Pemanfaatan Tumbuhan Sangkareho (Callicarpa longifolia Lam) Asal Kalimantan Tengah sebagai Obat Tradisional
Utilization of Sangkareho (Callicarpa longifolia Lam) Plant from Central Kalimantan as Traditional Medicine
DOI:
https://doi.org/10.33084/jsm.v2i1.364Keywords:
Tumbuhan Sangkareho, Senyawa Kimia, KLT, Obat TradisionalAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa aktif atau metabolit skeunder yang dapat berkhasiat sebagai obat dan untuk mengetahui profil Kromatografi Lapis Tipis senyawa aktif yang terkandung dalam daun Sankareho. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakognosi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. Kegiatan penelitian yang dilakukan adalah identifikasi senyawa kimia atau metabolit sekunder yaitu pati dan aleuron, tanin, katekol, flavonoid, alkaloid, saponin, dan steroid. Ekstraksi daun Sangkareho dilakukan dengan menggunakan metode perkolasi, kemudian ekstrak yang didapat difraksinasi untuk mendapatkan fraksi senyawa kimia sesuai dengan tingkat kepolaran (kloroform: etil acetat: n-butanol). Dari hasil fraksinasi dilakukan Kromatografi Lapis Tipis untuk melihat profil senyawa kimia secara KLT dengan menggunakan eluen polar dan non polar. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa daun Sangkareho(Callicarpa longifolia Lam) mengandung komponen senyawa kimia atau metabolid sekunder yaitu alkaloid, flavonoid, tanin dan steroid. Hasil fraksinasi didapatkan fraksi kloroform dan fraksi etil asetat. Dan dari hasil profil KLT ekstrak etanol, fraksi kloroform dan fraksi etil asetat daun Sangkareho menunjukkan hasil yang baik pada eluen non polar (n-heksan : etil asetat) dengan perbandingan 8:2; 7:3; dan 6:4 serta didapat nilai Rf yang bervariasi untuk tiap-tiap perbandingan eluen. Hasil uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menunjukkan bahwa eluen non polar dapat digunakan sebagai sistem pelarut pada penelitian selanjutnya yakni dalam analisis kromatografi lanjutan seperti kromatografi kolom maupun kromatografi cair kinerja tinggi yang mengarah ke tahap isolasi senyawa kimia.
Downloads
References
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Parameter Standar Umum Pembuatan Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
FWI dan GFW. 2001. Potret keberadaan hutan Indonesia. Bogor, Indonesia. Forest Watch Indonesia dan Washington D.C. Global Forest Watch.
Harborne, J. B. 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan Terbitan Ke-2. Bandung : Penerbit ITB.
Noorcahyati. 2012. Tumbuhan Berkhasiat Obat Etnis Asli Kalimantan. Balikpapan : Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam.
Notoatmodjo, S. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Sirait, M. 2007. Penuntun Fitokimia Dalam Farmasi. Bandung : Institut Teknologi Bandung
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
All rights reserved. This publication may be reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording.