Pengaruh Pemberian Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Terhadap Jumlah Trombosit pada Pasien TB Paru di BKPM Purwokerto
Effect of Anti-Tuberculosis Drug Treatment on Platelet Count in Patient at BKPM Purwokerto
DOI:
https://doi.org/10.33084/jsm.v9i3.6473Keywords:
Trombosit, Tuberkulosis Paru, Obat Anti Tuberkulosis, 0 Bulan, 2 Bulan, 6 BulanAbstract
Tuberkulosis (TB) paru adalah infeksi pada paru yang ditandai dengan adanya infiltrat paru serta pembentukan granuloma kaseosa, fibrosis, dan kavitas. Tuberkulosis dapat disebabkan akibat risiko penularan terhadap basil tahan asam Mycobacterium tuberculosis. Salah satu penunjang pengobatan TB paru adalah pemberian Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Pada dasarnya kandungan OAT rifampisin merupakan salah satu yang dapat menyebabkan efek samping kelainan hematologis yaitu trombositopenia. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari pemberian Obat Anti Tuberkulosis (OAT) terhadap jumlah trombosit pada penderita tuberkulosis (TB) paru fase pengobatan 0, 2 dan 6 bulan di BKPM Purwokerto. Penelitian ini adalah jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan cross-sectional. Penderita TB paru dengan fase pengobatan 0 sebanyak 15 orang, 2 bulan sebanyak 15 orang dan 6 bulan sebanyak 15 orang dilibatkan dalam penelitian ini. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Dari analisis tersebut, diketahui bahwasanya data menggunakan uji one way anova. Hasil yang didapatkan yaitu terdapat nilai p value sebesar 0.101 (p>0.05). Sehingga dapat di simpulkan tidak terdapat pengaruh antara pemberian Obat Anti Tuberkulosis (OAT) terhadap jumlah trombosit pada penderita tuberkulosis (TB) paru fase pengobatan 0, 2 dan 6 bulan.
Downloads
References
Abbas, A. 2017. Monitoring Efek Samping Obat Anti-Tuberkulosis (OAT) pada Pengobatan Tahap Intensif Penderita TB Paru di Kota Makassar. Journal of Agromedicine and Medical Sciences, 3(1), 19–24.
Andayani, S., & Astuti, Y. 2017. Prediksi Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru Berdasarkan Usia di Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2020. Indonesian Journal for Health Sciences, 1(2), 29–33. https://doi.org/10.24269/ijhs.v1i2.482
Astuti, R. P. 2018. Pengaruh Pengobatan Tuberkulosis terhadap Jumlah Trombosit pada Pasien Tuberkulosis Paru 2 dan 5 Bulan. Universitas Muhammadiyah Semarang.
Baharuddin, R. M. 2018. Perbandingan Panduan Nasional Tatalaksana Tuberkulosis Tahun 2014 di Indonesia dan Panduan Terbaru Terapi untuk Terduga TB menurut WHO Tahun 2017. JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia, 6(1), 1–8.
Chandramouli. 2021. Case Series of Three Patients with Rifampicin-Induced Thrombocytopenia. Journal of Health and Allied Sciences, 11(01), 44–46. https://doi.org/10.1055/s-0040-1718608
Gannika, L. 2016. Tingkat Pengetahuan Keteraturan Berobat dan Sikap Klien terhadap Terjadinya Penyakit TBC Paru di Ruang Perawatan I Dan II RS Islam Faisal Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 4(1), 55–62. https://doi.org/10.35816/jiskh.v4i1.86
Haliza, N. E., Wardani, D. P. K., Sudarsono, T. A., & Mulyanto, A. 2022. Hubungan Kadar C-Reactive Protein dengan Jumlah Neutrofil Penderita Tuberkulosis Paru pada Fase Pengobatan 0 dan 6 Bulan di BKPM Purwokerto. Jurnal Surya Medika, 8(2), 37–44. https://doi.org/10.33084/jsm.v8i2.3482
Hasanah, U. 2019. Gambaran Jumlah Trombosit pada Penderita Tuberkulosis Paru Sebelum dan Sesudah Dua Bulan Mengonsumsi Obat Anti Tuberkulosis di RS. Khusus Paru Medan. POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN.
Indah, M. 2018. Tuberkulosis ( TB ). In M. Indah (Ed.), Tuberkulosis (p. 9). Infodatin. www.kemenkes.go.id
Jaya, H., & Mediarti, D. 2017. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tuberkulosis Paru Relaps pada Pasien di Rumah Sakit Khusus Paru provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015-2016. Jurnal Kesehatan Palembang (JPP), 12(1), 71–82.
Kassa, E., Enawgaw, B., Gelaw, A., & Gelaw, B. 2016. Effect of Anti-Tuberculosis Drugs on Hematological Profiles of Tuberculosis Patients Attending at University of Gondar Hospital, Northwest Ethiopia. BMC Hematology, 16(1), 1–11. https://doi.org/10.1186/s12878-015-0037-1
Kemenkes. 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. In Kemenkes (Ed.), Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Kesek, J. F. N., Sugeng, C. E. C., & Polii, E. B. I. 2019. Gambaran Pasien Tuberkulosis Paru Usia Produktif di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Tahun 2014-2015. Medical Scope Journal, 1(1), 36–38. https://doi.org/10.35790/msj.1.1.2019.2681
Kirwan, D. E., Chong, D. L. W., & Friedland, J. S. 2021. Platelet Activation and the Immune Response to Tuberculosis. Frontiers in Immunology, 12(1), 1–11. https://doi.org/10.3389/fimmu.2021.631696
Kuwabara, G., Tazoe, K., Imoto, W., Yamairi, K., Shibata, W., Oshima, K., Yamada, K., Takagi, Y., Shiraishi, S., Hino, M., Kawaguchi, T., & Kakeya, H. 2021. Isoniazid-induced Immune Thrombocytopenia. Internal Medicine, 60(22), 3639–3643. https://doi.org/10.2169/internalmedicine.6520-20
Lasut, N. M., Rotty, L. W. A., & Polii, E. B. I. 2016. Gambaran Kadar Hemoglobin dan Trombosit pada Pasien Tuberkulosis Paru di RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Januari 2014 – Desember 2014. E-CliniC, 4(1), 1–6. https://doi.org/10.35790/ecl.4.1.2016.11025
Pangaribuan, L., Kristina, Perwitasari, D., Tejayanti, T., & Lolong, D. B. 2020. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Tuberkulosis pada Umur 15 Tahun ke Atas di Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 23(1), 10–17. https://doi.org/10.22435/hsr.v23i1.2594
Prameswari, R. D., & Wahyudi, A. I. 2015. Gambaran Jumlah Trombosit terhadap Penderita Tuberkulosis Sebelum dan Sesudah Mengkonsumsi Obat Anti Tuberkulosis Paket (OAT) di Puskesmas Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan. Jurnal Sains, 5(10), 1–5.
Pratiwi, E. P., Rohmawaty, E., & Kulsum, I. D. 2018. Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis Kategori I dan II Pasien Tuberkolosis Paru Dewasa di Rumah Sakit Hasan Sadikin. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy, 7(4), 252–259. https://doi.org/10.15416/ijcp.2018.7.4.252
Rampa, E., Fitrianingsih, & Sinaga, H. 2020. Hasil Pemeriksaan Leukosit, Trombosit dan Hemoglobin pada Penderita Tuberkulosis yang Mengkonsumsi OAT di RSAL Dr. Soedibjo Sardadi Kota Jayapura. Global Health Science, 5(2), 78–83. https://jurnal.csdforum.com/index.php/GHS/article/view/389
Sari, I. D., Yuniar, Y., & Syaripuddin, M. 2014. Studi Monitoring Efek Samping Obat Antituberkulosis FDC Kategori 1 di Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat. Media Litbangkes, 24(1), 28–35. http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/1128
Sianipar, N. B. 2014. Trombositopenia dan Berbagai Penyebabnya. Cermin Dunia Kedokteran, 41(6), 416–421. http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/1128
Sugiarti, M. 2015. Pengaruh Khemoterapi terhadap Jumlah Trombosit Pasien Penderita Kanker di RS Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jurnal Analis Kesehatan, 4(2), 450–455.
Thuraidah, A., Astuti, R. A. W., & Rakhmina, D. 2017. Anemia dan Lama Konsumsi Obat Anti Tuberkulosis. Medical Laboratory Technology Journal, 3(2), 42–46.
Yusuf, M. I., Firdayanti, & Salmawati. 2018. Gambaran Nilai Trombosit Pada pasien Tuberculosis Paru yang Mendapat Paket Obat Anti Tuberkulosis (OAT) di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari. Jurnal Analis Kesehatan Kendari, III(1), 104–110.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Ika Wulan Nuri Anggreani, Tantri Analisawati Sudarsono, Dita Pratiwi Kusuma Wardani, Minto Rahaju
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
All rights reserved. This publication may be reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording.