Teknologi Integrasi Pupuk Organik Hayati Kotoran Ternak pada Pembibitan Buah di Desa Kebarongan, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas

Main Article Content

Prasmaji Sulistyanto
Joko Maryanto
Purwandaru Widyasunu
Rifqi Raditya Kurniawan
Etik Wukir Tini

Abstract

Kegiatan pembibitan merupakan proses penting dalam usaha pertanian. Salah satu faktor utama dalam pembibitan adalah pemilihan tanaman yang akan diperbanyak. Proses pembuatan media juga memiliki peran penting dalam kegiatan pembibitan. Kegiatan pembibitan telah dilakukan Kelompok Tani Ternak Ngudi Barokah pada tanaman durian dan alpukat di Desa Kebarongan, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas. Penggunaan jenis media pembibitan dan kegiatan sertifikasi tanaman perlu dikaji lebih lanjut. Penambahan kapur dolomit dalam mengurangi tingkat keasaman dilakukan. Selain itu, hal penting seperti penambahan bahan organik diperlukan untuk meningkatkan sifat fisik, biologi, dan kimia tanah. Pemberian pupuk organik hayati sebagai penyedia unsur hara dinilai sangat penting dalam kegiatan pembibitan. Pemanfaatan kotoran ternak kambing dan cangkang telur bebek sebagai salah satu bahan pembuatan fermentasi pupuk organik hayati. Kegiatan seertifikasi dan proses produksi pembibitan buah penting untuk dilakukan. Oleh karena itu, diperlukan penerapan teknologi pupuk organik hayati pada ke giatan pembibitan dan kegiatan pengenalan sertifikasi pembibitan buah di Kelompok Tani Ternak Ngudi Barokah untuk meningkatkan kualitas dan nilai ekonomisnya. Kegiatan yang telah dilakukan antara lain: sosialisasi sertifikasi pembibitan tanaman buah, dan pembuatan pupuk organik. Hasil kegiatan adalah 1) pemberian pupuk organik hayati dapat meningkatkan sofat fisik, kimia, dan biologi tanah, 2) sertifikasi tanaman untuk bibit penting dilakukan, dan 3) pentingnya melakukan teknik sambung pucuk yang baik dan benar pada tanaman alpukat dan durian. Kesimpulan bahwa pupuk organik memiliki peran yang penting pada perbaikan tanah marginal, pentingnya kegiatan sertifikasi tanaman penghasil bibit untuk melakukan usaha secara legal, dan pentingnya pengetahuan teknik sambung pucuk yang baik untuk meningkatkan presentase tanaman jadi.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Sulistyanto, P., Maryanto, J., Widyasunu, P. ., Kurniawan, R. R., & Tini, E. W. (2025). Teknologi Integrasi Pupuk Organik Hayati Kotoran Ternak pada Pembibitan Buah di Desa Kebarongan, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas. Bijaksana: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 86–95. https://doi.org/10.33084/bijaksana.v3i2.11173
Section
Articles
Author Biographies

Prasmaji Sulistyanto, Universitas Jenderal Soedirman

Universitas Jenderal Soedirman

Joko Maryanto, Universitas Jenderal Soedirman

Universitas Jenderal Soedirman

Purwandaru Widyasunu, Universitas Jenderal Soedirman

Universitas Jenderal Soedirman

Rifqi Raditya Kurniawan, Universitas Jenderal Soedirman

Universitas Jenderal Soedirman

Etik Wukir Tini, Universitas Jenderal Soedirman

Universitas Jenderal Soedirman

References

Ansari, M. I., Jaya, J. D., & Alamsyah, P. (2017). Pengaruh penambahan EM4 dalam pembuatan pupuk organik berbahan kotoran ayam terhadap pertumbuhan tanaman seledri. Polhasains: jurnal sains dan terapan Politeknik Hasnur., 5(02), 1-7.

Effendi, Z. (2017). Perancangan Green Polybag Dari Limbah Kelapa Sawit Sebagai Media Pembibitan Pre Nursery Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq). Jurnal Penelitian, 4(2), 22-29.

Meriatna, M., Suryati, S., & Fahri, A. (2019). Pengaruh waktu fermentasi dan volume bio aktivator EM4 (effective microorganisme) pada pembuatan pupuk organik cair (POC) dari limbah buah-buahan. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 7(1), 13-29.

Rahardja, I. B. (2018). Rancang Bangun Pembibitan Tanaman Dengan Luas 2 m2 Menggunakan Metode Vertikultur. In Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek), 261-270.

Siregar, E. S. (2017). Kualitas pupuk organik cair (biourin) yang difermentasi dengan penambahan starter effective microorganism 4 (EM4). 12345678, 1(1), 1-2.