R., Astari, C., & Mursyid, M. (2023). Strategi Pengembangan Berbasis Akreditasi Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO) RS. X: Development Strategy Based on Pharmacy and Drug Use Accreditation Service (PKPO) RS. X. Jurnal Surya Medika (JSM), 9(3), 57–65. https://doi.org/10.33084/jsm.v9i3.6468