Penerapan Teknologi Pupuk Organik Cair dan Agensia Hayati untuk Tanaman Hortikultura di Desa Cindaga, Kecamatan Kebasen, Banyumas
Main Article Content
Abstract
Pertanian organik merupakan suatu teknik budidaya pertanian tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintesis dengan mengandalkan bahan-bahan alami. Kelompok Tani Karya Budi Utama sebagai bagian dari masyarakat Desa Cindaga telah melakukan kegiatan pengembangan komoditas hortikultura namun belum adanya penerapan teknologi secara optimal yang diaplikasikan pada budidaya tanaman tersebut. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat berbasis riset ini diharapkan dapat mengenalkan penerapan teknologi pembuatan pupuk organik cair fermentasi dengan pemanfaatan limbah pertanian dan penggunaan agensia hayati diaplikasikan pada tanaman hortikultura untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil. Tujuan kegiatan adalah memberikan dan mengenalkan pengetahuan serta keterampilan masyarakat Desa Cindaga konsep pertanian organik dan pengaplikasiannya terhadap pengembangan komoditas hortikultura menuju desa swasembada. Khalayak sasaran kegiatan ini adalah kelompok Tani Karya Budi Utama yang merintis pengembangan tanaman hortikultura menuju desa swasembada. Kegiatan alih teknologi berupa penyuluhan, pelatihan, praktek langsung, dan pembuatan demplot di lokasi mitra. Kegiatan yang telah dilakukan antara lain: pelatihan pembuatan pupuk organik cair kulit nanas dan praktik perbanyakan serta aplikasi agensia hayati pada tanaman penanaman semangka dan bawang merah.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Any article on the copyright is retained by the author(s).
- The author grants the journal, right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share work with an acknowledgment of the work authors and initial publications in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of published articles of work (eg, post-institutional repository) or publish it in a book, with acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their websites) prior to and during the submission process, as can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
- The article and any associated published material is distributed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
References
Ansori, A., & Asngad, A. 2017. Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Albizia falcataria) dan Kotoran Kambing sebagai Bahan Baku Pupuk Organik Cair dengan Penambahan Effective Microorganism-4 (EM4). Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Artini, W. 2017. Kebutuhan Petani untuk Pengembangan Usahatani padi Organik (Studi Kasus Terhadap Kelompok Petani Padi Organik di Kabupaten Kediri) Jurnal Agrinika 1(1): 12-26.
Charina A., Kusumo RAB, Sadeli AH, dan Deliana Y. 2018. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Petani dalam Menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) Sistem Pertanian Organik di Kabupaten Bogor. Jurnal Penyuluhan (14):1: 68-78.
Dinas Pertanian Purbalingga, 2019. Membuat Pupuk Organik Padat. https://dinpertan.purbalinggakab.go.id/membuat-pupuk-organik-padat/. Diakses tanggal 14 Desember 2023.
Eviyati R. 2016. Pertanian Organik dalam Berbagai Prespektif. Jurnal Agrijati 30(2): 18-21.
Profil Desa Cindaga. 2023. https://www.desacindaga.com/p/profil-desa-cindaga.html. Diakses tanggal 11 Desember 2023. Khorniawati, M .2014 Produk Pertanian Organik di Indonesia: Tinjauan atas Preferensi Konsumen Organik Indonesia terhadap Produk Pertanian Organik Lokal. Jurnal Studi Manajemen, 8(2): 171-182.
Hadisuwito, S. (2012). Membuat Pupuk Kompos Cair. Jakarta: PT. Agromedia Pustaka.
Jumiati, E. 2009. Pengaruh berbagai Konsentrasi EM4 pada Fermentasi Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.) secara Hidroponik. Skripsi. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Khorniawati, M .2014 Produk Pertanian Organik di Indonesia: Tinjauan atas Preferensi Konsumen Organik Indonesia terhadap Produk Pertanian Organik Lokal. Jurnal Studi Manajemen, 8(2): 171-182.
Kurniawan, E., Ginting, Z., & Nurjannah, P. 2017. Pemanfaatan Urin Kambing pada Pembuatan Pupuk Organik Cair terhadap Kualitas Unsur Hara Makro (NPK). Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Semnastek).
Lengi, Longginus. 2019. Bahan Ajar: Membuat Pupuk Organik Padat. Kementerian Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang. 21 hal.
Mayrowani H. 2012. Pengembangan Pertanian Organik di Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 30(2): 91 – 108.
Standar Nasional Indonesia. 2002. Sistem Pangan Organik SNI 01-6729-2002.
Suwantoro AA. 2008. Analisis Pengembangan Pertanian Organik di Kabupaten Magelang (Studi Kasus di Kecamatan Sawangan). Tesis, Universitas Diponegoro. 171 hal.
Winangun, Y. W. 2005. Membangun Karakter Petani Organik Sukses dalam Era Globalisasi. Kanisius.
Yuli, A.H., Kottelat, M., Kartikasari, S.N., & Anthony, J.W. 2011. Kualitas Pupuk Cair Hasil Pengolahan Feses Sapi Potong Menggunakan Sacharomyces cereviceae. Jurnal Ilmu Tanah, 11(2).