Optimalisasi Pemahaman Matematika Siswa Mengenai Miskonsepsi Matematika di Sekolah Dasar

Authors

  • Amelia Dwi Astuti Universitas Muhammadiyah Palangkaraya https://orcid.org/0000-0002-1200-9833
  • Eva Wulan Sari Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
  • Nanda Aulia Salma Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
  • Teresia Margaretta Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

DOI:

https://doi.org/10.33084/bijaksana.v2i2.8674

Keywords:

Pemahaman Matematika Siswa, Miskonsepsi Matematika, Matematika Sekolah Dasar

Abstract

Miskonsepsi adalah kesalahan pengertian dasar yang terjadi ketika konsep yang dipahami siswa berbeda dengan konsep yang sebenarnya. Miskonsepsi Matematika dapat berdampak negatif pada pembelajaran matematika selanjutnya, bahkan hingga ke tingkat pendidikan tinggi. Penting untuk melakukan optimalisasi pemahaman tentang konsep dasar Matematika pada siswa khususnya Sekolah Dasar agar kesalahpahaman mengenai konsep Matematika tidak terus menerus terjadi. Pengabdian ini fokus pada optimalisasi penguasaan konsep dasar Matematika mengenai “bilangan” bagi siswa. Penguasaan konsep dasar bilangan penting dikuasai agar dapat membantu siswa dalam membentuk dasar-dasar perkembangan intelektual, membangun kemampuan berpikir logis dan sistematis dan membantu siswa menghadapi tantangan akademis yang kompleks di masa depan.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Amelia Dwi Astuti, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Eva Wulan Sari, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Nanda Aulia Salma, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Teresia Margaretta, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

References

Allen, G. D. (2007). Student Thinking: Lesson 1. Misconceptions in Mathematics. Departement of Mathematics: Texas A&M University. http://www.math.tamu.edu/~snite/Mi sMath.pdf

Bofferding, L.C. (2011, May). Expanding the numerical central conceptual structure: first graders‟ understanding of integers. Stanford University. https://stacks.stanford.edu/file/druid: hk239ky7693/negativenumbers%20[for%20online%20sub mission]-augmented.pdf.

Gradini, E. 2016. Mıskonsepsı dalam Pembelajaran Matematıka Sekolah Dasar dı Dataran Tınggı Gayo. Numeracy. 3 (2). https://doi.org/10.46244/numeracy.v3i2.209

Komalasari, R., Elsiana, S., Sulastri, A., Eratika, E., Sartika, S., Jufriadi, N., & Sulistio. 2022. Analısıs Penyebab Mıskonsepsı Sıswa dalam Menyelesaıkan Soal Matematıka Materı Operası Hıtung Pecahan. AKSIOMA. 11 (1). http://dx.doi.org/10.24127/ajpm.v11i1.4494

Kilhamn, C. (2011). Making Sense of negative numbers. https://gupea.ub.gu.se/bitstream/207 7/24151/1/gupea_2077_24151_1.pdf.

Ojose, B. (2015). Students’ Misconceptions in Mathematics: Analysis of Remedies and What Research Says. Ohio Journal of School Mathematics. Volume 72, 30 – 34.

Rohmah, M., Priyono, S., & Sari, R. S. 2023. Analısıs Faktor-faktor Penyebab Mıskonsepsı Peserta Dıdık SMA. UTILITY: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Ekonomi. 7 (2). http://journal.unuha.ac.id/index.php/utility

Ridho, M. H., Zubaidah, & Bistari. 2020. Mengatasi Miskonsepsi Siswa Melalui Strategi Konflik Kognitif di Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa. 9 (10). https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/43072

Salirawati, D. (2011). Pengembangan Instrumen Pendeteksi Miskonsepsi Kimia pada Peserta Didik SMA. Disertasi. PPs-UNY.

Sarlina. 2015. Mıskonsepsı Sıswa Terhadap Pemahaman Konsep Matematıka Pada Pokok Bahasan Persamaan Kuadrat Sıswa Kelas X5 SMA Negeri 11 MAKASSAR. MaPan: Jurnal Matematika dan Pembelajaran. 3 (2). https://doi.org/10.24252/mapan.2015v3n2a5

Yohanes, R. S. 2022. Miskonsepsi dalam Pembelajaran Matematika dan Cara Mengatasinya. Prosiding Nasional Pendidikan: LPPM IKIP PGRI Bojonegoro. https://prosiding.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/Prosiding/article/view/1595

Downloads

Published

2024-12-19

How to Cite

Astuti, A. D. ., Sari, E. W. ., Salma, N. A., & Margaretta, T. . (2024). Optimalisasi Pemahaman Matematika Siswa Mengenai Miskonsepsi Matematika di Sekolah Dasar. Bijaksana: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2), 16–21. https://doi.org/10.33084/bijaksana.v2i2.8674

Most read articles by the same author(s)